Kronologi diperlukan dalam sejarah untuk menghindarkan anakronisme yaitu ...
a.
ketidaktepatan dalam waktu
b. waktu
yang tidak berkesinambungan
c. kerancuan
waktu dalam sejarah
d.
ketidaktepatan urutan
e. waktu
yang runtut
Jawaban: a. ketidaktepatan dalam waktu
Sejarah sebagai ilmu memiliki aturan dan metode yang ketat. Salah satu aspek mendasar dalam kajian sejarah adalah kronologi, yaitu urutan waktu terjadinya peristiwa. Tanpa pemahaman yang benar tentang kronologi, penulisan sejarah akan mudah terjebak pada anakronisme.
Anakronisme adalah kesalahan yang menempatkan
peristiwa, tokoh, atau benda di luar konteks waktu yang sebenarnya. Dengan kata
lain, anakronisme merupakan bentuk ketidaktepatan dalam waktu.
Pentingnya Kronologi dalam Sejarah
Kronologi
membantu sejarawan untuk:
- Menyusun urutan peristiwa sehingga jelas mana yang terjadi lebih dahulu dan mana yang menyusul.
- Menunjukkan hubungan sebab-akibat antarperistiwa sejarah. Tanpa urutan waktu yang benar, sulit menentukan peristiwa mana yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi akibat.
- Menghindari anakronisme, yaitu kesalahan yang menimbulkan gambaran sejarah yang keliru, misalnya menempatkan teknologi, pemikiran, atau peristiwa pada masa yang belum sesuai.
- Membentuk narasi sejarah yang runtut sehingga mudah dipahami oleh pembaca maupun peneliti.
Anakronisme sebagai Ketidaktepatan Waktu
Anakronisme
dalam sejarah yang muncul ketika seseorang tidak memahami konteks waktu. Contoh
anakronisme antara lain:
- Menyebut bahwa prajurit Majapahit menggunakan senjata api modern, padahal pada masa itu senjata api belum dikenal luas di Nusantara.
- Mengatakan bahwa Raden Wijaya mendirikan Majapahit pada era kemerdekaan Indonesia, jelas salah karena peristiwa tersebut berbeda ratusan tahun.
- Menghubungkan ideologi demokrasi modern dengan sistem kerajaan, padahal konsep demokrasi baru berkembang jauh kemudian.
Dari
contoh-contoh tersebut jelas bahwa anakronisme berawal pada ketidaktepatan
dalam waktu, bukan urutan atau kerancuan lain.
Perbandingan Pilihan Jawaban
Mari kita
telaah opsi jawaban yang tersedia:
a.
ketidaktepatan dalam waktu (✓ benar)
Inilah
definisi anakronisme yang tepat. Anakronisme terjadi ketika suatu peristiwa,
tokoh, atau benda diletakkan pada masa yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
b. waktu yang tidak berkesinambungan (salah)
Kesinambungan
waktu lebih berkaitan dengan periodisasi atau keberlanjutan peristiwa.
Anakronisme bukan masalah kesinambungan, melainkan salah tempat waktu.
c. kerancuan waktu dalam sejarah (kurang tepat)
Walaupun
terdengar mendekati, istilah "kerancuan" masih terlalu umum.
Anakronisme lebih spesifik, yakni salah menempatkan dalam kerangka waktu.
d. ketidaktepatan urutan (salah)
Urutan yang
salah memang bisa menimbulkan kesalahpahaman, tetapi lebih mengarah pada
kesalahan kronologi, bukan anakronisme. Anakronisme berbeda karena menyangkut
konteks waktu yang keliru, bukan urutan.
e. waktu yang runtut (salah)
Waktu yang
runtut justru tujuan kronologi, bukan lawan dari anakronisme.
Kronologi
merupakan aspek dalam sejarah yang berfungsi menjaga ketepatan urutan
peristiwa, membangun hubungan sebab-akibat, dan menghindarkan dari anakronisme.
Anakronisme adalah ketidaktepatan dalam waktu, yaitu kesalahan menempatkan
peristiwa, tokoh, atau benda pada konteks masa yang keliru.
Dengan
memahami kronologi, sejarawan dapat mencatat kisah sejarah yang benar,
runtut, dan objektif, sehingga generasi sekarang tidak mengalami kesalahpahaman
sejarah. Jawaban yang tepat: a. ketidaktepatan dalam waktu.
FAQ: Kronologi dan Anakronisme dalam Sejarah
1. Apa itu kronologi dalam sejarah?
Kronologi
adalah urutan waktu dari peristiwa-peristiwa sejarah. Dengan kronologi, kita
bisa mengetahui mana peristiwa yang terjadi lebih dahulu, mana yang menyusul,
dan bagaimana keterkaitan sebab-akibatnya.
2. Mengapa kronologi penting dalam sejarah?
Karena
kronologi membantu:
- Menyusun cerita sejarah agar runtut.
- Menghindari kesalahan penafsiran.
- Menentukan hubungan sebab-akibat peristiwa.
- Menghindarkan anakronisme.
3. Apa yang dimaksud dengan anakronisme?
Anakronisme
adalah kesalahan dalam penempatan waktu suatu peristiwa, tokoh, atau benda.
Misalnya, menyebut bahwa Pangeran Diponegoro berkomunikasi lewat telepon saat
Perang Jawa adalah anakronisme, karena telepon baru ditemukan lama setelah masa
Diponegoro.
4. Apa contoh anakronisme dalam kehidupan sehari-hari?
- Mengatakan “Soekarno menulis status di media sosial saat Proklamasi 1945”.
- Menggambarkan prajurit Majapahit menggunakan senjata modern.
- Menyebut bahwa kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara sudah mengenal demokrasi seperti era modern.
5. Apa perbedaan kronologi dan periodisasi?
- Kronologi: fokus pada urutan waktu kejadian peristiwa sejarah.
- Periodisasi: pembabakan sejarah dalam kurun waktu tertentu berdasarkan ciri khasnya (misalnya zaman prasejarah, zaman Hindu-Buddha, zaman Islam, zaman kolonial).
6. Bagaimana cara menghindari anakronisme dalam sejarah?
- Memahami urutan kronologi peristiwa dengan benar.
- Menggunakan sumber sejarah yang valid (dokumen, arsip, naskah, artefak).
- Menempatkan peristiwa sesuai konteks zamannya.
- Membandingkan berbagai sumber agar tidak salah tafsir.
7. Apa akibat jika terjadi anakronisme dalam penulisan sejarah?
- Menimbulkan kesalahpahaman tentang fakta sejarah.
- Mengacaukan pemahaman generasi penerus.
- Merusak objektivitas sejarah.
- Membuat sejarah bercampur dengan mitos atau imajinasi yang keliru.