Salah satu bahan pangan nabati yang rasanya pahit yaitu …
A. Pare
B. Wortel
C. Kentang
D. Kol
E. Buncis
Jawaban: A. Pare
Bahan pangan
memiliki keragaman rasa dan manfaat yang unik. Salah satu karakteristik rasa
yang umum ditemukan pada beberapa bahan pangan adalah kepahitan. Meski
seringkali kurang disukai, rasa pahit memiliki kegunaan khusus, baik dalam
kesehatan maupun keanekaragaman cita rasa. Pertanyaan yang sering muncul
terkait bahan pangan nabati adalah: “Salah satu bahan pangan nabati yang
rasanya pahit yaitu …” Di antara beberapa pilihan yang disediakan, jawaban yang
tepat yaitu A. Pare.
Mengapa pare
memiliki rasa pahit yang khas, dan apa yang membedakan dari bahan-bahan nabati
lain seperti wortel, kentang, kol, dan buncis? Mari kita ketahui setiap pilihan
ini dan memahami fungsi pare serta keunikan masing-masing bahan pangan.
Pare: Bahan Nabati dengan Rasa Pahit yang Khas
Pare, yang
secara ilmiah dikenal sebagai Momordica charantia, merupakan tanaman merambat
yang sering digunakan dalam masakan Asia dan dikenal luas karena rasanya yang
pahit. Kepahitan pada pare berasal dari senyawa yang disebut momordicin, yang
berfungsi sebagai salah satu bentuk pertahanan alami tumbuhan terhadap hama.
Selain momordicin, pare juga mengandung senyawa saponin dan alkaloid yang
menyebabkan cita rasa pahit.
Namun, walau
rasanya pahit, pare memiliki banyak manfaat kesehatan. Pare dikenal dapat
membantu mengatur kadar gula darah dan memiliki sifat antioksidan, menjadikan
populer dalam pengobatan tradisional. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan
bahwa pare mengandung zat yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas
insulin, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Selain itu,
konsumsi pare juga dikaitkan dengan pencegahan kanker, pengurangan kolesterol,
dan peningkatan sistem imun tubuh.
Para ahli
gizi mengungkapkan bahwa meski pare terasa pahit, mengonsumsi makanan pahit
sebenarnya dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan. Rasa pahit merangsang
produksi enzim pencernaan dan empedu, yang sangat penting untuk proses
penyerapan makanan dalam usus.
Perbandingan dengan Bahan Nabati Lainnya
Untuk
memahami lebih lanjut mengapa pare merupakan jawaban yang benar, kita dapat
membandingkan dengan pilihan jawaban lainnya, yaitu wortel, kentang, kol, dan
buncis. Keempat bahan pangan memiliki profil rasa yang berbeda, dan meski
memiliki manfaat kesehatan masing-masing, tidak ada yang memiliki rasa pahit
seperti pare.
B. Wortel
Wortel, atau
Daucus carota, merupakan jenis umbi yang dikenal karena rasanya yang manis,
berkat kandungan gula alami yang tinggi, seperti glukosa dan fruktosa. Manfaat
wortel terkenal karena tingginya kandungan vitamin A dan beta-karoten, yang
baik untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Rasa manisa menjadikan
wortel populer dalam berbagai hidangan, mulai dari salad hingga jus. Berbeda
dengan pare, wortel sama sekali tidak memiliki rasa pahit dan justru cenderung
manis dan renyah.
C. Kentang
Kentang merupakan salah satu sayuran umbi-umbian yang
banyak dikonsumsi. Rasa kentang cenderung netral dan lembut, dengan kandungan
pati yang tinggi dan sedikit gula alami. Kentang lebih sering diolah sebagai
sumber karbohidrat dalam makanan, dengan tekstur yang creamy dan rasa netral
yang mudah diadaptasi dalam berbagai resep. Kentang tidak memiliki rasa pahit
alami dan kandungan senyawa pahit, sehingga tidak tepat sebagai pilihan untuk
bahan pangan nabati yang memiliki rasa pahit.
D. Kol
Kol, atau
Brassica oleracea, adalah sayuran berdaun yang umum dikonsumsi dalam bentuk
segar atau dimasak. Meski kol memiliki sedikit rasa getir, terutama pada
beberapa varietas, namum tidak tergolong pahit. Rasa getir pada kol disebabkan
oleh senyawa glukosinolat, tetapi tidak mencapai intensitas pahit seperti pada
pare. Kol juga memiliki kandungan vitamin K dan C yang tinggi, dan senyawa
fitokimia yang dipercaya dapat membantu melawan kanker.
E. Buncis
Buncis
termasuk dalam keluarga leguminosa dan memiliki rasa yang lembut dan netral.
Buncis lebih sering digunakan sebagai pelengkap dalam berbagai jenis masakan
karena rasanya yang mudah dipadukan dengan bumbu apa pun. Kandungan senyawa
pahit pada buncis sangat rendah, dan buncis bisa diolah dengan cita rasa manis
alami, terutama ketika direbus atau ditumis. Oleh karena itu, buncis juga tidak
termasuk sebagai bahan nabati yang memiliki rasa pahit.
Manfaat dan Keunikan Rasa Pahit dalam Pare
Rasa pahit
yang unik pada pare tidak hanya membuat berbeda dari bahan pangan lainnya,
tetapi juga memberi manfaat kesehatan yang tidak bisa ditemukan pada bahan
pangan lain. Senyawa pahit dalam pare juga sering dimanfaatkan dalam tradisi
pengobatan alternatif, khususnya dalam Ayurveda dan pengobatan tradisional
Tiongkok. Kedua tradisi ini menganggap pare sebagai tanaman yang dapat
menyeimbangkan energi tubuh dan menghilangkan racun.
Di
Indonesia, pare biasa digunakan dalam berbagai hidangan, seperti tumis pare,
siomay, dan gado-gado. Masyarakat lokal telah menemukan cara mengolah pare agar
rasa pahit tidak terlalu dominan, seperti dengan merendam dalam air garam atau
memadukan dengan bumbu-bumbu kuat.
Dalam
pilihan yang diberikan, pare (A) adalah jawaban yang paling tepat sebagai bahan
pangan nabati yang memiliki rasa pahit. Dibandingkan dengan wortel, kentang,
kol, dan buncis, pare secara khusus mengandung senyawa yang memberi rasa pahit
dan manfaat kesehatan unik. Sementara bahan pangan lain dalam pilihan cenderung
manis atau netral, pare memiliki rasa yang berbeda sekaligus manfaat, terutama
bagi mereka yang tertarik pada pengobatan alami.
Dari pilihan
jawaban yang diberikan, hanya pare yang secara alami memiliki rasa pahit,
menjadi jawaban yang tepat untuk pertanyaan diatas. Pare bukan hanya unik dalam
rasa, tetapi juga dalam kandungan nutrisi dan manfaat . Wortel, kentang, kol,
dan buncis masing-masing memiliki rasa yang bervariasi, tetapi tidak ada yang
memiliki karakteristik rasa pahit seperti pare. Meskipun rasa pahit sering kali
dianggap tidak selera dalam menikmati pare, teknik memasak yang tepat dapat
mengurangi rasa tersebut dan membuatnya lebih mudah diterima.