Jika seorang guru ingin muridnya menjadi manusia yang memiliki empati, maka ia perlu melakukan hal-hal berikut ini, kecuali ...
a.
Memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajarnya
b. Memahami
keberagaman sifat dan karakter murid-muridnya
c.
Membiasakan murid-muridnya untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan
d.
Menempatkan dirinya sebagai rekan belajar setara sehingga timbul perasaan
saling memahami, menghargai dan membutuhkan
Jawaban: a. Memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajarnya
Memang benar
bahwa memastikan murid selalu sukses dalam proses belajar tidak menjadi
prasyarat bagi seorang guru untuk menumbuhkan empati pada murid-muridnya.
Namun,penjelasan diperlukan untuk memahami pilihan jawaban (a), serta mengapa
pilihan jawaban lain tidak sesuai dalam pengembangan empati.
Mengembangkan Empati Bukan Hanya Kesuksesan Akademik
Pendidikan bukan semata-mata tentang menyampaikan pengetahuan atau pencapaian nilai akademis yang cemerlang. Selain itu, pendidikan juga diperlukan dalam membentuk karakter dan nilai-nilai kemanusiaan, salah satunya adalah empati.
Empati,
kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain alami, adalah
karakter penting dalam membangun hubungan penuh kasih. Pertanyaannya adalah,
apa sebenarnya yang perlu dilakukan seorang guru untuk menumbuhkan empati dalam
diri murid-muridnya?
Jaminan Kesuksesan Versus Pembentukan Karakter
Pilihan jawaban "a. memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajar menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan modern. Kurikulum dirancang untuk mencapai target akademis, dan evaluasi capaian nilai.
Namun, apakah jaminan kesuksesan
akademis secara otomatis menumbuhkan empati ? Data dari berbagai penelitian
menunjukkan bahwa korelasi antara kesuksesan akademis dan tingkat empati tidak
selalu linear.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Educational Psychology menunjukkan bahwa meskipun siswa dengan prestasi tinggi cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik, hal ini tidak secara langsung berkorelasi dengan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain.
Fokus berlebihan pada hasil akademis
justru dapat menciptakan lingkungan kompetitif yang kurang mendukung
pengembangan empati, di mana siswa lebih cenderung membandingkan diri dengan
orang lain.
Tentu,
kesuksesan dalam belajar penting untuk pengembangan dan mempersiapkan siswa
menghadapi tantangan. Akan tetapi, kesuksesan juga harus dilihat sebagai bagian
dari proses, bukan satu-satunya tujuan. Jika seorang guru hanya berorientasi
pada nilai, maka melewatkan kesempatan untuk mengajarkan keterampilan
sosial-emosional, termasuk empati.
Empati: Memahami, Menerima, dan Menghargai Kesetaraan
Lalu, apa yang sesungguhnya perlu dilakukan seorang guru? Pilihan jawaban lain dalam pertanyaan diatas memberikan gambaran mengenai strategi yang efektif:
b. Memahami Keberagaman Sifat dan Karakter Murid-muridnya
Setiap murid
memiliki latar belakang, pengalaman, dan cara pandang yang berbeda. Seorang
guru yang empatik akan meluangkan waktu untuk mengenal setiap muridnya. Dengan
mengetahui nama atau nilai, tetapi juga memahami kekuatan, kelemahan, minat,
dan tantangan yang dihadapi. Dengan pemahaman ini, guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung, di mana setiap murid merasa dilihat dan
dihargai.
Menurut Dr.
Marc Brackett, direktur Yale Center for Emotional Intelligence, "Mengenali
dan memvalidasi emosi siswa adalah langkah pertama menuju pengembangan
kecerdasan emosional, termasuk empati." Ketika guru memahami keragaman
emosional dan karakter di kelas, maka dapat memfasilitasi diskusi tentang
perasaan, mendorong siswa untuk menempatkan diri pada posisi orang lain, dan
mengatasi masalah dengan cara yang bijaksana.
c. Membiasakan Murid-muridnya untuk Saling Menerima Kelebihan dan Kekurangan
Empati bisa
terwujud dalam lingkungan di mana perbedaan dihargai, bukan dihakimi. Guru
perlu membuat kelas yang mendorong penerimaan dan toleransi. Hal itu bisa
dilakukan melalui tugas kerjasama, diskusi kelompok yang berfokus pada
keragaman untuk memahami berbagai perspektif.
Mengutip
Howard Gardner dalam teorinya tentang Multiple Intelligences, setiap murid
memiliki kecerdasan yang berbeda. Guru yang menekankan penerimaan kelebihan dan
kekurangan akan membantu murid-murid melihat bahwa setiap murid memiliki
kontribusi dan kerjasama.
d. Menempatkan Dirinya sebagai Rekan Belajar Setara sehingga Timbul Perasaan Saling Memahami, Menghargai dan Membutuhkan
Pendekatan
ini mengubah hubungan antara guru dan murid. Daripada menjadi satu-satunya
sumber pengetahuan, guru bisa menjadi mentor. Dengan menempatkan diri sebagai
rekan belajar, guru menunjukkan kesediaan untuk belajar dari kesalahan, dan
keterbukaan terhadap ide-ide baru.
Ketika guru
dan murid berada pada posisi yang lebih setara, komunikasi menjadi lebih
terbuka. Hal ini membuat murid merasa nyaman untuk berbagi pemikiran, emosi,
dan kekhawatiran. Perasaan saling memahami, menghargai, dan membutuhkan adalah
wujud dari hubungan yang empatik, dan dapat diterapkan secara efektif oleh
guru.
Dengan
memahami keberagaman, membiasakan penerimaan, dan menjadi teladan dalam
kesetaraan, guru dapat membentuk karakter empati agar membentuk murid yang
peduli, bertanggung jawab, dan siap berguna bagi masyarakat.

