Mau menghemat pengeluaran bulanan, eh, tapi malah rugi. Apa
gak bikin keki?
Langkah penghematan memang bisa ditempuh lewat berbagai
cara. Tapi kadang apa yang kita pikir bisa menghemat malah jadi sebaliknya:
kadang merugikan.
Apa saja hal-hal yang bukannya berujung penghematan,
melainkan pemborosan? Simak daftarnya di bawah ini:
1. Booking hotel lewat aplikasi
Sederet situs menyajikan layanan booking hotel lewat aplikasi. Masalahnya, kita sering hanya berpatokan pada satu aplikasi. Walhasil, kita malah bisa booking kamar dengan harga lebih mahal. Sebaiknya, buka beberapa aplikasi yang menawarkan kamar hotel serupa. Bandingkan.
Cari harga yang termurah. Tapi ingat, teliti lebih lanjut harga yang tertera. Apa harga itu udah termasuk pajak dan lain-lain. Bisa saja di satu aplikasi harganya lebih murah, tapi ternyata biaya lain-lain belum termasuk. Tips ini juga berlaku untuk booking layanan lain, kayak tiket pesawat.
2. Nganggurin kartu kredit ekstra
Kartu kredit satu saja udah bermanfaat. Apalagi lebih banyak. Sayang, gak sedikit yang punya lebih dari satu kartu kredit tapi dianggurin begitu saja. Tujuannya memang bagus, yaitu biar gak kegoda pakai banyak kartu. Dengan begitu, tagihan bisa ditekan.
Memanfaatkan fitur promo memang menjanjikan. Asal kita yakin bisa bayar Tapi banyak manfaat dari punya banyak kartu yang bisa ditarik untuk langkah penghematan. Misalnya kita punya kartu kredit A dan B. Dengan kartu kredit A, bisa dapat diskon beli karcis bioskop. Tapi kartu kredit utama kita adalah kartu kredit B.
Saat inilah punya dua kartu kredit bakal berguna. Sebab,
bisa lebih ngirit beli pakai kartu kredit satunya. Tiap kartu kredit memang
umumnya punya program sendiri-sendiri.
3. Kejebak diskon promo supermarket
Supermarket A lagi ada diskon buy 2 get 3 untuk produk
tertentu. Memang, sepertinya itu bakal jadi langkah penghematan.
Jangan kalap asal ambil barang. Tanya pada diri sendiri dulu
Namun perlu ditilik lebih dalam lagi dengan dua pertanyaan
ini:
Apa harga produk itu lebih rendah, atau setidaknya sama
dengan produk serupa di tempat lain?
Apa bener kita butuh produk itu sebanyak 3 buah?
Kalau ternyata harga produk di tempat lain lebih murah, kita
jadi rugi. Begitu juga jika ternyata kita hanya butuh 1 produk untuk satu
bulan, misalnya. Sisa produk lain jadi mubazir, atau bahkan mungkin jadi
kedaluwarsa lantaran lama disimpan.
4. Puasa
Dalam keyakinan tertentu, puasa wajib dijalankan pada saat khusus. Tapi ada juga yang sengaja puasa demi penghematan. Jadi, makan hanya dua kali sehari. Yang jadi persoalan, porsi makan malah jadi banyak lantaran menahan lapar. Dari yang biasanya keluar duit Rp 20 ribu buat sekali makan, jadi bayar Rp 40 ribu. Belum lagi kudapan sebelum dan sesudah makan besar.
5. Menunda renovasi
Niatnya mau ngirit pengeluaran dengan nunda renovasi rumah. “Ah, bisa ditambal gentengnya. Gak usah beli, mahal,” begitu pemikirannya.
Kalau sudah rusak, segera ganti, jangan ditunda
Tapi beberapa waktu kemudian genteng yang bocor bertambah karena memang sudah waktunya diganti. Masalahnya, harga genteng udah lebih mahal ketimbang saat genteng pertama kali bocor. Jadinya malah keluar uang lebih banyak. Hal ini berlaku juga buat yang suka nunda perbaikan kendaraan karena merasa masih bisa dikendarai. Mending segera ditangani sebelum harga spare part melonjak.
Di balik langkah penghematan, ada hal-hal detail yang mesti
kita perhatikan seperti contoh di atas. Jangan sampai niatnya mau hemat tapi
malah rugi, ya.