Jawaban soal Yang termasuk proses finishing dalam pembuatan karya adalah

 

Yang termasuk proses finishing dalam pembuatan karya adalah

Yang termasuk proses finishing dalam pembuatan karya adalah ....

 

A. Di amplas

C. Di keringkan

B. Di celup

D. Di rendam

 

Jawaban: A. Di amplas

 

Pembuatan sebuah karya tidak hanya bergantung pada kreativitas dan ide sebuah karya, tetapi juga pada ketelitian dan kesempurnaan proses pengerjaan. Salah satu tahapan penting yang tidak boleh dilewatkan adalah proses finishing. 


Finishing adalah langkah terakhir dengan memberikan sentuhan akhir pada karya seni, memastikan estetika dan daya tahan produk sebelum dinikmati atau dipasarkan. Jadi untuk menjawab pertanyaan diatas, jawaban yang paling sesuai adalah di amplas. Untuk memahami mengapa, mari kita pahami proses finishing dan membandingkan dengan opsi lain.

 

Makna dan Tujuan Finishing

Proses finishing bertujuan untuk memberikan hasil akhir yang halus, bersih, dan siap untuk diapresiasi. Ketika melakukan pembuatan benda atau karya seni, seperti patung, ukiran kayu, atau produk berbasis material tertentu, finishing melibatkan langkah-langkah spesifik untuk menyempurnakan tampilan dan kualitas permukaan karya seni.

 

Mengamplas adalah langkah utama yang sangat identik dengan proses finishing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan cacat atau ketidaksempurnaan pada permukaan, seperti goresan, serat kasar, atau sisa-sisa material. Pengamplasan dilakukan menggunakan kertas amplas dengan tingkat kekasaran yang bervariasi, tergantung pada kebutuhan. 


Permukaan yang telah dihaluskan dengan amplas akan memiliki daya tarik visual dan taktil yang lebih baik, serta mampu menerima lapisan pelindung seperti cat atau pernis secara optimal.

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

Untuk memahami mengapa di amplas adalah jawaban yang tepat, mari kita bandingkan dengan pilihan jawaban lain:

 

Di keringkan (C):

Mengeringkan karya, meskipun merupakan langkah penting dalam proses pembuatan, bukan bagian dari proses finishing. Pengeringan biasanya dilakukan pada tahap awal atau setelah aplikasi bahan tertentu, seperti cat atau perekat, untuk memastikan stabilitas sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Proses ini lebih bersifat teknis dibandingkan estetis, sehingga tidak memenuhi kriteria utama dari finishing yang bertujuan menyempurnakan tampilan akhir.

 

Di celup (B):

Proses pencelupan bisa dilakukan untuk memberikan warna atau perlindungan tambahan pada karya, misalnya dalam pembuatan kain batik atau pewarnaan keramik. Namun, pencelupan bukan termasuk proses yang menyempurnakan permukaan karya, melainkan lebih kepada modifikasi karya dengan menambahkan warna atau tekstur. Oleh karena itu, meskipun penting, celup tidak dikategorikan sebagai proses finishing.

 

Di rendam (D):

Merendam material bisa dilakukan dalam proses awal untuk mempermudah pengerjaan bahan, seperti melunakkan tanah liat atau melenturkan rotan. Proses ini bertujuan mempersiapkan material, bukan untuk menyempurnakan hasil akhir. Maka, merendam tidak bisa dianggap sebagai bagian dari finishing.

 

Mengapa Pengamplasan Penting ?

Pengamplasan bukan hanya langkah teknis, tetapi juga bagian dari penyelesaian karya seni. Proses ini membutuhkan ketelitian, konsistensi, dan pemahaman tentang material yang digunakan. Dalam karya seni berbahan kayu, proses pengamplasan bertujuan memperlihatkan pola serat alami kayu, menciptakan permukaan halus yang siap menerima pelapis akhir. Begitu pula dalam seni logam, pengamplasan membantu menghilangkan sisa las atau ketidaksempurnaan lain untuk menghasilkan permukaan yang halus.

 

Fakta dan Data yang Mendukung

Menurut Furniture Finishing Manual yang diterbitkan oleh National Wood Finishing Association (NWFA), pengamplasan menjadi langkah tepat dalam persiapan sebelum penerapan pernis atau cat. Studi menunjukkan bahwa pengamplasan yang buruk dapat mengurangi daya tahan lapisan akhir hingga 30%, 


karena permukaan yang kasar atau tidak rata cenderung menolak lapisan pelindung. Hal ini membuktikan bahwa proses finishing dengan pengamplasan bukan sekadar estetika, tetapi juga memperpanjang umur karya.

 

Finishing dalam pembuatan karya seni adalah tahap yang menentukan keberhasilan keseluruhan proses kreatif. Dari semua pilihan yang diberikan, di amplas merupakan langkah finishing yang paling sesuai karena secara langsung berhubungan dengan penyempurnaan permukaan karya. Dibandingkan dengan opsi lain, mengeringkan, mencelup, atau merendam hanya menjadi bagian dari tahapan teknis atau persiapan, bukan penyelesaian.

 

Dengan proses pengamplasan yang dilakukan dengan hati-hati dan tepat, sebuah karya dapat mencapai potensi maksimal, baik dari segi estetika maupun fungsional.

LihatTutupKomentar