Kesalahan Dalam Membuat Surat Lamaran Kerja

 


Apakah Kamu pernah berpikir bahwa mencari pekerjaan sebenarnya sudah merupakan bentuk pekerjaan itu sendiri? Ketika Kamu mencari lowongan pekerjaan dan mengirimkan lamaran, sebenarnya Kamu tengah menjalankan peran seorang pemasar. Kamu harus bisa dalam menjual keterampilan, bakat, dan keahlian Kamu ketika ada lowongan pekerjaan yang tersedia agar bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan.

 

Menjual diri bukan berarti berbohong atau memanipulasi. Namun, sayangnya, pada banyak kasus, surat lamaran kita tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya. Ya, untuk mendapatkan respon positif, Kamu perlu tahu bagaimana menarik perhatian pembaca surat lamaran Kamu, termasuk cara Kamu dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan yang Kamu lamar.

 

Sebagai pencari pekerjaan, ingatlah bahwa "menjual diri" harus diejawantahkan dalam secarik kertas. Apakah Kamu mengirimkan lamaran melalui curriculum vitae (CV), email, atau surat pos konvensional, kemampuan Kamu dalam menyampaikan pandangan dan portofolio sangat penting. Profesional sibuk, termasuk para perekrut, selalu diserbu oleh banyak email, CV, dan dokumen lainnya. Hasilnya? Email panjang dan bertele-tele, surat lamaran yang membosankan, dan CV yang tidak profesional seringkali diabaikan, dihapus, atau bahkan tidak diperhatikan.

 

Untuk memastikan CV dan surat lamaran Kamu mendapat perhatian yang pantas, Kamu perlu menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pencari kerja sebagai berikut.

 

 

 

Kesalahan 1

Membingungkan

Seringkali, ketika seorang pencari kerja terlalu terburu-buru atau kurang teliti dalam menyusun surat lamaran, hasilnya dapat membingungkan perekrut atau pembaca yang berwenang. Membingungkan seperti memberikan informasi yang kurang relevan atau terlalu beragam sehingga perekrut yang membaca menjadi kesulitan memahami ketertarikan dan minat sejati dari pelamar kerja.

 

Contohnya, dalam posisi Bagian Penjualan, seorang pencari kerja mungkin menyatakan minatnya pada bidang tersebut, tetapi sekaligus memberikan kesan bahwa ia juga bisa saja bekerja untuk posisi di Bagian Pemasaran atau Keuangan. Meskipun fleksibilitas positif, tetapi hal ini bisa membuat perekrut bertanya-tanya sejauh mana keseriusan pelamar terhadap posisi yang sebenarnya kamu incar.

 

Juga, dalam mencantumkan keahlian atau pengalaman kerja, terlalu banyak informasi yang diberikan, mulai dari mengajar bahasa Inggris hingga menjadi ahli penerjemah, bisa membuat perekrut sulit menemukan benang merah yang menghubungkan semua itu. Dalam hal ini, pelamar mungkin kehilangan kesempatan untuk menonjolkan keunggulan khusus yang relevan dengan posisi yang dilamar.

 

Solusinya? Kejelasan. Sebelum mengirim surat lamaran atau CV, penting untuk mengevaluasi setiap informasi yang disertakan. Pertanyakan pada diri sendiri: "Apakah poin-poin ini sesuai dengan pesan utama yang ingin saya sampaikan?" Fokuslah pada beberapa aspek penting yang benar-benar mendukung tujuan dan minat kariermu. Dengan begitu, pelamar bisa memaksimalkan serta memberikan gambaran yang jelas kepada perekrut tentang arah karier yang diinginkan.

 

 

 

Kesalahan 2

Membosankan

Perlu dipahami bahwa para profesional yang sibuk, terutama perekrut, sering kali dihadapkan pada volume besar informasi dari berbagai lamaran pekerjaan. Oleh karena itu, jika isi CV atau surat lamaran seorang pencari kerja terasa membosankan, kemungkinan besar hal itu akan mengurangi daya tariknya di mata perekrut.

 

Pertama, kita perlu menyadari bahwa ketidakjelasan dan kemiskinan dalam penyampaian informasi dapat membuat pembaca kehilangan minat. Jika seorang pencari kerja menggunakan bahasa klise atau umum seperti "saya merupakan pemain tim yang andal" atau "saya pekerja keras," ini mungkin benar, tetapi pernyataan tersebut telah menjadi klise yang umum digunakan oleh banyak pelamar. Sebagai hasilnya, pesan ini dapat kehilangan daya tarik dan terkesan sebagai kata-kata tanpa substansi.

 

Solusinya adalah menyajikan informasi yang bermakna dan berguna. Pelamar perlu memastikan bahwa materi tulisan di CV dan surat lamaran mereka bersifat ringkas, jelas, dan mampu menyampaikan pesan yang berarti. Menggantikan bahasa klise dengan contoh konkret dan bukti nyata tentang keahlian atau pencapaian dapat membuat lamaran tersebut lebih menonjol.

 

Selain itu, memberikan kesan profesional juga sangat penting. CV yang terstruktur dengan baik dan surat lamaran yang ditulis secara rapi dapat meningkatkan daya tarik. Menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan menonjolkan pencapaian-pencapaian khusus yang relevan dengan posisi yang dilamar adalah kunci untuk memastikan bahwa CV tidak hanya terlihat sebagai daftar pekerjaan, tetapi sebagai narasi yang menarik dan relevan.

 

 

 

 

Kesalahan 3

Menyamaratakan

Menyamaratakan mempunyai maksud yaitu seringkali terjadi karena keinginan untuk mempermudah proses pengiriman lamaran pekerjaan. Terkadang, para pencari kerja cenderung mengirimkan CV dan surat lamaran yang sama persis ke setiap perusahaan tanpa memperhatikan perbedaan-posisi posisi yang mereka lamar. Hal ini dapat menurunkan efektivitas lamaran karena kehilangan fokus pada kebutuhan dan harapan spesifik dari setiap posisi yang dilamar.

 

Ketika seorang pencari kerja tidak menyisihkan waktu untuk menyesuaikan CV dan surat lamarannya sesuai dengan persyaratan dan karakteristik setiap perusahaan atau posisi yang dilamar, ia kehilangan kesempatan untuk menonjol di antara pelamar lain. Ini karena perekrut cenderung memberikan nilai lebih pada lamaran yang menunjukkan pemahaman yang jelas tentang perusahaan dan posisi yang mereka tawarkan.

 

Solusinya adalah menyusun CV dan surat lamaran secara khusus untuk setiap posisi yang dilamar. Hal ini melibatkan penelitian mendalam tentang perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan, serta penyesuaian konten lamaran agar mencerminkan dengan tepat bagaimana keahlian dan pengalaman sang pencari kerja dapat memberikan kontribusi pada kebutuhan perusahaan tersebut.

 

Penting untuk mencermati deskripsi pekerjaan, nilai-nilai perusahaan, dan kebutuhan spesifik yang dicari oleh perekrut. Dengan cara ini, seorang pencari kerja dapat menonjolkan keahlian dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang dilamar. Kesesuaian yang baik antara kualifikasi sang pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan dapat menjadi poin penentu dalam memilih kandidat yang tepat.

 

Meskipun proses ini mungkin memakan waktu lebih banyak, tetapi kesungguhan dan usaha dalam menyesuaikan setiap lamaran dapat membedakan seorang pencari kerja dari pesaingnya dan meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan perhatian perekrut.

LihatTutupKomentar