Contoh bahan makanan nabati bertekstur ulet yaitu ….
a. wortel
b. papaya
c. jambu
d. singkong
e. akar
Teratai
Jawaban: e. akar Teratai
bahan
makanan nabati sering menjadi pilihan utama, baik untuk menu harian maupun
sajian khas tradisional. Salah satu aspek penting dalam memilih bahan makanan
nabati adalah tekstur, yang memengaruhi cara pengolahan serta citq rasa
hidangan saat dikonsumsi. Dari sekian banyak bahan nabati yang tersedia, akar
teratai sering disebut sebagai bahan dengan tekstur yang ulet. Namun, untuk
memahami alasan mengapa akar teratai masuk ke kategori ini, kita perlu
mengetahui lebih lanjut karakteristiknya dibandingkan dengan pilihan jawaban
lain seperti wortel, pepaya, jambu, dan singkong.
Mengenal Akar Teratai bahan Makanan Tekstur Ulet
Akar
teratai, yang dikenal dalam istilah botani sebagai Nelumbo nucifera, adalah
bahan makanan yang unik karena tekstur yang berserat tetapi elastis. Struktur
akar teratai terdiri dari jaringan berlubang yang membuatnya ulet, sementara
kandungan serat alami menjadi tahan terhadap tekanan saat diremas atau dimasak.
Ketika dimasak, akar teratai tetap mempertahankan sebagian besar bentuk dan
keuletannya, sehingga memberikan sensasi mengunyah yang khas.
Tekstur ulet
pada akar teratai menjadi bahan yang ideal untuk berbagai masakan, seperti
tumisan, sup, atau bahkan acar. Di beberapa negara Asia, akar teratai sering
dijadikan simbol kekuatan dan keseimbangan, yang secara tidak langsung manjadi
simbol tekstur uletnya.
Membandingkan Pilihan Jawaban Lain
Untuk
memperjelas mengapa akar teratai adalah jawaban yang tepat, kita perlu
membandingkan dengan pilihan jawaban lain:
Wortel (Pilihan A)
Wortel memiliki tekstur yang keras dan renyah saat mentah, tetapi
akan melunak ketika dimasak. Meski padat, tekstur wortel tidak dapat
dikategorikan sebagai ulet karena tidak memiliki elastisitas. Saat diremas atau
digigit, wortel cenderung patah, bukan melar.
Pepaya (Pilihan B)
Tekstur pepaya, terutama ketika matang, cenderung lembut dan
licin. Kandungan air yang tinggi menjadi tidak cocok untuk dikategorikan
sebagai bahan bertekstur ulet. Sebaliknya, pepaya lebih dikenal karena tekstur
yang mudah hancur saat diolah.
Jambu (Pilihan C)
Jambu memiliki tekstur yang keras dengan kandungan serat tinggi,
terutama pada kulit dan bijinya. Namun, serat pada jambu bersifat kaku, bukan
lentur. Oleh karena itu, jambu tidak memenuhi kriteria sebagai bahan bertekstur
ulet.
Singkong (Pilihan D)
Singkong memiliki tekstur keras saat mentah, tetapi berubah
menjadi lembut setelah dimasak. Meski memiliki serat, struktur singkong tidak
elastis dan mudah hancur ketika diremas. Singkong lebih cocok dikategorikan
sebagai bahan nabati bertekstur empuk atau lembut setelah pemasakan.
Akar Teratai (Pilihan E)
Berbeda dengan pilihan lainnya, akar teratai memiliki serat
elastis yang memungkinkan teksturnya tetap kenyal bahkan setelah dimasak.
Dengan begitu bisa dikategorikan akar eratai sebagai bahan makanan tekstur
ulet.
Keunikan Akar Teratai Sebagai Bahan Kuliner
Selain
teksturnya yang ulet, akar teratai juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Kaya
akan serat, vitamin C, dan berbagai mineral seperti kalium dan fosfor, bahan
ini sering dianggap sebagai superfood dalam tradisi kuliner Asia. Dalam
pengolahannya, akar teratai sering dimasak dalam irisan tipis untuk
mempertahankan teksturnya yang ulet.
Agar tetap
kenyal meski melalui proses pemasakan panjang bisa menjadi bahan favorit dalam
masakan seperti soto teratai, stir-fried lotus root, dan lotus root chips.
Tekstur ulet akar teratai sangat ideal jika diolah dengan bahan lain yang lebih
lembut atau cair.
Dalam
menentukan bahan makanan nabati bertekstur ulet, akar teratai sebagai pilihan
yang tepat karena kombinasi unik antara serat elastis dan daya tahan tekstur
selama proses pemasakan. Dibandingkan dengan wortel, pepaya, jambu, dan
singkong, akar teratai memiliki karakteristik yang secara khusus memenuhi
definisi ulet.