Keindahan terlihat dari objek yang dilihat adalah pandangan dari teori ....
a. objektif
b. otentik
c. subjektif
d. fanatik
Jawaban: a. objektif
Keindahan
merupakan konsep yang telah menjadi subjek perdebatan dalam berbagai disiplin
ilmu, termasuk filsafat, seni, dan estetika. Bagaimana seseorang mendefinisikan
keindahan? Apakah keindahan merupakan karakteristik yang melekat pada objek itu
sendiri, atau apakah keindahan hanya ada dalam pandangan subjek yang
mengamatinya? Pertanyaan tersebut membawa kita pada diskusi tentang teori
keindahan, khususnya teori objektif, yang berpendapat bahwa keindahan terlihat
dari objek yang dilihat dan bukan semata-mata dari persepsi seseorang.
Teori Objektif Keindahan Sebagai Karakteristik yang Melekat
Teori
objektif tentang keindahan menjelaskan bahwa keindahan adalah sifat yang
dilihat dari dalam objek tertentu. Menurut pandangan ini, keindahan tidak
tergantung pada siapa yang melihatnya atau bagaimana dilihat, melainkan pada
karakteristik objektif yang dimiliki oleh objek tersebut. Dengan kata lain,
keindahan merupakan sesuatu yang ada dalam objek itu sendiri, terlepas dari
pendapat atau persepsi seseorang.
Pendukung
teori objektif sering mengutip contoh dari alam, seperti keindahan simetri
dalam bentuk geometris, keindahan warna dalam pemandangan alam, atau proporsi
ideal dalam seni klasik. Keindahan klasik Yunani, misalnya, berpusat pada
konsep harmoni dan proporsi, yang dianggap sebagai tanda-tanda dari keindahan
yang objektif.
Membandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk
memahami pertantaan diatas dengan jawaban teori objektif, penting untuk
membandingkan dengan teori keindahan lainnya, yaitu teori otentik, teori
subjektif, dan teori fanatik.
Teori Otentik:
Teori
otentik yaitu keaslian dan kebenaran dalam ekspresi keindahan. Teori objektif
lebih terkait dengan ekspresi seseorang daripada dengan karakteristik obyektif
dari suatu objek. Misalnya, sebuah karya seni yang dianggap "otentik"
adalah karya yang jujur dan mencerminkan perasaan atau pandangan pribadi
seniman, terlepas dari apakah karya tersebut memenuhi standar keindahan
tradisional.
Teori
otentik kurang memberikan landasan bagi penilaian yang umum. Keindahan otentik
mungkin sangat bermakna bagi satu orang, tetapi tidak berarti sama bagi orang
lain. Oleh karena itu, teori ini sering kali dianggap lebih subyektif daripada
obyektif.
Teori Subjektif:
Teori
subjektif berpendapat bahwa keindahan sepenuhnya bergantung pada persepsi
seseorang. "Beauty is in the eye of the beholder" adalah frasa yang
paling sering dikaitkan dengan teori objektif. Menurut pandangan subjektif,
keindahan tidak ada dalam objek itu sendiri, melainkan dalam bagaimana
seseorang merasakan. Apa yang dianggap indah oleh satu orang mungkin tidak
dianggap demikian oleh orang lain.
Teori Fanatik:
Teori
fanatik lebih jarang dibahas dalam konteks estetika formal, namun dapat merujuk
pada pandangan yang terlalu berlebihan atau ekstrem terhadap apa yang dianggap
sebagai keindahan. Pandangan fanatik tidak mempertimbangkan keberagaman dan
keunikan dari pengalaman estetika.
Dalam
konteks perbandingan, teori fanatik mungkin yang paling jauh dari teori
objektif. Sementara teori objektif mencari standar universal, teori fanatik
cenderung kaku dan tidak mengizinkan kemudahan atau variasi dalam penilaian
keindahan.
Dari uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa teori objektif tentang keindahan menjelaskan
pendekatan yang lebih rasional dan terukur untuk memahami dan mengevaluasi
keindahan. Dengan menganggap keindahan sebagai sifat yang melekat pada objek,
teori ubjektif memungkinkan kita untuk menilai keindahan secara lebih konsisten
dan universal, tanpa terpengaruh oleh preferensi subjektif atau penilaian
pribadi.
Namun,
penting juga untuk diingat bahwa teori-teori lain seperti otentik, subjektif,
dan fanatic memberikan perspektif tambahan yang menambah pemahaman kita tentang
keindahan.