Pembahasan soal Laporan kegiatan usaha dikatakan sistematis apabila

 

Laporan kegiatan usaha dikatakan sistematis apabila

Laporan kegiatan usaha dikatakan sistematis apabila ….

 

a. Disusun dalam bahasa yang lugas dan mudah dimengerti

b. Keterangan yang dianalisis dapat diteliti alasan-alasannya

c. Bahasa yang digunakan langsung menjawab persoalan yang nyata dan tidak bertele-tele

d. Disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan

e. Disusun sesuai keinginan pembuat laporan

 

Jawaban: d. Disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan

 

Laporan kegiatan usaha adalah hasil laporan yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai aktivitas, perkembangan, dan hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan. Sebagai dokumen penting dalam menjalankan usaha, laporan kegiatan usaha tidak hanya berfungsi untuk memantau kemajuan perusahaan, 


tetapi juga untuk memberikan gambaran jelas kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajemen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya tentang arah dan kondisi usaha yang sedang dijalankan. Agar laporan tersebut dapat efektif, maka penyusunannya haruslah sistematis.

 

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan laporan kegiatan usaha yang sistematis? Bagaimana laporan usaha seharusnya disusun agar dapat mencapai tujuan komunikasinya dengan baik? Mari kita ketahui lebih lanjut dari lima pilihan jawaban dijadikan acuan dalam menyusun laporan yang sistematis.

 

Disusun dalam Bahasa yang Lugas dan Mudah Dimengerti

Salah satu ciri yang sering disebutkan dalam laporan yang baik adalah penggunaan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. Memang benar bahwa sebuah laporan usaha harus dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Penggunaan bahasa yang jelas, sederhana, dan tanpa istilah teknis yang membingungkan sangat dianjurkan untuk memastikan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens yang beragam.

 

Namun, walaupun bahasa yang lugas sangat penting, tapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah laporan kegiatan usaha sistematis atau tidak. Menggunakan bahasa yang terlalu sederhana atau tidak tepat sasaran malah bisa mengaburkan informasi yang beragam, terutama dalam laporan usaha yang membutuhkan ketelitian dan analisis usaha. 


Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan konteks laporan dan audiens yang dituju. Dalam hal ini, bahasa harus memenuhi kebutuhan komunikatif tanpa mengabaikan keakuratan informasi yang ingin disampaikan.

 

Keterangan yang Dianalisis Dapat Diteliti Alasan-Alasannya

Pernyataan ini juga penting dalam pembuatan laporan kegiatan usaha. Sebuah laporan yang baik harus mampu menunjukkan alasan-alasan yang mendasari analisis yang dilakukan. Misalnya, jika sebuah laporan mencatat penurunan pendapatan dalam periode tertentu, maka harus ada penjelasan yang jelas dan dapat diuji mengapa hal tersebut terjadi. 


Keterangan yang disertakan dalam laporan harus mengarah pada fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun begitu, meskipun alasan analisis yang diberikan dapat diteliti, namun bukan aspek yang paling penting untuk menentukan apakah laporan kegiatan usaha sistematis atau tidak. 


Keterkaitan antara informasi yang disajikan mempengaruhi bagaimana laporan kegiatan usaha dipahami dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, meskipun penting untuk memberikan alasan yang jelas, tidak cukup jika laporan tidak disusun dengan urutan yang logis dan terstruktur.

 

Bahasa yang Digunakan Langsung Menjawab Persoalan yang Nyata dan Tidak Bertele-tele

Laporan yang langsung menjawab persoalan yang nyata dan tidak bertele-tele tentu memiliki nilai tambah, karena pembaca bisa langsung memahami maksud dari masalah yang sedang dibahas. Penggunaan bahasa yang tidak bertele-tele dapat menghemat waktu dan memudahkan pemahaman. 


Namun, penting untuk dicatat bahwa laporan kegiatan usaha, tidak selalu dimungkinkan untuk menjawab setiap persoalan dengan pendekatan yang terlalu langsung. Beberapa analisis atau isu dalam laporan memerlukan penjelasan yang lebih rinci atau kontekstual, terutama jika berkaitan dengan tren pasar, proyeksi keuangan, atau evaluasi proyek. 


Oleh karena itu, meskipun laporan harus singkat dan to the point, informasi yang diberikan harus cukup lengkap dan tidak mengurangi konteks yang dibutuhkan pembaca.

 

Disusun dalam Urutan yang Memperlihatkan Adanya Saling Keterkaitan

Penyusunan laporan yang sistematis sangat bergantung pada urutan informasi yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Laporan yang disusun dengan memperlihatkan adanya saling keterkaitan antar bagian akan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur laporan kegiatan usaha dan memahami bagaimana setiap informasi berhubungan satu sama lain.

 

Misalnya, laporan yang dimulai dengan latar belakang perusahaan dan dilanjutkan dengan analisis keuangan, kemudian berlanjut dengan evaluasi strategi usaha, akan memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana setiap aspek mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, urutan yang logis dan terstruktur dengan baik memastikan bahwa laporan tidak hanya informatif, tetapi juga mudah diikuti dan dipahami. 


Setiap bagian laporan harus saling mendukung dan tidak terpisah secara acak. Hal ini menunjukkan pentingnya penyusunan laporan dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan.

 

Disusun Sesuai Keinginan Pembuat Laporan

Sebuah laporan kegiatan usaha tentu disusun untuk memenuhi kebutuhan pembuat laporan, namun jika disusun hanya berdasarkan keinginan pribadi pembuatnya, tanpa memperhatikan standar atau tujuan yang ingin dicapai, maka laporan kegiatan usaha tidak akan efektif. Laporan yang hanya mencerminkan keinginan pribadi pembuatnya cenderung tidak objektif dan kurang sesuai bagi pembaca yang membutuhkan informasi yang jelas dan terstruktur.

 

Laporan yang disusun sesuai dengan keinginan pembuat laporan juga bisa kehilangan kredibilitas, karena tidak mengikuti pedoman umum dalam penyusunan laporan yang baik. Oleh karena itu, meskipun pembuat laporan memiliki kebebasan dalam menyusun isi, struktur dan tujuan laporan tetap harus mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam menjalankan usaha agar laporan kegiatan usaha dapat diterima dan digunakan dengan baik.

 

Dari berbagai pilihan jawaban yang telah dibahas, jawaban yang paling tepat mengenai bagaimana laporan kegiatan usaha dikatakan sistematis adalah d. Disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan. Hal ini karena laporan yang sistematis membutuhkan alur yang logis dan struktur yang jelas agar pembaca dapat mengikuti informasi yang disampaikan tanpa kebingungan. 


Penyusunan yang memperlihatkan keterkaitan antar bagian laporan menjamin bahwa setiap informasi yang diberikan dapat dipahami dengan tepat, dan memungkinkan pembaca untuk melihat hubungan antara satu aspek usaha dengan yang lainnya.

 

Jika laporan kegiatan usaha disusun dengan urutan yang tepat, maka informasi yang disajikan akan lebih mudah dipahami dan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan usaha. Oleh karena itu, dalam menyusun laporan kegiatan usaha yang efektif, 


penting untuk memperhatikan urutan yang menunjukkan keterkaitan antara bagian-bagian laporan, daripada hanya fokus pada bahasa yang lugas atau aspek lainnya yang meskipun penting, tidak sepenuhnya menjamin laporan yang sistematis.

LihatTutupKomentar