Beberapa cara untuk menghadapi persaingan usaha antara lain kecuali ...
A. Tonjolkan
keunggulan produk
B. Ciptakan
produk yang berbeda
C. Mematok
harga semurah mungkin
D. Pelajari
kelebihan dan kelemahan pesaing
Jawaban: C. Mematok harga semurah mungkin
setiap
pelaku bisnis diharuskan untuk memiliki strategi bertahan dan bertumbuh yang
tidak hanya taktis, tetapi juga berorientasi jangka panjang. Persaingan bukan
hanya soal siapa yang lebih dulu, siapa yang lebih besar, atau siapa yang lebih
murah. Namun, lebih kepada siapa yang paling mampu membaca pasar dan
menciptakan nilai di mata konsumen. Lantas “Beberapa cara untuk menghadapi
persaingan usaha antara lain kecuali mematok harga semurah mungkin”. Memangkas
harga serendah mungkin bisa terdengar menggoda, namun sesungguhnya bukan solusi
melainkan awal dari masalah baru.
Strategi Persaingan: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Lapangan ?
Persaingan
usaha sejatinya adalah kondisi ketika dua atau lebih pelaku bisnis menawarkan
produk atau jasa serupa kepada segmen konsumen yang sama. Dalam kondisi ini,
pilihan konsumen ditentukan oleh berbagai faktor: kualitas produk, harga,
diferensiasi, layanan, hingga citra merek.
Mematok
harga semurah mungkin memang bisa menarik konsumen dalam jangka pendek. Namun,
strategi ini berisiko tinggi jika tidak dibarengi efisiensi biaya produksi atau
kualitas yang tetap terjaga. Lebih buruk lagi, perang harga (price war) hanya
akan menciptakan pasar yang tidak sehat, menurunkan margin keuntungan, bahkan
bisa berujung pada bangkrutnya bisnis yang tidak mampu bertahan secara
keuangan.
A. Menonjolkan Keunggulan Produk
Strategi
pertama yang sesuai dan terbukti efektif adalah menonjolkan keunggulan produk.
Hal ini tidak semata-mata berarti klaim sepihak tentang kualitas, melainkan
bagaimana produk dikomunikasikan dan dibuktikan dalam pengalaman konsumen.
Apple Inc., misalnya, tak pernah menjual iPhone dengan harga murah.
Di tingkat
UKM lokal, keunggulan produk bisa dimanifestasikan lewat bahan baku yang
berkualitas, kemasan yang menarik, pelayanan purna jual, atau aspek
keberlanjutan. Seorang pengusaha kopi di Aceh yang menggunakan biji kopi
organik Gayo dan menyajikan dengan edukasi tentang proses tanam hingga seduh,
memiliki unique selling point yang jauh lebih kuat daripada sekadar “kopi
murah.”
B. Menciptakan Produk yang Berbeda
Langkah
kedua yang tidak kalah strategis adalah menciptakan produk yang berbeda.
Strategi diferensiasi diperkenalkan oleh Michael Porter, seorang pakar strategi
bisnis dari Harvard, dalam kerangka Generic Competitive Strategies. Porter
menekankan bahwa perusahaan bisa menciptakan keunggulan bersaing melalui dua
cara utama: diferensiasi atau kepemimpinan biaya.
Membuat
produk berbeda tidak selalu berarti mahal atau canggih. Inovasi bisa
sesederhana mengganti bahan baku, mengubah cara penyajian, atau menambahkan
fitur yang lebih ramah lingkungan.
D. Mempelajari Kelebihan dan Kelemahan Pesaing
Langkah lain
dalam menghadapi persaingan adalah memahami kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisis kompetitor, atau competitive intelligence, bukan tindakan
memata-matai, melainkan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data publik
dan memahami celah dalam strategi pesaing.
Namun,
bahkan pelaku usaha kecil pun bisa memulainya secara sederhana seperti
mengamati ulasan konsumen pesaing di marketplace, mencicipi produk, atau
mengikuti tren konten yang digunakan di media sosial.
Dengan
mengetahui celah dan keunggulan pesaing, pelaku usaha bisa menyusun strategi
yang lebih terarah, mulai dari penyesuaian harga, desain, hingga layanan
pelanggan.
C. Mematok Harga Semurah Mungkin
Harga murah
memang menarik, tetapi konsumen tidak hanya mengejar murah. Dalam banyak kasus,
harga terlalu murah justru menimbulkan kecurigaan terhadap kualitas. Di sektor
makanan, misalnya, harga terlalu murah bisa menimbulkan pertanyaan seperti
apakah bahan bakunya aman? apakah higienis? apakah halal?
Dalam merumuskan strategi menghadapi persaingan usaha, pendekatan rasional, berorientasi jangka panjang, dan berbasis nilai yang lebih menjanjikan ketimbang strategi jangka pendek seperti mematok harga semurah mungkin.
Dengan
demikian, pilihan C. Mematok harga semurah mungkin menjadi satu-satunya jawaban
yang tepat untuk dikecualikan dari daftar strategi efektif dalam menghadapi
persaingan usaha. Strategi ini, jika tidak disertai keunggulan seperti
efisiensi produksi atau skala besar, hanya akan menciptakan tekanan pada
kualitas, keuangan, dan keberlangsungan usaha.