Perbedaan TOEIC dan TOEFL

Perbedaan TOEIC dan TOEFL


 

 

TOEIC dan TOEFL merupakan dua bentuk tes yang menguji kemampuan bahasa inggris pesertanya. Lalu, apa saja perbedaan antara tes TOEIC dan tes TOEFL? Meskipun sama-sama menguji kemampuan berbahasa inggris tetapi ada perbedaan dari keduanya. Dari tujuannya saja sudah berbeda sehingga format tes sampai metode yang dipakai dalam soal juga pastinya berbeda.

 

Baik TOEIC atau TOEFL dimaksudkan bagi seseorang yang bukan merupakan native speaker, yang artinya bahasa inggris bukan menjadi bahasa utama ketika berkomunikasi sehari-hari.

 

Kedua tes ini pada umumnya menjadi syarat yang harus diikuti oleh seseorang yang ingin menjalin relasi ke luar negri seperti kuliah, bekerja di luar negeri, atau tinggal dinegara yang memakai bahasa inggris. Sebelum memilih untuk mengikuti tes yang mana, ada baiknya memahami terlebih dahulu 




perbedaan antara TOEIC dan TOEFL sebagai berikut:

 

 

Tujuan Pencapaian

Satu dari perbedaan mendasar antara TOEIC dan TOEFL adalah tujuan pencapaian yang didasari oleh kedua tes tersebut. TOEIC, yang merupakan singkatan dari Test of English for International Communication, dibuat khusus untuk menilai kemampuan bahasa Inggris individu dalam lingkup bisnis dan dunia kerja internasional. Tes ini menjadi pilihan utama bagi kalian yang tengah merintis karir di perusahaan multinasional atau berencana bekerja di luar negeri. TOEIC menawarkan gambaran yang konkret mengenai sejauh mana kalian bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, terutama ketika situasi kerja sehari-hari, seperti presentasi, pertemuan bisnis, dan uji materi.

 

Sementara itu, TOEFL, atau Test of English as a Foreign Language, mempunyai tujuan yang lebih berfokus pada pendidikan tinggi dan lingkungan akademis. TOEFL menjadi pilihan utama bagi kalian yang bermimpi melanjutkan studi dike luar negeri atau meraih beasiswa internasional. Tes ini bukan hanya mengukur kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris, tetapi juga seberapa baik seseorang bisa beradaptasi dan berhasil dalam lingkup akademis. Sehingga, tujuan mengikuti tes TOEFL melibatkan persiapan peserta agar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang lebih kompleks di institusi perguruan tinggi di seluruh dunia.

 

Dengan memahami perbedaan dalam tujuan pencapaian keduanya, calon peserta bisa dengan lebih tepat memilih tes yang sesuai dengan langkah karir atau melanjutkan pendidikan kalian. Apakah itu di dunia kerja internasional yang penuh dengan tuntutan bisnis, atau di lingkungan akademis yang mengharuskan agar menguasai bahasa Inggris dalam lingkup perguruan tinggi.

 

 

 

 

Gaya Bahasa dalam Soal

Ketika membandingkan TOEIC dan TOEFL, hal lain yang menjadi perbedaan yaitu gaya bahasa yang diterapkan dalam kedua tes ini. Gaya bahasa yang digunakan dalam soal-soal TOEIC dan TOEFL membuat peserta merasa berbeda ketika berbahasa Inggris.

 

TOEIC, sebagai ujian yang lebih condong ke dunia bisnis, memunculkan gaya bahasa semi formal. Soal-soal TOEIC menyesuaikan keadaan situasi di tempat kerja, meminta peserta untuk merespon dengan cara yang sesuai dalam lingkup profesional. Ungkapan-ungkapan dalam presentasi, penulisan proposal, dan interaksi sehari-hari di kantor menjadi fokus utama. Membentuk ruang bagi peserta untuk memahami dan berbahasa Inggris yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan.

 

Di sisi lain, gaya bahasa dalam soal TOEFL memiliki ciri lebih ke arah formalitas akademis. Peserta dihadapkan pada lingkup-lingkup yang sering dijumpai dalam lingkungan pendidikan tinggi, seperti pengajaran, diskusi kelompok, atau penulisan esai. Struktur bahasa yang cenderung formal dan istilah-istilah akademis menjadi ciri khusu ketika memahami dan menjawab pertanyaan TOEFL. Dengan demikian, peserta bukan hanya diuji kemampuan bahasa Inggrisnya, tetapi juga kemampuan kalian untuk berinteraksi dengan materi pembelajaran tingkat tinggi.

 

Melalui pemahaman lebih lanjut tentang gaya bahasa dalam soal TOEIC dan TOEFL, calon peserta dapat mempersiapkan diri secara khusus sebelum mengikuti tes bahasa inggris yang akan kalian hadapi.

 

 

 

Format Tes

Perbedaan antara TOEIC dan TOEFL bukan hanya terletak pada tujuan dan gaya bahasa, melainkan juga pada format tes yang menjadi materi dari keseluruhan pengujian kemampuan bahasa Inggris.

