Kurikulum
Merdeka menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dibandingkan kurikulum
2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa sesuai Profil
Pelajar Pancasila, serta meningkatkan kompetensi siswa. Berikut pembahasan contoh penerapan Kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar (SD).
Struktur Kurikulum Merdeka SD yang Lebih Detail
Kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar (SD) memiliki struktur yang lebih efisien dibandingkan
kurikulum sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi
sekolah dan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Berikut adalah penjelasan mengenai struktur Kurikulum Merdeka SD:
1. Pelajaran Inti
Pelajaran
inti di Kurikulum Merdeka SD masih mencakup mata pelajaran dasar yang penting
untuk dikuasai oleh siswa, yaitu:
- Bahasa Indonesia: Memfokuskan pada pengembangan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, serta literasi.
- Matematika: Mengembangkan kemampuan numerasi, logika, dan pemecahan masalah.
- Sains: Membangun pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.
- Pendidikan Agama: Menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada siswa.
Namun, guru
memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan konten pembelajaran dengan kebutuhan
siswa, minat bakat, dan muatan lokal. Hal ini memungkinkan pembelajaran yang
lebih bermakna dan sesuai bagi siswa.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PJP) merupakan ciri khas Kurikulum Merdeka.
Projek ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan mengembangkan
karakter siswa secara holistik. Projek PJP bersifat lintas disiplin ilmu,
sehingga menerapkan berbagai mata pelajaran dan mendorong kerjasama antar
siswa.
Tema projek
PJP dapat beragam, dan dipilih berdasarkan konteks sekolah, kearifan lokal, dan
isu-isu aktual yang sesuai dengan kehidupan siswa. Contoh tema projek PJP
antara lain:
- Pelestarian budaya lokal
- Pengembangan kewirausahaan sosial
- Penanggulangan bencana alam
- Pencegahan stunting
Setiap
projek PJP harus memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, terukur, dan dapat
dicapai. Guru berperan sebagai fasilitator, membimbing siswa dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi projek.
3. Pelajaran Pilihan
Sekolah
dapat menawarkan pelajaran pilihan kepada siswa berdasarkan minat, bakat, dan
kebutuhan belajar mereka. Pelajaran pilihan ini dapat berupa:
- Keterampilan praktis: Coding, robotika, desain grafis, memasak, menari, musik, dan lain sebagainya.
- Bahasa asing: Bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Arab, dan lain sebagainya.
- Olahraga: Sepak bola, basket, badminton, pencak silat, dan lain sebagainya.
Pemberian
pelajaran pilihan diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan bakat dan
minatnya, serta mempersiapkan mereka untuk masa depan.
4. Jam Pelajaran
Jam
pelajaran di Kurikulum Merdeka SD diatur per tahun, dengan total 3.700 jam
untuk enam tahun belajar. Sekolah memiliki keleluasaan untuk mengatur alokasi
waktu pembelajaran secara fleksibel, dengan tetap memperhatikan pencapaian
tujuan pembelajaran. Hal ini memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan
berpusat pada kebutuhan siswa.
5. Penilaian
Penilaian di
Kurikulum Merdeka SD dilakukan secara berkala, menilai berbagai aspek
perkembangan siswa, yaitu:
- Pengetahuan: Kemampuan siswa dalam memahami konsep dan materi pelajaran.
- Keterampilan: Kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan menyelesaikan masalah.
- Sikap: Karakter dan nilai-nilai yang dimiliki siswa.
Penilaian
dilakukan secara berkelanjutan, melalui berbagai metode seperti observasi,
penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan ujian. Hasil penilaian digunakan
untuk memantau kemajuan belajar siswa dan memberikan penilaian untuk perbaikan.
Struktur
Kurikulum Merdeka SD dirancang untuk memberikan kesesuaian dan otonomi bagi
sekolah dan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada murid. Hal
ini diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa,
serta membantu siswa mencapai potensi terbaik.
Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka di SD:
Berikut adalah beberapa contoh penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar (SD):
1. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PJP):
Pelestarian budaya lokal:
- Siswa mempelajari berbagai budaya lokal di daerah, seperti tari tradisional, musik, bahasa, dan adat istiadat.
- Siswa kemudian membuat pertunjukan budaya untuk memamerkan pengetahuan kepada masyarakat.
- Projek ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga siswa terhadap budaya lokal, serta meningkatkan toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
Pengembangan kewirausahaan sosial:
- Siswa memahami masalah sosial di lingkungan, seperti kemiskinan, kelaparan, atau pencemaran lingkungan.
- Siswa kemudian merancang dan menjalankan projek kewirausahaan sosial untuk membantu mengatasi masalah.
- Projek ini bertujuan untuk mengembangkan jiwa wirausaha dan kepedulian sosial siswa, agar menjadi agen perubahan positif di masyarakat.
