Sebut saja Kevin dan Jihan, pasangan muda yang baru saja
selesai melangsungkan pesta pernikahan. Baru sehari menikmati jadi raja dan
ratu semalam, surat keterangan KTA dari sebuah bank lengkap dengan cicilan per
bulannya sudah memasuki bulan pertama.
Kevin dan Jihan baru sadar, tagihan KTA bukan satu-satunya
cicilan yang harus diselesaikan tiap bulan. Masih ada juga cicilan rumah,
kendaraan dan kartu kredit.
Aduh, setelah menikah harusnya menikmati bulan madu asmara
ya. Ini kok malah sudah harus berkutat dengan beban tagihan utang yang menanti
di depan mata.
Gak mau menghadapi hal-hal yang bikin pusing kayak gini kan?
Simak 5 tips yang bisa kamu persiapkan biar gak pusing sama uang atau
malah bangkrut setelah pesta pernikahan.
1. Menabung Jauh-jauh Hari
Menabung tuh harus konsisten baru bisa ngerasain manfaatnya,
jangan musiman!
Jangan pernah lagi meremehkan ‘the power of menabung’ deh.
Hasilnya baru akan terasa saat ada kebutuhan mendesak. Kebiasaan menabung emang
harus dilakukan sedari dini, biar hasilnya berasa.
Kalau emang pas pacaran sudah satu komitmen untuk menikah,
bisa juga mulai membuka tabungan bersama khusus untuk pesta pernikahan dan
hidup berumah tangga ke depannya.
Kalau tiba-tiba hubungan habis, ya tinggal dikembalikan
saja. Pas buka tabungan bersama itu harus ada kesepakatan bersama, berapa
persen dari si cewek, berapa persen dari si cowok. apakah 50-50 atau berapa.
2. Buat Budget
Sudah bukan rahasia lagi kalau biaya untuk pesta pernikahan
itu gak sedikit. Tapi, karena pernikahan diamini sebagai momen sakral sekali
seumur hidup, setiap orang pasti ingin pesta pernikahannya meninggalkan kesan
mendalam sesudahnya.
Bikin budget secara detail untuk semua kebutuhan pesta
pernikahan, honeymoon dan kebutuhan setelah menikah. Kalau perlu organize
sendiri saja pesta pernikahan kamu.
Ribet sekali seumur hidup aja kok, yang penting hemat hehehe
Minta bantuan dari keluarga terdekat dan sahabat. Walau
pastinya bakalan ribet dan melelahkan, tapi dari segi biaya kamu bisa lebih
menghemat. Dan justru memberi kenangan manis suatu saat nanti, jadi cerita buat
anak-cucu.
3. Hindari Utang Demi Pesta Pernikahan Mewah
‘Negara saja punya utang, buanyak lagi.’ Iya, tapi sebisa
mungkin hindari deh yang namanya utang apalagi hanya demi bisa melangsungkan
pesta pernikahan yang mewah. Gak usah memaksakan membuat sesuatu di luar batas
kemampuan kamu.
Emangnya enak setelah momen bahagia mengikat janji dan jadi
ratu raja semalam langsung dihadapkan sama tagihan utang segunung. Buat apa
bela-belain bikin pesta demi gengsi tapi setelah itu hidup rumah tangga malah
gak tenang karena beban utang.
Gak mau kan habis nikah malah pusing dan bertengkar karena
banyak utang
Lebih baik manfaatin utang buat kebutuhan rumah tangga,
kayak utang buat nyicil rumah atau perlengkapan rumah tangga.
4. Berhemat
Pernikahan adalah momen yang diharapkan setiap manusia
terjadi sekali seumur hidup. Saat sudah jauh-jauh hari merencanakan pernikahan,
usahakan untuk hidup berhemat selama menjelang hari pernikahan.
Kendalikan dulu deh keinginan-keinginan yang biasanya
dilakukan sebelum punya rencana menikah. Semisal, kurangi waktu buat nongkrong,
shopping dan semua kebiasaan berlebihan lainnya yang bisa membahayakan
keuangan.
Belanja boleh, selama gak lupa diri dan terbiasa konsumtif
ya sis!
5. Honeymoon Sederhana
Setelah pernikahan enaknya emang honeymoon alias bulan madu.
Yang namanya bulan madu gak selalu identik dengan destinasi mewah nan mahal
kok. Intinya kan suami dan istri menikmati quality time sebagai pasangan yang
baru saja menikah.
Masalah destinasi yang sederhana dan gak terlalu jauh pun
bisa. Lebih bagus lagi kalau dapat rezeki nomplok berupa hadiah paket bulan
madu, jadi bisa berhemat deh.
Semua orang pasti ingin menikah dan bisa mewujudkan pesta
pernikahan impiannya. Tapi ingat, pesta pernikahan itu bukan tujuan akhir dari
perjuangan selama pacaran loh. Melainkan awal dari kehidupan bersama yang
sesungguhnya.
Jadi, lebih baik berakit-rakit dulu, berenang-renang ke
tepian. Bersakit-sakit dahulu, senang kemudian. Utamakan prioritas seperti
kebutuhan hidup setelah pernikahan dibandingkan pesta pernikahan yang hanya
kebahagiaan sekejap.