Salah satu contoh fungsi media massa dalam sosialisasi sekunder adalah ...
a.
Membudayakan masyarakat secara formal
b.
Menanamkan rasa tentram dan damai
c.
Menanamkan nilai-nilai fundamental
d. Menjaga
ketertiban dan keamanan masyarakat
e. Memicu
masyarakat menjadi konsumtif
Jawaban: c. Menanamkan nilai-nilai fundamental
Dalam
kehidupan modern media massa telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika
sosial masyarakat. Berfungsi sebagai media informasi, media massa tidak hanya
menyampaikan berita atau hiburan, tetapi juga memiliki fungsi sosialisasi
sekunder.
Sosialisasi
sekunder, sebagai tahap perkembangan individu yang sudah dewasa, memperkenalkan
masyarakat kepada nilai-nilai, norma, dan ideologi baru di luar pengaruh
keluarga dan lingkungan primer. Salah satu fungsi media massa dalam sosialisasi
seskunder yaitu menanamkan nilai-nilai fundamental yang menjadi dasar kehidupan
bermasyarakat.
Sosialisasi Sekunder Peran Media Massa dalam Masyarakat
Sosialisasi
sekunder adalah proses di mana individu mulai mengenal dan menerapkan nilai
serta norma yang berlaku dalam masyarakat, seringkali melalui institusi seperti
sekolah, lingkungan pekerjaan, dan tentu saja, media massa.
Berbeda
dengan sosialisasi primer yang berfokus pada pembentukan kepribadian dasar
melalui pengaruh keluarga, sosialisasi sekunder lebih terlibat dalam
pembentukan sikap, nilai, dan pemahaman individu yang berkaitan dengan
kehidupan sosial.
Media massa,
sebagai salah satu media sosialisasi sekunder, berfungsi dalam memperkenalkan
masyarakat terhadap hal-hal yang berada di luar jangkauan pengalaman
personal.
Lewat
pemberitaan, iklan, film, dan program televisi, media massa menyajikan
informasi, termasuk norma sosial dan nilai budaya yang mendasar. Menanamkan
nilai-nilai fundamental, seperti demokrasi, toleransi, etika kerja, atau
solidaritas sosial, adalah salah satu fungsi media massa dalam sosialisasi
sekunder.
Nilai-Nilai Fundamental dalam Konteks Sosialisasi Sekunder
Dalam
konteks sosialisasi sekunder, media massa menanamkan nilai-nilai yang
fundamental untuk pembentukan tatanan sosial yang stabil. Misalnya, melalui
pemberitaan tentang pentingnya hak asasi manusia, demokrasi, atau etika dalam
kehidupan sehari-hari, media massa membentuk pemahaman masyarakat tentang apa
yang benar dan salah. Informasi bukan hanya bersifat kognitif tetapi juga
afektif, mempengaruhi perasaan dan sikap seseorang terhadap isu-isu sosial.
Sebagai
contoh, berita tentang pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara tidak
hanya memberikan informasi kepada khalayak, tetapi juga menumbuhkan empati dan
kesadaran akan pentingnya nilai kemanusiaan.
Hal itu
merupakan salah satu cara bagaimana media massa menanamkan nilai-nilai
fundamental yang membentuk dasar bagi kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan
beradab.
Membandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
a. Membudayakan masyarakat secara formal
Menarik
untuk dibandingkan dengan beberapa pilihan jawaban lain, seperti A.
membudayakan masyarakat secara formal. Memang, media massa dapat membudayakan
masyarakat, terutama melalui program-program yang mengangkat budaya dan tradisi
tertentu. Namun, fungsi ini lebih berkaitan dengan pengenalan budaya lokal atau
nasional, bukan secara langsung dengan penanaman nilai-nilai fundamental yang
lebih luas dan mendasar.
