Sejarah memiliki dimensi ruang artinya peristiwa sejarah terjadi pada ...
a. sembarang
periode
b. tempat
atau daerah tertentu
c. kurun
waktu tertentu
d. sembarang
waktu dan tempat
e. sembarang
periode
Jawaban: b. tempat atau daerah tertentu
Sejarah
sebagai ilmu memiliki tiga dimensi penting, yaitu dimensi waktu, dimensi ruang,
dan dimensi manusia. Ketiga dimensi saling berkaitan sehingga suatu peristiwa
dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah. Salah satu yang tidak dapat
dipisahkan dari peristiwa sejarah adalah dimensi ruang. Dimensi ruang
menegaskan bahwa setiap peristiwa sejarah selalu terkait dengan lokasi atau
tempat tertentu yang menjadi latar berlangsungnya kejadian.
Pengertian Dimensi Ruang dalam Sejarah
Dimensi
ruang dalam sejarah berarti bahwa setiap peristiwa sejarah terjadi di suatu
tempat atau daerah tertentu. Tempat tersebut tidak hanya menjadi latar fisik,
tetapi juga bagian dari tempat peristiwa. Misalnya, Perjanjian Linggarjati
disebut demikian karena berlangsung di Linggarjati, Jawa Barat.
Dengan
demikian, dimensi ruang menjelaskan bahwa sejarah tidak pernah berlangsung
tanpa lokasi, melainkan selalu memiliki titik geografis yang jelas.
Fungsi Dimensi Ruang dalam Sejarah
Dimensi
ruang dalam sejarah berperan penting karena:
- Menentukan keaslian peristiwa: lokasi menjadi salah satu bukti bahwa peristiwa sejarah pernah terjadi.
- Memberikan konteks geografis: kondisi daerah tertentu juga memengaruhi jalannya sejarah, misalnya faktor letak strategis, iklim, atau sumber daya alam.
- Mengikat memori masyarakat: tempat tertentu menjadi simbol perjuangan, kenangan, atau peringatan sejarah, contohnya Monumen Nasional di Jakarta sebagai simbol Proklamasi.
- Memudahkan rekonstruksi sejarah: dengan mengetahui di mana suatu peristiwa berlangsung, sejarawan dapat meneliti peninggalan atau bukti yang mendukung fakta sejarah.
Contoh Dimensi Ruang dalam Sejarah
Beberapa
contoh pentingnya dimensi ruang dalam sejarah antara lain:
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi di Jakarta, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
- Pertempuran Surabaya tahun 1945 terjadi di Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi simbol perlawanan rakyat.
- Perjanjian Renville berlangsung di atas kapal perang USS Renville yang berlabuh di Jakarta.
- Pertempuran Ambarawa terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah, yang kemudian diabadikan melalui Monumen Palagan Ambarawa.
- Tanpa menyebut ruang atau tempat, peristiwa-peristiwa di atas akan kehilangan konteks dan sulit dipahami secara utuh.
Perbandingan dengan Dimensi Sejarah Lain
Agar lebih
jelas, dimensi ruang perlu dibedakan dengan dimensi sejarah lainnya:
- Dimensi Waktu: menekankan kapan peristiwa itu terjadi (misalnya tanggal, bulan, tahun, atau periode).
- Dimensi Manusia: menekankan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut (tokoh, kelompok, atau bangsa).
- Dimensi Ruang: menekankan di mana peristiwa itu berlangsung (lokasi atau daerah tertentu).
Ketiganya
saling terkait. Misalnya, peristiwa Proklamasi Kemerdekaan (dimensi waktu: 17
Agustus 1945, dimensi ruang: Jakarta, dimensi manusia: Soekarno-Hatta dan
rakyat Indonesia).
Biasanya
masyarakat hanya mengingat peristiwa sejarah berdasarkan tokoh atau waktu,
padahal ruang memiliki pengaruh besar. Letak geografis Nusantara yang strategis
di jalur perdagangan dunia, menjadi salah satu faktor utama datangnya
bangsa-bangsa asing ke Indonesia dan berujung pada kolonialisme. Dengan kata
lain, ruang bukan sekadar tempat, tetapi juga faktor yang memengaruhi jalannya
sejarah.
Dimensi ruang dalam sejarah berarti peristiwa sejarah selalu terjadi di tempat atau daerah tertentu. Ruang menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa karena memengaruhi jalannya sejarah, menjadi bukti serta membentuk identitas suatu bangsa.
Dengan memahami dimensi ruang, kita dapat memahami
bahwa sejarah tidak hanya “kapan” dan “siapa”, tetapi juga “di mana” peristiwa
sejarah berlangsung.
Oleh karena itu, jawaban yang tepat untuk pertanyaan “Sejarah memiliki dimensi ruang artinya peristiwa sejarah terjadi pada ...” adalah, b. tempat atau daerah tertentu.
FAQ: Dimensi Ruang dalam Sejarah
1. Apa yang dimaksud dengan dimensi ruang dalam sejarah?
Dimensi
ruang adalah aspek sejarah yang menekankan tempat atau daerah tertentu di mana
suatu peristiwa sejarah terjadi.
2. Mengapa dimensi ruang penting dalam sejarah?
Karena tanpa
mengetahui di mana suatu peristiwa terjadi, kita tidak bisa memahami konteks
sejarah secara utuh. Ruang juga memengaruhi jalannya peristiwa, misalnya karena
letak geografis, kondisi sosial, atau kekayaan alam.
3. Apa contoh dimensi ruang dalam sejarah Indonesia?
- Proklamasi Kemerdekaan → di Jakarta, Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
- Pertempuran Surabaya → di Surabaya, Jawa Timur.
- Perjanjian Linggarjati → di Linggarjati, Jawa Barat.
- Pertempuran Ambarawa → di Ambarawa, Jawa Tengah.
4. Apa perbedaan dimensi ruang dengan dimensi waktu dalam sejarah?
- Dimensi ruang → menjawab pertanyaan “di mana” peristiwa terjadi.
- Dimensi waktu → menjawab pertanyaan “kapan” peristiwa terjadi.
5. Apakah dimensi ruang hanya berarti lokasi geografis?
Tidak.
Dimensi ruang juga mencakup konteks sosial, politik, budaya, dan kondisi
lingkungan suatu wilayah yang memengaruhi jalannya sejarah.
6. Bagaimana hubungan dimensi ruang dengan dimensi manusia?
Dimensi
ruang selalu terkait dengan manusia. Misalnya, perjuangan rakyat Surabaya
(manusia) tidak bisa dilepaskan dari pertempuran yang berlangsung di Surabaya
(ruang).
7. Apa akibat jika dimensi ruang diabaikan dalam penulisan sejarah?
Peristiwa
sejarah akan sulit dipahami secara lengkap, dan bisa menimbulkan kekeliruan
interpretasi.

