Pada langkah biasa dalam gerakan senam ritmik digunakan irama

 

Pada langkah biasa dalam gerakan senam ritmik digunakan irama

Pada langkah biasa dalam gerakan senam ritmik digunakan irama ....

 

a. 1/4, 2/3, dan 3/4

b. 1/3, 3/4, dan 4/4

c. 2/3, 2/4, dan 4/4

d. 2/4, 3/4, dan 4/4

 

Jawaban: d. 2/4, 3/4, dan 4/4

 

Salah satu aspek dalam senam ritmik adalah langkah biasa, sebuah pola gerakan dasar yang harus dilakukan dengan keselarasan irama tertentu. Sehingga, irama yang umum digunakan pada langkah biasa dalam senam ritmik adalah 2/4, 3/4, dan 4/4.

 

Mengurai Gerakan dalam Senam Irama

Langkah biasa adalah gerakan dasar berupa gerakan kaki yang dilakukan secara bergantian, mirip seperti berjalan namun dilakukan dalam posisi tubuh yang lebih tegak. Gerakan menjadi langkah awal bagi pengembangan gerakan lain seperti langkah silang, langkah depan-belakang, hingga gerakan lengan yang menyertainya.

 

 

Mengapa Irama 2/4, 3/4, dan 4/4 Menjadi Pilihan Utama?

Irama 2/4: Dinamis dan Terukur

Irama 2/4 memiliki dua ketukan dalam satu birama, yang masing-masing ketukan bernilai seperempat nada. Irama ini memberikan nuansa yang cepat, dinamis, dan bersifat marching. Tak heran, banyak gerakan dasar dalam senam ritmik seperti langkah biasa atau langkah ke samping dilakukan dengan iringan irama ini. Dalam pendidikan jasmani, irama 2/4 sangat disukai karena mudah dipahami oleh anak-anak dan pemula.

 

Contoh penggunaan ada dalam lagu-lagu pengiring senam anak-anak atau gerak jalan seperti “Yamko Rambe Yamko” atau “Halo-Halo Bandung”. Irama ini memberikan aksen yang kuat di awal birama, sehingga memudahkan peserta untuk menyelaraskan langkah kaki dengan beat musik.

 

Irama 3/4: Lembut dan Mengalun

Berbeda dengan irama 2/4, irama 3/4 dikenal sebagai irama waltz. Dengan memiliki tiga ketukan dalam satu birama, dengan tekanan pada ketukan pertama. Irama ini memberikan kesan mengalun, ringan, dan sering digunakan dalam gerakan senam ritmik yang lebih lembut.

 

Gerakan dengan irama 3/4 menuntut keluwesan tubuh dan kontrol keseimbangan. Lagu-lagu klasik seperti “The Blue Danube” oleh Johann Strauss menjadi contoh bagaimana irama 3/4 menyatu dengan gerakan ritmik.

 

Irama 4/4: Stabil dan Versatil

Irama 4/4 adalah irama paling umum dalam musik populer. Dalam satu birama terdapat empat ketukan, masing-masing bernilai seperempat nada. Karena stabilitasnya, irama ini fleksibel digunakan untuk berbagai jenis gerakan. Langkah biasa yang dilakukan dengan irama 4/4 memberikan ruang yang cukup untuk variasi tempo dan gerakan.

 

Musik-musik berirama 4/4 seperti “We Will Rock You” oleh Queen atau “Happy” oleh Pharrell Williams memberi contoh bagaimana irama ini bisa diterapkan pada senam ritmik yang melibatkan seluruh anggota tubuh.

 

 

Bandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain

Berikut perbandingan pilihan jawaban lain untuk mengetahui mengapa hanya d. 2/4, 3/4, dan 4/4 yang sesuai dalam langkah biasa senam ritmik.

 

a. 1/4, 2/3, dan 3/4

Irama 1/4 dan 2/3 bukanlah time signature yang dikenal dalam praktik musik dan senam. 1/4 bukanlah struktur irama yang umum, karena secara praktis tidak memberikan struktur birama yang cukup untuk pola gerakan. Begitu juga 2/3 yang tidak dikenal dalam notasi musik standar. Sehingga menunjukkan ketidakakuratan pilihan ini.

 

b. 1/3, 3/4, dan 4/4

Irama 1/3 tidak digunakan dalam sistem notasi musik barat karena tidak sesuai dengan pembagian ketukan standar. Meskipun 3/4 dan 4/4 valid dan umum, kehadiran 1/3 sebagai irama yang tidak baku membuat pilihan ini tidak tepat.

 

c. 2/3, 2/4, dan 4/4

Irama 2/3 juga tidak termasuk dalam standard time signatures dalam musik yang digunakan untuk senam ritmik. Meskipun 2/4 dan 4/4 benar, keberadaan 2/3 dalam pilihan ini menjadikannya tidak valid secara teknis.

 

d. 2/4, 3/4, dan 4/4

Inilah satu-satunya pilihan yang konsisten dengan praktik senam ritmik. Ketiga irama ini memiliki landasan kuat dalam teori musik dan digunakan dalam pendidikan jasmani serta pertunjukan senam ritmik baik di tingkat sekolah maupun profesional.

 

 

Pandangan Para Ahli

Dalam buku “Physical Education and the Study of Sport” oleh Davis dan Kimmet (2005), dijelaskan bahwa senam ritmik mengintegrasikan gerak tubuh dan irama musik secara simultan. Beliau menyatakan bahwa “time signatures such as 2/4, 3/4, and 4/4 allow clear musical phrasing which directly supports motor coordination and rhythmic perception.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemilihan irama yang tepat.

 

Begitu pula dalam kurikulum pendidikan jasmani Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD Kurikulum 2013, senam ritmik diajarkan dengan pendekatan musikal yang mengedepankan ketukan irama 2/4, 3/4, dan 4/4 sebagai dasar pembelajaran.

 

 

Dengan membandingkan pilihan jawaban yang ada, hanya opsi d yang menawarkan struktur irama yang sah dan digunakan dalam pelatihan dan pertunjukan senam ritmik.

LihatTutupKomentar