Tari Kreasi Bersumber Pada Tradisi Harus Memiliki

 

Tari Kreasi Bersumber Pada Tradisi Harus Memiliki

Tari kreasi bersumber pada tradisi harus memiliki ….

 

A. meniru karya sebelumnya

B. kekuatan spiritual

C. gaya pengembaangan sendiri

D. ciri khas tradisi yang dikembangkan

 

Jawaban: D. ciri khas tradisi yang dikembangkan

 

Pada kesenian seni tari, khususnya tari kreasi yang bersumber dari tradisi, pendapat tentang apa yang harus menjadi unsur utama pada karya tari menjadi diskusi yang menarik. Tari, sebagai simbol budaya yang beragam, selalu mengalami perkembangan seiring waktu. Namun, ketika kreasi baru bersumber pada tradisi, ada pertanyaan mendasar yang muncul, apa yang harus dimiliki oleh tari kreasi yang berakar pada tradisi?

 

Pilihan yang paling tepat adalah bahwa tari kreasi yang bersumber pada tradisi harus memiliki ciri khas tradisi yang dikembangkan. Namun, untuk memahami mengapa pilihan jawaban (d.) menjadi pilihan yang paling mendasar dan tepat, kita harus melihat bagaimana pilihan lain yang diperbandingkan.

 

A. Meniru Karya Sebelumnya

Salah satu penerapan yang sering kali diambil oleh para koreografer dan pencipta tari yaitu meniru karya sebelumnya. Cara tersebut bukan meniru tetapi lebih merupakan upaya untuk menjaga keaslian bentuk tari tradisional yang sudah ada. Dengan begitu karya tari yang baru diciptakan bisa dilihat sebagai sebuah bentuk penghormatan terhadap karya sebelumnya, menjaga agar esensi dari tarian asli tidak hilang.

 

Namun, pilihan jawaban (a) juga memiliki kekurangan yang jelas. Seni tari, seperti halnya seni lainnya, berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Ketika kita hanya meniru tanpa menambahkan unsur baru atau mengembangkan tradisi, maka karya tersebut mungkin tidak sesuai dengan kondisi budaya dan sosial saat ini. Selain itu seni tari menjadi tidak berkembang dan kehilangan daya tariknya bagi generasi muda yang mencari hal baru dalam tradisi budaya yang mereka anggap kuno.

 

B. Kekuatan Spiritual

Pilihan lain yang sering diajukan adalah bahwa tari kreasi harus memiliki kekuatan spiritual. Terutama sesuai dalam kondisi tari tradisional yang sering kali terikat erat dengan upacara keagamaan atau ritual spiritual. Kekuatan spiritual pada tarian dapat memberikan unsur agama yang sangat kuat, menciptakan ikatan emosional antara penari, penonton, dan bahkan energi spiritual.

 

Namun, tidak semua tari tradisional atau kreasi baru yang bersumber dari tradisi membutuhkan unsur spiritual untuk dapat dianggap sebagai sebuah karya yang menarik. Ketika terlalu fokus pada aspek spiritual, potensi untuk mengeksplorasi ekspresi artistik lainnya mungkin terabaikan. Dalam beberapa hal, terlalu dominan unsur spiritual dapat menghambat inovasi, karena energi spiritual sering kali terkait dengan bentuk dan struktur tari yang sangat ketat dan tidak bisa diubah.

 

C. Gaya Pengembangan Sendiri

Gaya pengembangan sendiri juga merupakan pilihan yang sering kali dipertimbangkan oleh pencipta tari kreasi. Termasuk ketrampilan seorang koreografer untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar orisinal, meskipun terinspirasi oleh tradisi. Pengembangan gaya sendiri mencerminkan keunikan dan kepribadian seniman, yang sangat penting pada kreasi seni tari.

 

Namun, meskipun pengembangan gaya sendiri penting, tantangannya adalah bagaimana menjaga agar karya tersebut tetap terhubung dengan asal tradisinya. Ketika seorang pencipta tari terlalu fokus pada gaya sendiri tanpa mempertimbangkan esensi dari tradisi yang menjadi sumber inspirasinya, maka karya tersebut bisa kehilangan identitas budaya sebagai karya yang berbasis tradisi. Karya tersebut bisa berubah menjadi sesuatu yang sepenuhnya baru, yang mungkin kehilangan tradisi budaya.

 

D. Ciri Khas Tradisi yang Dikembangkan

ciri khas tradisi yang dikembangkan, Tari kreasi yang bersumber dari tradisi harus tetap mempertahankan unsur-unsur utama dari tradisi tersebut, tetapi dengan sentuhan inovasi yang sesuai dengan zaman dan kondisi baru.

 

Ciri khas tradisi yang dikembangkan memungkinkan karya tari untuk tetap sesuai tanpa kehilangan identitas budaya. Ciri khas tradisi merupakan bentuk penghormatan terhadap masa lalu sambil tetap bergerak maju.

 

Dengan mempertahankan ciri khas tradisi yang dikembangkan, karya tari dapat terus lestari dan sesuai di tengah perubahan zaman. Dengan begitu memungkinkan seni tari untuk tetap menjadi bagian dari identitas budaya suatu masyarakat.

 

 

Ketika kita membahas tari kreasi yang bersumber pada tradisi, pilihan yang paling tepat adalah mempertahankan ciri khas tradisi yang dikembangkan. Sementara meniru karya sebelumnya, kekuatan spiritual, dan gaya pengembangan sendiri memiliki tempatnya masing-masing pada kesenian tari.

LihatTutupKomentar