 

TOEIC, dengan fokusnya pada kemampuan komunikasi di dunia kerja internasional, menawarkan struktur tes yang relatif sederhana. Terbagi menjadi dua sesi utama, pertama adalah sesi membaca (reading) dan yang kedua adalah sesi mendengarkan (listening). Dalam sesi membaca, peserta dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menilai pemahaman bacaan terkait situasi kerja. Sesi mendengarkan menguji kemampuan peserta ketika memahami percakapan bisnis dan presentasi memakai bahasa Inggris. Dengan durasi tes sekitar dua jam, TOEIC memberikan gambaran singkat namun jelas tentang kemampuan berbahasa Inggris peserta di lingkungan bisnis.

 

TOEFL, di sisi lain, menawarkan struktur yang lebih beragam untuk mencakup berbagai aspek kemampuan bahasa Inggris. Terdiri dari empat sesi, yakni speaking, listening, writing, dan reading, TOEFL menerapkan pengalaman tes yang terdiri dari seluruh spektrum kemampuan berbahasa Inggris. Sesi speaking mengevaluasi kemampuan peserta ketika berbicara dan menjawab pertanyaan, sementara sesi listening membuat kalian agar memahami dialog dan kuliah akademis. Sesi writing menilai kemampuan peserta ketika menyusun esai, sementara sesi reading meningkatkan pemahaman bacaan akademis.

 

Dengan memahami struktur format tes, peserta dapat mempersiapkan kiat-kiat yang perlu kalian tingkatkan.

 

 

 

Topik Pembahasan dalam Soal

Salah satu aspek yang membedakan TOEIC dan TOEFL adalah topik pembahasan dalam soal-soal ujiannya. Meskipun keduanya bertujuan mengukur kemampuan bahasa Inggris, perbedaan ini tercermin dalam ragam materi yang diujikan dan relevansinya dengan lingkup bisnis dan perguruan tinggi.

 

TOEIC, sebagai tes yang berfokus pada situasi bisnis, membahas topik-topik yang sangat relevan dengan lingkungan kerja. Soal-soalnya mencakup berbagai aspek bisnis, seperti presentasi proyek, pertemuan kantor, dan komunikasi sehari-hari di tempat kerja. Oleh karena itu, peserta diharapkan untuk memahami dan merespon berbagai situasi yang dapat kalian hadapi dalam karir internasional. Isi tes TOEIC secara khusus membahas terminologi bisnis dan ekspresi yang umum digunakan ketika akan bekerja.

 

TOEFL, dengan fokusnya pada lingkungan pendidikan tinggi, memperkenalkan peserta pada topik-topik akademis yang mendalam. Materi tes mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk ekonomi, kesehatan, dan ilmu pengetahuan sosial. Soal-soal TOEFL membuat peserta agar membaca dan memahami artikel akademis, menjawab pertanyaan yang terkait dengan kuliah, dan mengejawantahkan pendapat dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, peserta TOEFL diharapkan agar bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik di dalam lingkup perguruan tinggi.

 


 

Penilaian Tes

Sistem penilaian yang digunakan oleh TOEIC dan TOEFL menerapkan pendekatan yang berbeda ketika mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris peserta. Memahami skor dan implikasinya merupakan metode untuk menguji hasil tes dengan benar.

 

TOEIC menilai peserta dalam rentang skor hingga 990. Skor tertinggi ini mencerminkan tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang tinggi dan termasuk pemahaman  terhadap berbagai situasi pekerjaan. Skor TOEIC dipakai oleh perusahaan-perusahaan multinasional dan organisasi bisnis sebagai indikator kemampuan bahasa Inggris calon karyawan. Skor yang tinggi pada tes TOEIC bisa memberikan gambaran dari kemampuan calon karyawan di tempat perusahaan.

 

TOEFL, dengan skor tertingginya mencapai 677, menilai peserta dengan aspek-aspek berbeda, termasuk reading, listening, speaking, dan writing. Skor TOEFL sering menjadi syarat masuk bagi siswa yang akan mendaftar perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia. Skor TOEFL yang tinggi bisa membuka  kesempatan untuk meraih beasiswa.

 

Penting untuk diingat bahwa baik TOEIC maupun TOEFL tidak memiliki standar nilai kelulusan yang pasti. Skor yang diperoleh oleh peserta hanyalah representasi dari kemampuan bahasa Inggris. Oleh karena itu, hasil tes seharusnya dilihat sebagai gambaran untuk melihat sampai mana kemampuan dan kelemahan berbahasa inggris.

 

 

Demikian artikel tentang perbedaan TOEIC dan TOEFL. Jadi, lima poin yang sudah ditulis di atas sebaiknya difahami sesuai dengan tujuan yang ingin diraih. Bila akan mengikuti tes TOEIC ataupun TOEFL sebaiknya persiapkan diri terlebih dahulu dengan belajar supaya bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

 

LihatTutupKomentar