Gaya penceritaan yang digunakan dalam teks biografi yaitu …
a.
Deskriptif
b. Naratif
c.
Argumentatif
d.
Deskriptif naratif, atau deskriptif naratif dialog
e.
Deskriptif, naratif, argumentative
Jawaban: d. Deskriptif naratif, atau deskriptif naratif dialog
Karena
bersifat informatif sekaligus inspiratif, teks biografi ditulis dengan
gaya penceritaan yang khas, yaitu deskriptif naratif atau deskriptif naratif
dialog.
Penggunaan
gaya penceritaan ini bukan tanpa alasan. Gaya tersebut dipilih agar biografi
tidak hanya menyajikan kisah kehidupan seseorang, tetapi juga menyuguhkan kisah
hidup yang menarik, dan menyentuh sisi emosional pembaca. Berikut penjelasan
lengkapnya.
Gaya Deskriptif Naratif dalam Biografi
Deskriptif
naratif merupakan gaya penceritaan yang memadukan dua bentuk penulisan, yaitu
deskriptif (menggambarkan) dan naratif (menceritakan).
Deskriptif
berarti penulis menggambarkan tokoh secara detail, mulai dari penampilan fisik,
kepribadian, sifat, latar belakang keluarga, hingga lingkungan sosial tempat
tokoh hidup.
Naratif
berarti penulis menyampaikan kisah hidup tokoh secara runtut, kronologis, dan
bertahap, mulai dari masa kecil hingga akhir hayat atau puncak pencapaiannya.
Contoh penggunaan gaya deskriptif naratif:
- “Sejak kecil, B.J. Habibie dikenal sebagai anak yang cerdas dan tekun. Beliau sering menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku tentang pesawat terbang. Ketertarikannya pada dunia teknologi mulai terlihat saat membongkar mainan-mainan untuk mempelajari cara kerjanya.”
Contoh di
atas menunjukkan dua hal penting yaitu penjelasan yang menggambarkan karakter
tokoh (deskriptif) dan alur cerita yang mengisahkan perjalanan hidup tokoh
secara kronologis (naratif).
Gaya Deskriptif Naratif Dialog
Selain gaya
deskriptif naratif, teks biografi juga menggunakan deskriptif naratif dialog,
yaitu gaya yang sama namun ditambah dengan dialog langsung maupun tidak
langsung. Dialog berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih nyata,
menghadirkan karakter tokoh melalui perkataan atau percakapan.
Contoh penggunaan gaya deskriptif naratif dialog:
- “‘Perempuan harus berpendidikan agar bisa memajukan bangsa,’ ujar Kartini kepada sahabat penanya. Kata-kata itu mencerminkan semangatnya dalam memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.”
Melalui
dialog tersebut, pembaca dapat lebih merasakan kepribadian dan semangat tokoh,
bukan hanya melalui narasi penulis, tetapi juga melalui suara tokoh.
Alasan Penggunaan Gaya Deskriptif Naratif atau Deskriptif Naratif Dialog
Penggunaan
gaya penceritaan ini dalam teks biografi memiliki beberapa alasan penting, di
antaranya:
Memberikan gambaran utuh tentang tokoh
Dengan gaya
deskriptif, pembaca dapat mengenal tokoh secara mendalam, tidak hanya dari segi
pencapaiannya, tetapi juga dari sisi kepribadian dan latar belakang.
Membuat kisah lebih menarik dan tidak membosankan
Narasi
membuat cerita mengalir seperti alur sebuah kisah hidup, sementara dialog
menambah dinamika sehingga pembaca merasa terlibat langsung dalam kisah hidup
tokoh.
Membangun kedekatan emosional dengan pembaca
Ketika
pembaca bisa membayangkan situasi, merasakan emosi tokoh, atau bahkan mendengar
dialognya, maka kisah tersebut menjadi lebih menyentuh dan menginspirasi.
Menunjukkan fakta secara natural dan tidak kaku
Biografi
tetap berisi data nyata, namun penyajiannya terasa seperti cerita alami.
Mengapa Gaya penceritaan Lain Kurang Tepat?
- Deskriptif saja: Terlalu fokus menggambarkan tokoh tanpa menceritakan riwayat hidupnya secara kronologis.
- Naratif saja: Hanya menceritakan peristiwa tanpa memberikan gambaran mendalam tentang karakter tokoh.
- Argumentatif: Lebih cocok untuk teks opini atau persuasi karena berisi pendapat penulis, bukan kisah hidup tokoh.
- Campuran tiga gaya (deskriptif, naratif, argumentatif): Terlalu luas dan tidak mencerminkan ciri khas biografi yang bersifat faktual dan informatif.
Oleh karena
itu, pilihan yang paling tepat dan lazim digunakan adalah deskriptif naratif
atau deskriptif naratif dialog.

