Tradisi lisan disampaikan kepada masyarakat prasejarah dengan cara ...

Tradisi lisan disampaikan kepada masyarakat prasejarah dengan cara


Tradisi lisan disampaikan kepada masyarakat prasejarah dengan cara ...

 

a. Rekaman sejarah

b. Penulisan dokumen

c. Cerita rakyat

d. Cerita dari mulut ke mulut

 

Jawaban: d. Cerita dari mulut ke mulut

 

Sejarah peradaban manusia tidak dapat dilepaskan dari proses komunikasi yang menjadi sarana penyampaian informasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 

Sebelum ditemukannya aksara, masyarakat prasejarah bergantung sepenuhnya pada tradisi lisan. Dengan tradisi lisan, maka mampu mempertahankan identitas, mengingat pengalaman bersejarah, serta melestarikan nilai-nilai budaya.

 

Cara utama penyampaian tradisi lisan yaitu cerita dari mulut ke mulut, sebuah mekanisme sederhana namun sangat efektif dalam menjaga kesinambungan kisah prasejarah.

 

Hakikat Tradisi Lisan pada Masa Prasejarah

Tradisi lisan adalah segala bentuk pengetahuan, kepercayaan, norma, adat istiadat, mitos, legenda, serta cerita rakyat yang diwariskan secara verbal. Dalam masyarakat prasejarah yang belum mengenal tulisan, lisan menjadi satu-satunya instrumen komunikasi jangka panjang. Melalui ucapan, manusia purba menyampaikan pesan-pesan penting mengenai:

 

  • Asal-usul masyarakat: cerita mitologis mengenai penciptaan alam atau leluhur.
  • Aturan hidup dan adat istiadat: yang berfungsi sebagai hukum tidak tertulis.
  • Pengetahuan praktis: seperti cara berburu, bercocok tanam, atau mengenal musim.
  • Nilai spiritual: berupa doa, mantra, dan ritual keagamaan.

 

Dengan demikian, tradisi lisan bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sarana pendidikan, hukum, dan agama bagi masyarakat prasejarah.

 

 

Cara Penyampaian Tradisi lisan Dari Mulut ke Mulut

Tradisi lisan disampaikan melalui cerita dari mulut ke mulut, yakni komunikasi langsung antara orang tua dan anak, tetua adat dengan anggota masyarakat, atau antar kelompok. Beberapa ciri khas metode tradisi lisan antara lain:

 

  • Berulang-ulang: cerita disampaikan berkali-kali agar melekat dalam ingatan pendengar.
  • Mengandalkan daya ingat: karena tidak ada media tulis, hafalan menjadi sangat penting.
  • Dipengaruhi interpretasi: setiap pencerita dapat menambahkan, mengurangi, atau menafsirkan ulang isi cerita sesuai konteks zaman.
  • Dilakukan dalam ruang sosial: seperti api unggun, rumah adat, atau tempat upacara.

 

Keunikan metode ini membuat tradisi lisan bersifat dinamis, meski isi cerita tetap sama, detailnya dapat berubah mengikuti perkembangan masyarakat.

 

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

Untuk memperjelas mengapa opsi lain tidak tepat dalam konteks prasejarah:

 

  • a. Rekaman sejarah: mustahil, sebab masyarakat prasejarah belum memiliki teknologi dokumentasi. Rekaman sejarah baru muncul setelah ada aksara dan peradaban maju.
  • b. Penulisan dokumen: tidak sesuai, karena penulisan baru dikenal pada masa sejarah, bukan prasejarah.
  • c. Cerita rakyat: meskipun benar merupakan bagian dari tradisi lisan, istilah ini lebih merujuk pada isi cerita, bukan pada cara penyampaian.
  • d. Cerita dari mulut ke mulut: inilah jawaban yang paling tepat, karena menunjukkan metode pewarisan tradisi pada masyarakat prasejarah.

 

 

Pentingnya Tradisi Lisan pada Masa Prasejarah

Tradisi lisan memiliki beberapa peran sebagai berikut:

 

  • Melekatkan identitas kelompok: setiap kelompok memiliki cerita leluhur yang memperkuat rasa kebersamaan.
  • Sarana pendidikan generasi muda: melalui kisah, nilai moral dan etika diajarkan tanpa sekolah formal.
  • Melestarikan pengetahuan lokal: seperti ramalan musim, penggunaan tumbuhan obat, atau aturan berburu.
  • Membentuk dasar historiografi awal: meski belum tertulis, tradisi lisan menjadi cikal bakal penulisan sejarah di masa berikutnya.

 

Tradisi lisan pada masyarakat prasejarah sangat penting dalam menjaga kesinambungan budaya dan pengetahuan. Karena belum mengenal tulisan, cara utama penyampaiannya yaitu dengan cerita dari mulut ke mulut. 


Proses ini menjamin bahwa mitos, legenda, hukum adat, hingga pengetahuan praktis dapat diwariskan lintas generasi. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat atas pertanyaan adalah d. Cerita dari mulut ke mulut.

 

 

FAQ: Tradisi Lisan pada Masyarakat Prasejarah

1. Apa yang dimaksud dengan tradisi lisan pada masa prasejarah?

Tradisi lisan adalah cara pewarisan pengetahuan, nilai, adat, mitos, legenda, dan pengalaman hidup yang disampaikan secara verbal dari satu generasi ke generasi berikutnya, karena masyarakat prasejarah belum mengenal tulisan.

 

2. Mengapa tradisi lisan penting bagi masyarakat prasejarah?

Karena tradisi lisan menjadi satu-satunya sarana untuk menjaga keberlangsungan pengetahuan, identitas, dan nilai-nilai budaya. Tanpa tradisi lisan, warisan pemikiran dan pengalaman leluhur tidak akan tersampaikan kepada generasi berikutnya.

 

3. Bagaimana cara tradisi lisan disampaikan?

Tradisi lisan disampaikan dengan cerita dari mulut ke mulut, melalui percakapan, dongeng, nyanyian, puisi, mantra, atau nasihat tetua adat yang diulang-ulang agar mudah diingat.

 

4. Apa saja contoh isi tradisi lisan pada masa prasejarah?

  • Mitos: cerita tentang penciptaan dunia atau leluhur.
  • Legenda: kisah asal-usul suatu tempat atau suku.
  • Hukum adat: aturan hidup yang dipatuhi masyarakat.
  • Ritual keagamaan: doa, mantra, atau syair sakral.

 

5. Apakah tradisi lisan bisa berubah seiring waktu?

Ya. Karena disampaikan secara verbal, detail cerita bisa saja berubah sesuai dengan interpretasi pencerita, meski isi cerita prasejarah tetap dipertahankan.

 

6. Apa perbedaan tradisi lisan dengan cerita rakyat?

Tradisi lisan adalah cara penyampaian pengetahuan (melalui mulut ke mulut), sedangkan cerita rakyat adalah salah satu bentuk isi tradisi lisan.

 

7. Mengapa penulisan dokumen atau rekaman sejarah tidak digunakan?

Karena pada masa prasejarah manusia belum mengenal aksara maupun teknologi dokumentasi. Penulisan baru berkembang setelah memasuki masa sejarah.

 

8. Apa dampak positif tradisi lisan bagi perkembangan sejarah?

Tradisi lisan bisa ditulis sebagai historiografi tradisional, yakni penulisan sejarah awal yang masih bercampur dengan mitos dan legenda, tetapi memberi gambaran awal tentang kehidupan masa lampau.

LihatTutupKomentar