Dalam bola basket jump ball dilakukan yaitu ketika ...
a. terjadi
pelanggaran
b. bola
keluar lapangan
c. memulai
pertandingan
d. ada
pemain yang cedera
e.
mengakhiri pertandingan
Jawaban: c. memulai pertandingan
Di tengah
lapangan, dua pemain berhadapan, mereka terpaku pada bola yang dipegang wasit.
Dalam hitungan detik, bola akan melayang ke udara, menjadi awal dari
pertarungan yang menentukan jalannya pertandingan. Itulah jump ball sebuah
momen simbolis sekaligus teknis dalam bola basket yang menandai dimulainya
sebuah laga.
Namun,
apakah jump ball hanya terjadi di awal pertandingan ? Bagaimana dengan situasi
lain di dalam permainan ? Berikut penjelasannmengenai jump ball, alasan di
balik penerapannya, serta mengapa pilihan yang paling tepat untuk pertanyaan
diataa adalah "memulai pertandingan."
Memahami Jump Ball dalam Bola Basket
Dalam bola
basket, jump ball adalah situasi di mana wasit melemparkan bola ke udara di
antara dua pemain lawan, yang kemudian berusaha merebut penguasaan bola dengan
melompat dan menepukkannya ke arah rekan setim.
Menurut
aturan resmi Fédération Internationale de Basketball (FIBA), jump ball terjadi
saat pertandingan dimulai di kuarter pertama. Dua pemain tengah dari
masing-masing tim akan berdiri di dalam lingkaran tengah, bersiap untuk
melompat ketika bola dilempar ke udara. Pemenang jump ball akan memberikan
timnya kesempatan pertama untuk menguasai bola dan merancang serangan.
Di tingkat
profesional seperti National Basketball Association (NBA) dan International
Basketball Federation (FIBA), jump ball hanya terjadi di awal pertandingan.
Setelah itu, kepemilikan bola bergilir menggunakan Alternating Possession Rule,
di mana penguasaan bola bergantian dalam situasi tertentu, seperti jump ball
berikutnya atau bola yang terjebak (held ball).
Mengapa Jawaban yang Benar adalah "Memulai Pertandingan" ?
Jump ball
juga disebutkan dalam aturan FIBA sebagai metode untuk memulai pertandingan.
Saat kuarter kedua, ketiga, dan keempat dimulai, tim yang berhak memulai
serangan ditentukan berdasarkan giliran kepemilikan alternatif, bukan melalui
jump ball lagi.
Dengan
demikian, jawaban "c. memulai pertandingan" adalah yang paling tepat
karena jump ball hanya dilakukan saat bola pertama kali dimainkan di awal
pertandingan.
Mengapa Pilihan Jawaban Lain Kurang Tepat ?
Untuk
memahami mengapa jawaban lain kurang tepat, mari kita ketahui satu per satu.
(a) Terjadi Pelanggaran
Dalam
pertandingan bola basket, jika terjadi pelanggaran seperti traveling, double
dribble, atau personal foul, bola tidak akan diputuskan dengan jump ball.
Sebagai gantinya, tim lawan akan diberikan lemparan ke dalam (throw-in) dari
sisi lapangan sesuai dengan tempat kejadian pelanggaran.
Namun, dalam
situasi tertentu misalnya, jika dua pemain secara bersamaan melakukan
pelanggaran (double foul) maka wasit dapat menggunakan alternating possession
untuk menentukan kepemilikan bola, bukan jump ball.
(b) Bola Keluar Lapangan
Saat bola
keluar lapangan, penguasaan bola diberikan kepada tim lawan dari tim terakhir
yang menyentuh bola sebelum keluar. Situasi ini tidak pernah memerlukan jump
ball. Sebagai gantinya, tim lawan melakukan throw-in dari titik keluar bola,
sesuai aturan yang berlaku.
(d) Ada Pemain yang Cedera
Cedera dalam
bola basket adalah hal yang umum terjadi, tetapi tidak memerlukan jump ball.
Jika seorang pemain cedera dan permainan dihentikan, permainan akan dilanjutkan
sesuai dengan situasi sebelum penghentian. Jika tim yang menguasai bola tetap
mempertahankan penguasaan, maka akan melanjutkan dengan throw-in. Jika situasi
tidak jelas, kepemilikan bola ditentukan dengan alternating possession.
(e) Mengakhiri Pertandingan
Saat
pertandingan bola basket berakhir, tidak ada jump ball yang dilakukan.
Pertandingan hanya berakhir setelah waktu habis atau jika skor sudah tidak
mungkin dikejar dalam kondisi tertentu (misalnya aturan "mercy rule"
dalam beberapa kompetisi). Wasit akan meniup peluit panjang sebagai tanda
pertandingan selesai, tetapi tidak ada prosedur jump ball dalam hal ini.
Jump Ball dalam Sejarah dan Perubahan Aturan
Dulu, dalam
aturan bola basket lama, jump ball dilakukan untuk situasi bola sengketa (jump
ball situation). Jika dua pemain memegang bola secara bersamaan dalam
perebutan, wasit akan melakukan jump ball di tempat kejadian. Namun, seiring
berkembangnya permainan, aturan ini dianggap memperlambat tempo dan kurang
praktis.
Pada tahun
1970-an, aturan alternating possession diperkenalkan oleh FIBA untuk
menggantikan penggunaan jump ball yang terlalu sering. Kini, setelah jump ball
pertama di awal pertandingan, setiap bola sengketa akan ditentukan dengan
sistem pergantian penguasaan bola secara bergantian antara kedua tim.
Jump ball
dalam bola basket dilakukan untuk memulai pertandingan, sesuai dengan pilihan
jawaban (c). Pilihan lain, seperti pelanggaran, bola keluar lapangan, pemain
cedera, atau akhir pertandingan, tidak memerlukan jump ball sebagai prosedur
permainan.
Sebagai
momen penting dalam setiap pertandingan, jump ball bukan hanya sekadar simbol
dimulainya permainan, tetapi juga peluang pertama bagi tim untuk mengambil
inisiatif dalam serangan. Seorang pemain yang unggul dalam jump ball dapat
memberikan timnya keunggulan strategis sejak awal. Oleh karena itu, pemahaman
tentang aturan ini menjadi bagian dalam strategi permainan bola basket.