Sistem pertahanan negara disiapkan untuk menghadapi ancaman

 

Sistem pertahanan negara disiapkan untuk menghadapi ancaman

Sistem pertahanan negara disiapkan untuk menghadapi ancaman ...

 

A. Ancaman militer

B. Ancaman non militer

C. Ancaman militer dan non militer

D. Ancaman fisik dari negara lain

 

Jawaban: C. Ancaman militer dan non militer

 

Sistem pertahanan negara menjadi salah satu aspek paling penting bagi kelangsungan hidup sebuah bangsa. Sistem pertahanan negara bukan hanya dipahami sebagai kekuatan yang mengandalkan peralatan militer canggih dan kekuatan tentara, melainkan juga kemampuan menyeluruh dalam menghadapi berbagai ancaman yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri. Pertanyaan tentang ancaman apa yang seharusnya diantisipasi oleh negara menambah wawasan kita mengenai jenis ancaman, yaitu ancaman militer dan non-militer.

 

Ancaman militer, yang telah menjadi bagian dari sejarah setiap negara, merupakan ancaman yang bersifat fisik. Ancaman militer juga melibatkan kekuatan bersenjata dan serangan langsung terhadap kedaulatan dan integritas wilayah sebuah negara. Di sisi lain, ancaman non-militer juga menjadi perhatian utama karena sifatnya yang lebih halus namun tidak kalah merusaknya, melibatkan faktor-faktor ekonomi, ideologi, teknologi, dan budaya. Dalam perkembangan global saat ini, ancaman terhadap negara semakin beragam dan lintas batas. Oleh karena itu, sistem pertahanan negara modern disiapkan untuk menghadapi ancaman militer dan non-militer secara berkala.

 

Apa yang Terjadi Mengapa Perlu Menyikapi Ancaman Militer dan Non-Militer ?

Pada dasarnya, sebuah negara dihadapkan pada realitas bahwa ancaman tidak lagi bisa dikelompokkan secara kaku dalam batasan fisik. Jika kita mundur beberapa dekade, ancaman terhadap kedaulatan negara sering kali muncul dalam bentuk perang, invasi langsung, dan konflik bersenjata yang menguji kekuatan militer langsung. Namun, dalam situasi saat ini, ancaman militer telah berkembang dan bergeser menuju bentuk ancaman yang lebih luas.

 

Ancaman militer, sebagai contoh bukan hanya mencakup serangan fisik dari negara lain tetapi juga termasuk serangan siber yang dapat melumpuhkan infrastruktur penting negara. Negara-negara besar dan kekuatan militer terkemuka, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Cina, kini merambah ke strategi perang siber untuk menimbulkan kekacauan ekonomi, politik, dan sosial di negara lain. Misalnya, serangan siber pada jaringan listrik, sistem komunikasi, atau bahkan bank sentral dapat menciptakan efek domino yang menghancurkan struktur negara tanpa melibatkan tentara.

 

Namun, ancaman non-militer sering kali menjadi bahaya tersembunyi yang lebih sulit dideteksi juga sangat menghancurkan. Ancaman ekonomi, seperti perang dagang, embargo ekonomi, dan sabotase ekonomi, bisa menghancurkan stabilitas sebuah negara dari dalam. Krisis keuangan global pada tahun 2008 merupakan contoh dari bagaimana guncangan ekonomi di satu negara dapat dengan cepat menyebar dan menciptakan krisis yang memengaruhi banyak negara. Selain itu, ancaman dalam bentuk ideologi seperti radikalisasi atau ekstremisme juga dapat menyusup ke masyarakat dan melemahkan solidaritas serta keamanan sosial negara.

 

Ancaman Militer dan Non-Militer dalam Pertahanan

Memahami ancaman dalam dua kategori utama, militer dan non-militer, merupakan kunci untuk merancang strategi pertahanan yang efektif. Jawaban "C. Ancaman militer dan non-militer" mencerminkan kenyataan bahwa negara harus siap menghadapi keduanya secara bersamaan.

 

Ancaman militer merupakan ancaman yang melibatkan kekuatan bersenjata, baik dari luar maupun dalam negeri. Hal itu mencakup serangan fisik, perang, dan segala bentuk konflik yang melibatkan militer. Ancaman membutuhkan kesiapan dan kapasitas militer negara untuk bertahan, menyerang balik, atau mempertahankan wilayah. Dengan beegitu tugas angkatan bersenjata, mulai dari tentara, angkatan laut, hingga angkatan udara menjadi sangat diperlukan.

 

Di sisi lain, ancaman non-militer jauh lebih luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal itu bisa berupa ancaman di bidang ekonomi, seperti inflasi yang bisa menghancurkan daya beli masyarakat, atau ancaman siber yang dapat melumpuhkan infrastruktur digital negara. Selain itu, ancaman ideologis yang memicu perpecahan dan ketidakstabilan politik dalam negeri juga masuk ke dalam kategori ini. Ancaman non-militer memerlukan pengendalian yang tidak menggunakan kekuatan fisik, tetapi pendekatan yang melibatkan diplomasi, kebijakan ekonomi, teknologi, dan keamanan siber.

 

Membandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain

Jika kita memahami pilihan jawaban lain, kita bisa melihat mengapa jawaban "C" lebih sesuai.

A. Ancaman militer: Jawaban ini hanya fokus pada ancaman fisik atau serangan bersenjata. Sementara ancaman militer masih sesuai dan menjadi ancaman nyata, ancaman militet hanya mewakili satu aspek dari ancaman yang dihadapi oleh negara. Mengabaikan ancaman non-militer akan membuat negara rentan terhadap serangan di luar medan perang, seperti serangan siber, sabotase ekonomi, atau pengaruh ideologi.

 

B. Ancaman non-militer: Jawaban juga tidak cukup tepat karena ancaman militer tetap merupakan risiko nyata. Walaupun ancaman non-militer, seperti krisis ekonomi, serangan siber, dan ancaman ideologis, semakin meningkat, mempertahankan kedaulatan negara tetap memerlukan kekuatan militer yang tangguh. Negara-negara yang hanya mengandalkan pertahanan non-militer akan kesulitan bertahan jika terjadi serangan fisik atau invasi.

 

D. Ancaman fisik dari negara lain: merupakan jawaban yang terlalu sempit karena hanya berfokus pada ancaman dari luar, dan bahkan itu pun terbatas pada ancaman fisik. Ancaman fisik tidak lagi menjadi satu-satunya bentuk ancaman terhadap negara. Banyak negara saat ini menghadapi ancaman dari dalam, seperti terorisme domestik, dan ancaman lintas batas yang tidak melibatkan serangan langsung, seperti serangan siber atau intervensi ekonomi.

 

Ancaman terhadap negara datang dari berbagai arah. Ancaman militer dan non-militer harus diantisipasi secara seimbang, karena dapat melemahkan stabilitas dan kedaulatan sebuah negara dengan cara yang berbeda. Sistem pertahanan negara yang hanya berfokus pada satu jenis ancaman, baik itu ancaman militer atau non-militer. Kesiapan untuk menghadapi ancaman militer dan non-militer merupakan langkah penting dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.

LihatTutupKomentar