15 Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

15 Pengertian Karakter Menurut Para Ahli


 

 

Karakter adalah salah satu aspek yang membentuk diri seseorang. Karakter memengaruhi bagaimana kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain termasuk teman, sahabat, pacar, orangtua, keluarga, da lingkungan sekitar. Para ahli dari berbagai bidang telah menjelaskan karakter dengan sudut pandang mereka masing-masing. Artikel ini akan membahas 15 pengertian karakter menurut para ahli:

 

1. Kamisa (Psikologi):

Memandang karakter sebagai sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang membuat seseorang berbeda dari orang lain. Bisa mencakup watak dan kepribadian.

 

2. Samani & Hariyanto (Pendidikan):

Menyamakan karakter dengan pendidikan moral dan akhlak. Keduanya memiliki tujuan, esensi, dan makna yang sama, yaitu membentuk pribadi yang baik.  Beliau berdua menekankan bahwa karakter dibentuk melalui kebiasaan dan pengalaman yang dijalani seseorang.

 

3. Ki Hajar Dewantara (Pendidikan Indonesia):

Mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya membentuk pribadi yang baik, bukan hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai warga masyarakat dan negara.

 

4. Psikologi:

Dalam ranah psikologi, karakter didefinisikan sebagai pola perilaku dan kecenderungan bertindak dengan cara tertentu dalam situasi tertentu. Sikap karakter membentuk kebiasaan berperilaku yang dipengaruhi oleh sifat bawaan dan pengalaman hidup.

 

5. Sosiologi:

Para ahli sosiologi melihat karakter sebagai sesuatu yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat tinggal seseorang. Lingkungan ini membentuk nilai-nilai dan perilaku yang dianggap wajar oleh masyarakat tersebut. Misal contoh karakter warga perkampungan biasanya memilik karakter kehidupan bersosial antar tetangga sekitarnya bahkan dalam satu desa masih saling mengenal, tapi cukup berbeda dengan karakter warga perkotaan yang tinggal diperumahan lebih cenderung individualis, malah juga terkadang saling tidak mengenal tetangganya.

 

6. Filsafat:

Menurut para filsuf, karakter berkaitan erat dengan kebaikan dan moralitas. Karakter yang baik didasarkan pada nilai-nilai universal yang menjadi pedoman hidup, seperti kejujuran, keadilan, dan kebaikan.

 

7. Teologi:

Pandangan teologi melihat karakter sebagai aspek yang dipengaruhi oleh ajaran agama dan kepercayaan. Agama memberikan panduan tentang perilaku yang baik dan benar menurut ajaran agama.

 

8. Gordon Allport (Psikologi Kepribadian):

Mendefinisikan karakter sebagai organisasi dinamis dalam sistem psikis setiap orang yang menentukan penyesuaiannya terhadap lingkungan.  Allport menekankan bahwa karakter adalah struktur sifat yang dinamis, bisa berubah dan berkembang namun  tetap memberikan pengaruh pada bagaimana seseorang berperilaku dengan lingkungan.

 

9. Henry Murray (Psikologi Kepribadian):

Memandang karakter sebagai organisasi dari berbagai kebutuhan yang sudah terhubung dalam diri setiap orang.  Kebutuhan-kebutuhan ini memengaruhi bagaimana seseorang bertindak dan berperilaku untuk mencapai kepuasan.

 

10. Gardner Murphy (Psikologi):

Murphy berpendapat bahwa karakter adalah keseluruhan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang. Kebiasaan ini terbentuk dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan,  dan pada akhirnya menjadi pola perilaku yang otomatis.

 

11. Thomas Lickona (Psikologi Pendidikan):

Mendefinisikan karakter sebagai produk dari interaksi kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan konasi (kemauan).  Ketiga aspek ini saling berkaitan dan bekerja sama dalam membentuk karakter seseorang.

 

12. Lawrence Kohlberg (Psikologi Perkembangan):

Lawrence Kohlberg berpendapat bahwa karakter berkembang melalui tahap-tahap perkembangan moral.  Seseorang akan bergerak melalui tahap-tahap tersebut dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungannya.

 

13. Rensis Likert (Psikologi Sosial):

Melihat karakter sebagai aspek yang berkaitan dengan nilai-nilai dan perilaku yang menjadi kebiasaan.  Seseorang dengan karakter yang baik akan menunjukkan keseuaian antara apa yang diyakini (nilai-nilai) dengan apa yang dilakukan (perilaku).

 

14. W.I. Thomas (Sosiologi):

Menurut Thomas, karakter dipengaruhi oleh "definisi situasi" yang dibuat oleh seseorang.  Artinya, bagaimana seseorang memaknai situasi yang dihadapi akan memengaruhi perilakunya.

 

15. Gordon Allport (Psikologi Kepribadian - definisi lanjutan):

Selain definisi sebelumnya, Allport juga menekankan bahwa karakter adalah sifat bawaan yang berkembang melalui pengalaman dan menjadi ciri khas setiap orang.  Seseorang dilahirkan dengan potensi-potensi tertentu, namun pengalaman dan lingkungan akan membentuk karakter tersebut menjadi unik dan berbeda dengan orang lain.

 

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah kombinasi dari berbagai sifat bawaan, pengalaman, nilai-nilai, dan kebiasaan yang membentuk pola pikir, perilaku, dan tindakan seseorang. Karakter yang baik dibentuk melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.  Proses ini bisa terus berlangsung seiring dengan pengalaman dan pembelajaran yang terus kita dapatkan sepanjang hidup.

LihatTutupKomentar