Uang receh sering dipandang sebelah mata. Duit koin itu
disingkir-singkirin. Bahkan yang nominalnya paling gede, yaitu Rp 1.000 gak
pernah dirawat baik-baik.
Padahal sudah banyak bukti kekuatan uang receh. Ada yang
bisa beli sepeda motor dari recehan. Bahkan naik haji setelah menabung duit
receh selama bertahun-tahun.
Berikut ini bukti kekuatan uang receh:
1. Kisah Pria Beli Motor Sport
Banyak yang mengidamkan pengin beli sepeda motor sport, tapi
cuma sebatas impian. Gak ada aksi nyata yang dilakukan. Paling hanya koleksi
foto-fotonya, dijadikan wallpaper di hape atau laptop. Atau rajin nonton
balapan di TV.
Alasannya, gaji pas-pasan. Gak bisa dialokasikan sebagian
buat beli motor impian itu. Padahal bisa saja menabung sedikit demi sedikit.
Seperti yang dilakukan Pak Setiadi asal Bogor. Dia beli
motor sport seharga Rp 32 juta dengan membawa koin receh di 1 kaleng bekas cat berukuran 25 kg dan 4
kaleng cat berukuran 5 kg!
Duit itu adalah tabungannya selama 5 tahun. Agar mimpinya
beli motor sport terwujud, dia mengoleskan oli pada kaleng cat tempat nabung
recehan biar gak ada yang ambil, termasuk dia sendiri.
2. Warga di China Beli mobil mewah
Di Cina, ada kisah yang mirip dengan Pak Setiadi. Tapi ini
lebih dahsyat. Sebab, uang receh itu dipakai buat beli mobil mewah seharga
ratusan juta.
Gan, nama orang yang beli mobil pakai koin itu, harus
menabung selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan 660.000 keping koin plus
20.000 lembar uang pecahan kecil. Itu semua dipakai buat beli mobil secara
tunai.
Koin seberat 4 ton itu harus dihitung selama beberapa jam
untuk dipastikan nominalnya. Tapi showroom mobil tetap menerimanya, karena itu
tetap berupa duit.
3. Seorang Nenek Bisa Naik haji
Nenek Supiyati, asal Malang, Jawa Timur, sukses naik haji
dari duit receh yang ia kumpulkan dari berdagang sayur. Tiap hari, dia jualan
sayur dari pukul 03.00 sampai 12.00.
Memang, waktu yang dibutuhkan untuk nyisihin receh biar bisa
naik haji gak sebentar: 27 tahun. Tapi perjuangan itu gak sia-sia.
Meski hanya Rp 100-200, Mbah Supiyati selalu menyisihkan
koin itu ke wadah tersendiri tiap kali jualan. Nenek berusia 70 tahun itu pun
akhirnya bisa menunaikan ibadah haji, suatu kewajiban yang diidam-idamkan
pemeluk agama Islam.
4. Untuk Biaya sekolah
Ada komunitas bernama Coin A Chance yang mengumpulkan
recehan buat membantu anak-anak yang kesulitan biaya sekolah. Komunitas ini
rutin bikin acara untuk menggalang dana itu.
Donatur bisa menyumbang berapa pun nominalnya, bahkan hanya
Rp 100. Pengumpulan koin semacam ini adalah ide bagus agar beban donatur gak
begitu berat.
Sebab, kalau gak pakai patokan duit koin recehan, akan ada
pikiran bahwa donatur harus menyumbang dalam jumlah besar. Kalau pakai koin,
bisa menarik banyak donatur dan jumlahnya kalau terkumpul pun akan besar.
Itulah empat bukti kekuatan uang receh.Mungkin masih ada
bukti-bukti lain kekuatan uang receh di luar sana. Jangan sampai kita
menyia-nyiakan duit ini.
Sebaiknya siapkan wadah khusus buat menyimpan uang receh di
rumah. Seperti yang dilakukan Pak Setiadi itu, pakai ember diolesi oli biar gak
ada yang ambil.
Atau pakai celengan biasa saja juga gak apa-apa. Yang
penting, duit itu gak dibiarkan tersebar dan gak dilacak jumlahnya. Siapa tahu
dari duit-duit logam itu kita bisa beli sesuatu yang kita inginkan dimasa yang
akan datang.