Postpositivisme Menuju Pemahaman Realitas yang Lebih Lengkap

 

Postpositivisme Menuju Pemahaman Realitas yang Lebih Lengkap


 

Postpositivisme adalah paham dalam filsafat ilmu pengetahuan yang muncul sebagai kritik dan pengembangan lebih lanjut dari positivisme. Dapat dikatakan, postpositivisme berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada positivisme dengan menawarkan pandangan yang lebih bernuansa terhadap penelitian ilmiah.

 

 

Landasan Pospositivisme yang Diadaptasi

Positivisme berpegang pada keyakinan bahwa realitas itu objektif, tunggal, dan ilmu pengetahuan bersifat bebas nilai. Pengetahuan ilmiah, menurut positivisme, didapatkan melalui metode ilmu alam, seperti observasi dan percobaan terukur.

 

Postpositivisme masih sepakat dengan positivisme tentang realitas yang ada dan bisa dipelajari secara objektif. Kedua teori tersebut tetap menerapkan metode ilmiah dalam penelitian, namun dengan beberapa penyesuaian.

 

 

Mempertimbangkan Peran Peneliti dan Pengaruhnya

Salah satu kritik utama postpositivisme terhadap positivisme adalah  asumsi bahwa peneliti bisa sepenuhnya objektif. Postpositivisme mengakui bahwa perspektif, latar belakang, dan pengalaman peneliti turut mempengaruhi penelitian. 


Pendekatan yang semula dianggap "bebas nilai" dalam positivisme  dilihat  sebagai sesuatu yang sulit dicapai secara penuh oleh peneliti dalam postpositivisme.

 

 

Memahami Kebenaran Sudut Pandang

Positivisme cenderung mencari jawaban tunggal dan mutlak. Postpositivisme, sebaliknya, melihat kebenaran tidak tunggal dan bisa memiliki banyak aspek.  Penelitian bukan hanya berusaha mencari jawaban yang pasti, melainkan juga berusaha memahami maksud di balik data yang ditemukan. 


Penelitian diharapkan  bukan hanya menjelaskan "apa" yang terjadi, tetapi juga "mengapa" hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana hal itu berkaitan dengan konteks yang lebih luas.

 


Baca Juga: > Paradigma Positivisme: Mencari Kebenaran Objektif dalam Ilmu Sosial

                    > Paradigma Kritis Adalah: Memahami Realitas untuk Perubahan Sosial

                    > Positivisme Penerapan Nyata Pada Kehidupan Sehari-hari




Menghubungkan Jarak: Objektivitas dan Subjektivitas

Dengan mempertimbangkan peran peneliti serta sudut pandang kebenaran, postpositivisme berupaya menghubungkan jarak antara ilmu pengetahuan yang objektif dengan realitas sosial yang bersifat subjektif. 


Penelitian diharapkan menjadi jembatan untuk memahami realitas yang beragam dengan lebih akurat dan relevan dengan kehidupan nyata.

 

 

Menuju Pemahaman yang Lebih Beragam

Postpositivisme menawarkan pandangan yang lebih kritis dan bernuansa terhadap penelitian ilmiah. Paradigma ini mengakui pentingnya metode ilmiah yang dikembangkan dalam positivisme, namun juga menyadari keterbatasannya. Dengan terus mengembangkan pemahaman terhadap peran peneliti dan berbagai  kebenaran, kita bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih lengkap dan bermakna.

 

 

Selain itu, berikut adalah beberapa poin yang dapat ditambahkan untuk memperluas pembahasan:

  • Kritik terhadap Positivisme: Selain poin yang disebutkan sebelumnya, Anda bisa menambahkan kritik postpositivisme terhadap positivisme tentang kemungkinan adanya berbagai metode penelitian yang tepat tergantung pada topik penelitian.


  • Penerapan terhadap Metode Penelitian: Anda bisa menjelaskan secara singkat bagaimana pandangan postpositivisme mempengaruhi pemilihan metode penelitian dan cara menganalisis data. Misalnya, penelitian postpositivisme mungkin menerapkan metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang fenomena yang diteliti.

 


 Baca Juga: > Paradigma Penelitian Kualitatif: Bukan Sekedar Cerita Menuju Realita

                     > Menjelajahi Beragam Paradigma Penelitian: Membuka Pilihan Berbagai Penelitian



Munculnya Postpositivisme

Postpositivisme hadir untuk mengatasi kelemahan positivisme tersebut. Beriku inti dari postpositivisme:

 

  • Realitas memang ada dan bisa dipelajari, namun mungkin tidak tunggal dan dipengaruhi oleh sudut pandang.
  • Pengetahuan bersifat tentatif, bisa berubah dan berkembang seiring dengan penelitian baru.
  • Metode penelitian perlu disesuaikan dengan bidang ilmu dan sifat realitas yang diteliti.
  • Peneliti harus jujur dan terbuka mengenai latar belakang dan bias yang mungkin dimilikinya. Penelitian kualitatif dengan melibatkan subjek penelitian juga diakui.
  • Tujuannya tetap menghasilkan pengetahuan yang bisa diandalkan dan diuji kebenarannya. Namun, penekanannya lebih pada pencarian tujuan di balik data yang diperoleh.
  • Dengan kata lain, postpositivisme menawarkan pendekatan yang lebih realistis dan bisa disesuaikan dalam penelitian ilmiah.

 


Baca Juga: > Paradigma Penelitian Kuantitatif: Melihat Data dan Fakta

                    > Memahami Perbedaan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif

 

Postpositivisme menawarkan pandangan yang lebih beragam terhadap penelitian ilmiah. Postpositivisme mengakui pentingnya metode ilmiah, namun juga menyadari keterbatasan. Dengan terus mengembangkan pemahaman, kita bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih beragam.

LihatTutupKomentar