Penanggulangan bencana alam:
- Siswa mempelajari tentang jenis-jenis bencana alam yang terjadi seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi.
- Siswa kemudian membuat simulasi bencana alam dan belajar tentang cara-cara untuk menyelamatkan diri dan orang lain.
- Projek ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan siswa tentang bencana alam, serta melatih untuk bekerja sama dalam situasi darurat.
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia:
Membaca:
- Siswa membaca berbagai jenis teks, seperti cerita fiksi, non-fiksi, berita, dan puisi.
- Siswa kemudian mendiskusikan isi teks, membuat ringkasan, dan memberi penilaian.
- Guru menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan minat baca siswa, seperti menyediakan buku-buku yang menarik dan sesuai dengan minat , serta mengadakan kegiatan membaca yang menyenangkan.
Menulis:
- Siswa menulis berbagai jenis teks, seperti cerita, puisi, artikel, dan surat.
- Guru memberikan panduan dan penilaian yang sesuai untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis .
- Siswa didorong untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif melalui tulisan.
Berbicara:
- Siswa berlatih berbicara di depan kelas dengan berbagai topik.
- Guru menggunakan berbagai metode untuk mendorong siswa untuk berani berbicara, seperti mengadakan diskusi kelompok, debat, dan presentasi.
- Siswa belajar untuk menyampaikan ide-idenya dengan jelas dan persuasif.
Mendengarkan:
- Siswa mendengarkan berbagai jenis audio, seperti podcast, pidato, dan percakapan.
- Siswa kemudian menjawab pertanyaan tentang isi audio tersebut.
- Guru membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mendengarkan dengan memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
3. Pembelajaran Sains:
Penerapan:
- Siswa melakukan praktek untuk mempelajari berbagai konsep ilmiah, seperti fotosintesis, gravitasi, dan elektromagnetisme.
- Siswa mencatat hasil eksperimen dan menganalisis data untuk menarik kesimpulan.
- Eksperimen membantu siswa untuk memahami konsep ilmiah secara lebih mendalam dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Pengamatan:
- Siswa mengamati berbagai fenomena alam, seperti perubahan cuaca, pertumbuhan tanaman, dan pergerakan benda langit.
- Siswa mencatat pengamatan dan mendiskusikannya dengan teman sekelas.
- Pengamatan membantu siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan untuk meneliti.
Simulasi:
- Siswa menggunakan simulasi komputer untuk mempelajari konsep ilmiah yang rumit, seperti sistem tata surya, ekosistem, dan tubuh manusia.
- Simulasi membantu siswa untuk menggambarkan konsep-konsep tersebut dan memahami bagaimana bekerja.
Diskusi:
- Siswa berdiskusi tentang berbagai topik ilmiah, seperti isu-isu lingkungan, kemajuan teknologi, dan etika sains.
- Guru mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengutarakan pendapat dengan berani.
- Diskusi membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang situasi di sekitarnya
Keunggulan Kurikulum Merdeka SD
Kurikulum
Merdeka Sekolah Dasar (SD) menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan
kurikulum sebelumnya, yaitu:
1. Lebih Sederhana
- Kurikulum Merdeka SD berfokus pada materi bahan ajar yang benar-benar dibutuhkan siswa untuk berkembang.
- Hal ini memungkinkan guru untuk mendalami materi pelajaran dengan lebih baik, sehingga siswa dapat memahami konsep dengan lebih baik.
- Guru juga memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Fleksibel dan Berpusat pada Murid
- Kurikulum Merdeka SD memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa.
- Sekolah dapat memilih tema projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PJP) yang sesuai dengan kearifan lokal dan minat siswa.
- Guru juga dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
3. Lebih Relevan dan Bermakna
- Kurikulum Merdeka SD dirancang untuk membantu siswa memahami konsep dan materi pelajaran yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
- Projek PJP mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah dilingkungan masyarakat.
- Hal ini membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri, serta mempersiapkan untuk masa depan.
4. Mengembangkan Karakter dan Soft Skills Siswa
Projek PJP dan berbagai kegiatan pembelajaran di Kurikulum Merdeka SD dirancang untuk mengembangkan karakter dan soft skills siswa, seperti:
- Berpikir kritis
- Kreatif
- Komunikatif
- Kolaboratif
- Mandiri
- Beriman dan berakhlak mulia
5. Mempersiapkan Siswa untuk Masa Depan
Kurikulum
Merdeka SD membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang
dibutuhkan untuk sukses di masa depan.Siswa yang mengikuti Kurikulum Merdeka SD
diharapkan dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat, berpikir kritis, kreatif,
dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Kurikulum Merdeka SD merupakan terobosan baru dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum ini menawarkan banyak keunggulan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

