Penyebab munculnya tari kreasi baru adalah ?
A. Keinginan
agar tari Indonesia lebih dikenal masyarakat
B.
Penyesuaian terhadap perkembangan zaman
C. Adaptasi
terhadap gerak tari budaya barat
D.
Penyegaran terhadap pakem tari tradisional
E.
Pembaharuan terhadap seni tradisional
Jawaban: D. Penyegaran terhadap pakem tari tradisional
Di
Indonesia, tarian memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, ritual, dan
spiritual masyarakat. Seiring perkembangan zaman, tari tradisional yang telah
diwariskan turun-temurun mulai mengalami perubahan, hingga muncul suatu bentuk
tari yang disebut sebagai "tari kreasi baru". Lalu apa penyebab
munculnya tari kreasi baru, dengan fokus pada pilihan "Penyegaran terhadap
pakem tari tradisional" sebagai penyebab utama, serta membandingkannya
dengan pilihan jawaban lainnya.
Latar Belakang Tari Kreasi Baru
Tari kreasi
baru di Indonesia mulai muncul pada pertengahan abad ke-20, di mana
seniman-seniman tari mulai memperkenalkan gerakan dan gaya baru dalam tarian
tradisional. Tari kreasi baru merupakan sebuah hasil perubahan yang mencoba
menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan unsur-unsur baru yang lebih sesuai
dengan perkembangan zaman. Selain itu tari kreasi baru juga sering kali mencoba
untuk "menyegarkan" pakem-pakem (aturan baku) pada tari tradisional.
Penyegaran terhadap Pakem Tari Tradisional
Pakem tari
tradisional mengacu pada aturan dan pedoman yang mengatur bagaimana sebuah
tarian harus dilakukan, mulai dari gerakan, busana, hingga makna filosofis di
balik tarian tersebut. Aturan gerak tarian biasanya dipertahankan oleh masyarakat adat sebagai
bagian dari warisan budaya. Namun, seiring waktu, muncul kebutuhan untuk
menjaga kesesuaian tarian tersebut di zaman modern.
Penyegaran
terhadap pakem tari tradisional bukanlah sekadar perubahan gerakan atau
penciptaan kostum yang lebih modern, melainkan usaha untuk menjaga
keberlanjutan tarian itu sendiri. Seniman tari memahami bahwa jika tari
tradisional dipertahankan tanpa adanya penyesuaian, maka tarian tersebut bisa
kehilangan kesesuaian menurut generasi muda. Oleh karena itu, muncul tari
kreasi baru yang mencoba memperkenalkan unsur-unsur segar tanpa meninggalkan
esensi dari tarian tradisional.
Misalnya,
tari Bedhaya yang berasal dari tradisi Keraton Yogyakarta, yang pada awalnya
hanya boleh ditarikan dalam upacara tertentu, kini mulai diadaptasi dalam
bentuk tari kreasi baru yang lebih fleksibel.
Penyesuaian terhadap Perkembangan Zaman
Pilihan lain
yang bisa dipertimbangkan adalah "Penyesuaian terhadap perkembangan
zaman." Memang benar bahwa tari kreasi baru lahir sebagai respon terhadap
perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Dalam era globalisasi, masyarakat
tidak lagi sepenuhnya hidup dalam tradisi budaya. Tapi juga terpengaruh dari
luar, baik melalui media, pendidikan, maupun interaksi langsung dengan budaya
lain.
Namun, jika
kita memahami lebih lanjut, penyesuaian terhadap perkembangan zaman lebih
merupakan hasil daripada penyebab. Perubahan sosial mendorong seniman untuk
berubah, tetapi keinginan untuk mempertahankan identitas budaya melalui
penyegaran pakem tari tradisional yang menjadi pemicunya. Seniman tari sadar
bahwa agar tetap dilestarikan, mereka harus beradaptasi dengan kondisi zaman,
namun adaptasi tidak akan terjadi tanpa adanya dorongan untuk menyegarkan dan
mempertahankan warisan budaya.
Keinginan agar Tari Indonesia Lebih Dikenal Masyarakat
Pilihan
"Keinginan agar tari Indonesia lebih dikenal masyarakat" juga layak
dipertimbangkan. Dalam era modern, terdapat keinginan kuat untuk memperkenalkan
budaya Indonesia kepada warga mancaneara. Tari kreasi baru sering kali
diciptakan dengan tujuan ini, di mana unsur-unsur tradisional dikombinasikan
dengan unsur-unsur baru yang lebih mudah diterima oleh masyarakat global.
Keinginan
untuk memperkenalkan tari Indonesia ke kancah internasional merupakan motivasi
yang kuat, tetapi yang mendorong perubahan dalam tari adalah kebutuhan untuk
menjaga keberlanjutan dan kesesuaian budaya tersebut di dalam masyarakat
Indonesia itu sendiri. Dengan menyegarkan pakem-pakem tradisional, seniman tari
tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menciptakan bentuk seni yang
bisa menjadi representasi yang layak di kancah iternasional
Adaptasi terhadap Gerak Tari Budaya Barat
Memang tidak
bisa dipungkiri bahwa tari kreasi baru juga terinspirasi oleh gerakan dan
teknik dari budaya barat, terutama dengan maraknya pertukaran budaya sejak era
kolonial. Balet, modern dance, dan bentuk tari barat lainnya sering kali
mempengaruhi seniman tari Indonesia dalam menciptakan kreasi baru.
Namun,
adaptasi terhadap budaya barat lebih merupakan akibat dari proses penyegaran
pakem tari tradisional yang telah dibahas sebelumnya. Seniman tari menggunakan
gerakan baru sebagai cara untuk menyegarkan tarian tradisional, namun tujuannya
tetap untuk mempertahankan esensi dan identitas budaya lokal, bukan semata-mata
untuk meniru budaya asing.
Pembaharuan terhadap Seni Tradisional
Terakhir,
kita juga bisa melihat "Pembaharuan terhadap seni tradisional"
sebagai alasan munculnya tari kreasi baru. Seni yang tidak menyesuaikan
berisiko kehilangan, baik di mata masyarakat maupun di kancah internasional.
Oleh karena itu, pembaharuan dalam seni tradisional, termasuk dalam tari,
adalah suatu keniscayaan.
Pembaharuan
dalam tari kreasi baru sering kali dimulai dari penyegaran terhadap pakem tari
tradisional, di mana seniman mencoba menjaga keseimbangan antara perubahan dan
pelestarian. Dengan kata lain, pembaharuan merupakan hasil dari proses
penyegaran dan adaptasi yang telah kita bahas, daripada penyebab utama
munculnya tari kreasi baru.
Penyebab
utama munculnya tari kreasi baru adalah keinginan untuk menyegarkan pakem tari
tradisional. Meskipun penyesuaian terhadap perkembangan zaman, pengaruh budaya
barat, dan pembaharuan seni juga berperan, semuanya pada dasarnya bersumber
pada kebutuhan untuk menjaga kesesuaian dan keberlanjutan tari tradisional di
tengah perubahan sosial yang cepat. Pembaharuan memastikan bahwa tarian
tradisional tidak hanya tetap lestari, tetapi juga terus berkembang sesuai
dengan zaman, tanpa kehilangan jati diri dan tradisi budaya.