Selain itu,
proses pembudayaan secara formal umumnya berkaitan
dengan pendidikan formal atau lembaga negara yang bertugas
mengarahkan individu menuju pemahaman budaya yang lebih spesifik, seperti
kebijakan pendidikan atau sistem hukum. Meskipun media massa dapat berfungsi
sebagai penguat budaya, fungsinya lebih bersifat informal dan tidak terstruktur
seperti institusi pendidikan formal.
b. Menanamkan rasa tentram dan damai
Selanjutnya,
B. menanamkan rasa tentram dan damai juga bisa menjadi salah satu efek dari
sosialisasi sekunder yang dilakukan oleh media massa. Namun, tujuan utama
sosialisasi sekunder bukan semata-mata menciptakan ketentraman, melainkan lebih
kepada pembentukan nilai-nilai yang akan memandu masyarakat dalam menjalani
kehidupan bersama. Menciptakan rasa tentram adalah hasil sampingan dari
penerapan nilai-nilai yang benar, seperti keadilan, toleransi, dan demokrasi,
yang terlebih dahulu perlu ditanamkan.
menanamkan
rasa damai adalah hasil dari internalisasi nilai-nilai yang lebih mendasar,
seperti keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan. Fungsi media massa lebih terkait
dengan penyebaran nilai-nilai secara luas, yang pada akhirnya membantu
menciptakan kondisi damai dalam masyarakat.
c. Menanamkan nilai-nilai fundamental
Jawaban ini
dianggap paling tepat dari pertanyaan fungsi media massa dalam sosialisasi
sekunder. Sosialisasi sekunder yaitu ketika seseorang mulai menerapkan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat yang lebih luas setelah sosialisasi
primer di keluarga. Media massa berfungsi dalam proses memperkenalkan dan
menyebarluaskan nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat.
Nilai-nilai
fundamental bisa mencakup keadilan, kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia,
dan norma-norma sosial lainnya. Misalnya, melalui pemberitaan tentang isu-isu
keadilan sosial, liputan mengenai pelanggaran hak asasi manusia, atau bahkan
program-program televisi yang menampilkan keragaman budaya, media massa
berfungsi menginformasikan pemikiran seseorang tentang apa yang dianggap benar
atau salah dalam masyarakat.
d. Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
Menjaga
ketertiban dan keamanan masyarakat merupakan fungsi media massa yang seringkali
terwujud dalam pemberitaan mengenai hukum dan aturan yang berlaku di
masyarakat. Namun, seperti halnya dengan menanamkan rasa tentram dan damai,
menjaga
ketertiban dan keamanan adalah hasil dari penerapan nilai-nilai fundamental
yang ditanamkan oleh media. Jika masyarakat telah memahami dan menerapkan
nilai-nilai dasar seperti tanggung jawab dan kepatuhan pada hukum, maka
ketertiban dan keamanan akan terjaga.
Namun, media
massa memang memiliki pengaruh tidak langsung dalam menjaga ketertiban dan
keamanan dengan menyebarkan informasi yang relevan, melaporkan pelanggaran
hukum, atau mempromosikan kesadaran publik terhadap aturan dan norma yang
berlaku.
e. Memicu masyarakat menjadi konsumtif
Pilihan
terakhir, E. memicu masyarakat menjadi konsumtif, mengacu pada salah satu
kritik terhadap media massa, khususnya dalam konteks kapitalisme modern. Media,
melalui iklan dan promosi produk, sering kali membujuk masyarakat untuk
terlibat dalam perilaku konsumtif.
Meskipun hal
ini benar adanya, tidak tepat dikategorikan sebagai fungsi media dalam
sosialisasi sekunder, karena konsumsi barang bukanlah bagian dari nilai-nilai
fundamental yang penting dalam membangun masyarakat.
Dalam hal
sosialisasi sekunder, fokusnya bukan pada mendorong konsumsi material, tetapi
pada penanaman nilai-nilai yang berkaitan dengan interaksi sosial, etika, dan
moralitas yang berlaku di masyarakat.
Dari
berbagai pilihan yang ada, menanamkan nilai-nilai fundamental adalah fungsi
utama media massa dalam sosialisasi sekunder. Nilai-nilai seperti demokrasi,
hak asasi manusia, toleransi, dan etika publik adalah contoh dari nilai
fundamental yang sangat penting bagi kestabilan dan keberlanjutan
masyarakat.
Dibandingkan dengan pilihan jawaban lain yang mungkin juga menjadi bagian dari peran media massa, menanamkan nilai-nilai fundamental merupakan prinsip dari sosialisasi sekunder yang dilakukan oleh media massa dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.

