Perbedaan Monokotil dan Dikotil Dari Biji Hingga Daunnya

 

Perbedaan Monokotil dan Dikotil Dari Biji Hingga Daunnya


 

Pernahkah Anda memperhatikan perbedaan mencolok antara pohon mangga dengan tanaman padi? Di balik keragaman jenis tumbuhan, terdapat klasifikasi berdasarkan ciri-ciri mendasar. Dua kelompok utama yaitu monokotil dan dikotil memiliki perbedaan mendasar yang memengaruhi bentuk, fungsi, dan cara tumbuh. Yuk, kita telusuri lebih lanjut!

 


Biji Bekal untuk Kehidupan Baru

Perbedaan mendasar terletak pada biji.  Monokotil, seperti namanya, memiliki satu keping biji (mono = tunggal, kotiledon = daun lembaga). 


Kepingan tunggal melindungi dan menyediakan makanan bagi embrio (calon tumbuhan) di dalamnya. Saat berkecambah, hanya satu keping inilah yang tumbuh menjadi plantlet (kecambah). 


Beberapa contoh tumbuhan monokotil yang kita jumpai sehari-hari adalah padi, jagung, dan gandum.

 

Dikotil, sebaliknya, memiliki dua keping biji (di = dua). Kedua keping terbelah saat proses perkecambahan. 


Masing-masing keping  menyimpan cadangan makanan yang akan dipakai oleh embrio untuk tumbuh menjadi plantlet. Contoh tumbuhan dikotil di sekitar kita antara lain mangga, kacang tanah, dan bunga matahari.

 

 

 

 

Akar Mencari Makan di Bawah Permukaan

Setelah berkecambah, tumbuhan membutuhkan nutrisi untuk terus tumbuh. Perbedaan selanjutnya terlihat pada sistem akar. 


Monokotil umumnya memiliki akar serabut, yaitu kumpulan akar tipis yang tumbuh menyebar ke segala arah. 


Akar serabut efektif menyerap air dan nutrisi dari lapisan tanah atas yang dangkal.  Sistem perakaran cocok untuk tumbuhan monokotil yang biasanya memiliki habitat di area persawahan atau padang rumput. 


Lihat saja bagaimana tanaman padi dengan akar serabutnya dapat tumbuh subur meski ditanam di sawah yang berair.

 

Dikotil kebanyakan memiliki akar tunggang. Akar tunggang adalah satu akar utama yang tumbuh ke bawah secara vertikal dan bercabang menjadi akar-akar lateral yang lebih kecil. 


Akar tunggang memungkinkan tumbuhan dikotil  mencari air dan nutrisi dari lapisan tanah yang lebih dalam dan kering. 


Contoh, pohon mangga dengan akar tunggangnya yang kuat dapat mencapai persediaan air tanah yang lebih dalam pada musim kemarau.

 

 

 

 

Batang Struktur Penopang Tumbuhan

Mari kita beranjak ke bagian atas permukaan tanah. Perbedaan berikutnya terlihat pada struktur batang. Batang monokotil umumnya tidak memiliki kambium.  


Kambium adalah jaringan meristematik yang memungkinkan pertumbuhan diameter batang. Akibat ketiadaan kambium, batang monokotil biasanya berongga dan terdiri dari serat-serat yang tersusun sejajar. 


Contoh, batang padi yang ramping dan beruas-ruas atau batang jagung yang kokoh namun tidak terlalu besar diameternya.

 

Batang dikotil memiliki kambium, sehingga memungkinkan pertumbuhan diameter dan menghasilkan jaringan kayu. 


Akibat adanya kambium, batang dikotil biasanya padat dan terdiri dari berbagai jenis jaringan, seperti xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral, serta floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. 


Lihatlah batang pohon mangga yang besar dan kuat atau batang pohon sengon yang dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan.

 

 

 

 

Daun Untuk Fotosintesis Tumbuhan

Daun merupakan bagian tumbuhan yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Perhatikan bentuk daun, Daun monokotil umumnya memiliki bentuk memanjang dengan urat daun yang tersusun sejajar dengan tulang daun utama. 


Bentuk memanjang membantu daun monokotil menangkap sinar matahari secara efisien. Susunan urat daun sejajar terdapat pada daun padi, jagung, dan palem.

 

Daun dikotil lebih beragam bentuk yaitu bulat, menjari, atau menyirip. Urat daunnya pun beragam, bisa menyirip seperti pada daun mangga atau menjari seperti pada daun daun maple. 


Keragaman bentuk daun dikotil berhubungan dengan fungsi dan efektivitas dalam  menangkap sinar matahari.

 

 

 

 

Bunga Keindahan Pada Tanaman

Keindahan bunga tak hanya memikat mata, tetapi juga mengungkapkan identitas tumbuhan. Bunga monokotil umumnya memiliki kelopak dan mahkota bunga yang berjumlah 3 atau kelipatannya.


Contohnya, bunga lili dengan 6 kelopak dan 3 mahkota atau bunga anggrek dengan 3 kelopak dan 3 mahkota yang berbeda bentuk.

 

Bunga dikotil memiliki kelopak dan mahkota bunga yang berjumlah 4 atau 5 atau kelipatannya. Contoh, bunga mawar dengan 5 kelopak dan banyak mahkota atau  bunga matahari dengan banyak kelopak dan mahkota yang tersusun rapi.

 

 

 

Memahami perbedaan antara tumbuhan jenis monokotil dan dikotil bukan hanya tentang menghafal, tetapi membuka jendela untuk memahami keragaman dan keunikan tumbuhan di sekitar kita. 


Setiap kelompok memiliki ciri khas yang memungkinkannya beradaptasi dengan lingkungan dan memainkan peran penting dalam ekosistem.

LihatTutupKomentar