Seni rupa tradisional dilandasi pengaruh kuat dari ….
a. tingkat
pendidikan pembuatnya
b. adat dan
budaya masyarakat setempat
c. tingkat
ekonomi masyarakat setempat
d. pola
hubungan sosial masyarakat setempat
e. aturan
atau norma masyarakat setempat
Jawaban: b. adat dan budaya masyarakat setempat
Seni rupa
tradisional merupakan cerminan dari identitas budaya dan kehidupan masyarakat
yang menciptakannya. Seni rupa tradisional bukan hanya sekadar hasil
kreativitas masyarakat tradisional, tetapi sebuah tradisi bersama yang berawal
dari kondisi sosial dan budaya. Dalam setiap goresan, pahatan, atau anyaman
yang membentuk karya seni rupa tradisional, ada jejak sejarah panjang,
nilai-nilai, dan simbolisme yang menjadi identitas dalam budaya masyarakat
tradisional. Pengaruh adat dan budaya menjadikan seni rupa tradisional sebagai
warisan yang tak ternilai, membedakannya dari seni rupa yang lebih kontemporer
atau modern.
Adat dan Budaya Sebagai Fondasi Utama
Pilihan
untuk menyatakan bahwa seni rupa tradisional dilandasi oleh adat dan budaya
masyarakat setempat bukanlah tanpa alasan yang kuat. Adat dan budaya menjadi
landasan sistem kepercayaan, ritual, serta nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat. Hal tersebut bisa terwujud dalam seni rupa tradisional yang
masyarakat trdisional hasilkan. Misalnya, motif-motif yang ditemukan dalam kain
batik dari Jawa atau tenun ikat dari Nusa Tenggara tidak hanya estetis, tetapi
juga mengandung makna yang berkaitan dengan filosofi hidup, kepercayaan
terhadap leluhur, dan pandangan masyarakat terhadap alam semesta. Motif-motif
tersebut sering kali diwariskan dari generasi ke generasi, menjaga agar
identitas budaya tetap hidup dan berkembang seiring waktu.
Selain itu,
fungsi dari seni rupa tradisional juga erat kaitannya dengan adat dan budaya.
Banyak karya seni rupa tradisional yang diciptakan bukan hanya untuk keindahan
semata, tetapi juga untuk kebutuhan ritual atau upacara adat. Topeng yang
digunakan dalam tari tradisional di Bali, misalnya, bukan hanya sebuah objek
estetika, melainkan juga ritual dalam upacara keagamaan yang menghubungkan
manusia dengan roh leluhur. Jadi seni rupa tradisional tidak dapat dipisahkan
dari adat dan budaya yang mendasarinya.
Membandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
Namun, untuk
benar-benar memahami mengapa adat dan budaya masyarakat setempat menjadi
landasan utama seni rupa tradisional, penting untuk mempertimbangkan beberapa
pilihan lain yang mungkin memengaruhi seni rupa tradisional seperti tingkat
pendidikan pembuatnya, tingkat ekonomi masyarakat, pola hubungan sosial, serta
aturan atau norma masyarakat.
Tingkat Pendidikan Pembuatnya.
Meskipun
pendidikan formal memiliki peran pengaruh untuk pembentukan keterampilan teknis
dan pengetahuan artistik, dalam konteks seni rupa tradisional, pendidikan
formal tidak selalu menjadi faktor dominan. Di banyak budaya tradisional,
keterampilan seni diwariskan secara turun-temurun melalui tradisi budaya,
seperti pengajaran dari orang tua ke anak atau melalui praktek langsung pada
masyarakat. Seni rupa tradisional sering kali lebih mengutamakan pengalaman
langsung dan keterampilan praktis yang diwariskan dari generasi ke generasi,
daripada pendidikan formal.
Tingkat Ekonomi Masyarakat Setempat.
Tingkat
ekonomi masyarakat setempat memang dapat mempengaruhi jenis bahan yang
digunakan dalam seni rupa tradisional, tetapi tidak sepenuhnya menentukan
karakter dari karya seni itu sendiri. Misalnya, masyarakat dengan sumber daya
ekonomi terbatas mungkin lebih sering menggunakan bahan-bahan lokal yang
tersedia seperti kayu, tanah liat, atau serat alam. Namun, esensi dari seni
rupa tradisional tersebut masih tetap tertanam dalam nilai-nilai budaya dan
adat istiadat yang dianut. Sementara bahan mungkin berubah sesuai dengan
kondisi ekonomi, pola, simbol, dan makna yang terkandung dalam karya seni
tersebut tetap ada pada warisan budaya setempat.
Pola Hubungan Sosial Masyarakat Setempat.
Pola
hubungan sosial juga mempengaruhi pada pembentukan seni rupa tradisional,
terutama dalam hal kolaborasi dan pembagian peran dalam proses kreatif. Namun,
pola ini lebih merupakan hasil dari adat dan budaya yang sudah ada, bukan
sebaliknya. Seni rupa tradisional merupakan hasil kerjasama antar masyarakat,
di mana setiap warga berkontribusi sesuai dengan keahlian dan perannya dalam
masyarakat. Dengan demikian, pola hubungan sosial lebih menjadi cerminan dari
adat dan budaya yang mendasari masyarakat tersebut.
Aturan atau Norma Masyarakat Setempat.
Aturan dan
norma memang menjadi bagian penting dari struktur masyarakat dan dapat
mempengaruhi bagaimana seni rupa tradisional diciptakan dan diterima. Namun,
aturan dan norma biasanya berasal dari adat dan budaya yang ada, menjadikan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengaruh budaya yang lebih luas.
Misalnya, norma-norma tentang gender atau peran sosial dalam masyarakat sering
kali tercermin dalam tema dan subjek seni rupa tradisional, tetapi norma-norma
merupakan turan adat dan budaya yang telah berkembang selama berabad-abad.
Dari
pernyataan diatas bahwa adat dan budaya masyarakat setempat merupakan pengaruh
paling mendasar dalam pembentukan seni rupa tradisional. Sementara
faktor-faktor lain seperti tingkat pendidikan, ekonomi, pola hubungan sosial,
serta aturan dan norma juga bisa mempengaruhi oleh adat dan budaya yang sudah
ada. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghargai seni rupa tradisional,
seseorang harus terlebih dahulu memahami adat dan budaya masyarakat yang
menciptakannya.