Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga artinya ...
a. jika
harga naik, permintaan turun
b. jika
harga naik, permintaan naik
c. jika
harga naik, penawaran tetap
d. jika
harga turun, permintaan tetap
e. jika
harga turun, permintaan stabil
Jawaban: a. jika harga naik, permintaan turun
Dalam
ekonomi hubungan antara harga dan jumlah permintaan telah lama dikenal sebagai
hukum permintaan. Prinsip sederhana menjadi landasan dalam memahami perilaku
konsumen, mekanisme pasar, dan pergerakan ekonomi secara umum. Hukum ini
menyatakan bahwa dalam kondisi ceteris paribus atau tanpa adanya faktor lain
yang memengaruhi, permintaan suatu barang atau jasa akan berbanding terbalik
dengan harga. Namun, apa arti sebenarnya dari hukum ini, dan mengapa prinsip
ini begitu penting dalam ekonomi modern ?
Pengertian Hukum Permintaan
Hukum
permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang atau jasa meningkat,
jumlah permintaan akan berkurang. Sebaliknya, ketika harga menurun, jumlah
permintaan cenderung meningkat. Pernyataan ini terdengar intuitif; secara
alami, orang lebih cenderung membeli barang yang lebih murah dan mengurangi
konsumsi barang yang harganya naik. Namun, di balik prinsip sederhana ini,
terdapat interaksi antara preferensi konsumen, anggaran, dan nilai guna sebuah
barang.
Pilihan Jawaban:
Dalam soal
pertanyaan diatas, jawaban yang tepat adalah a. jika harga naik, permintaan
turun. Jawaban ini secara langsung mencerminkan hukum permintaan yang
menyatakan bahwa permintaan dan harga memiliki hubungan yang berlawanan arah.
Mari kita
pahami lebih lanjut mengapa jawaban (a) benar dan mengapa pilihan lainnya
kurang tepat.
Analisis Pilihan Jawaban
a. Jika harga naik, permintaan turun
Jawaban ini
sesuai dengan prinsip dasar hukum permintaan. Ketika harga barang naik,
konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dibeli, karena anggaran dapat
digunakan untuk keperluan lain atau dialokasikan ke jenis barang yang lebih
murah. Contoh adalah konsumsi makanan atau bahan bakar; jika harga beras naik,
konsumen akan mengurangi jumlah yang mereka beli atau mencari alternatif lain,
seperti membeli bahan makanan yang lebih murah.
Mengapa Jawaban Ini Benar ?
Jawaban ini
benar karena menggambarkan fenomena yang sering terjadi di pasar, di mana harga
yang tinggi mengurangi daya tarik barang bagi konsumen, sementara harga rendah
meningkatkan minat. Kondisi ini dikenal sebagai “efek substitusi” dan “efek
pendapatan.” Efek substitusi terjadi ketika konsumen mengganti barang yang
lebih mahal dengan barang yang lebih murah, sedangkan efek pendapatan mengacu
pada pengurangan daya beli akibat kenaikan harga barang tertentu.
b. Jika harga naik, permintaan naik
Jawaban ini
bertentangan langsung dengan hukum permintaan. Jika harga suatu barang naik,
jumlah permintaan seharusnya turun, bukan naik. Namun, ada pengecualian
tertentu yang disebut sebagai barang Giffen dan barang Veblen, di mana
permintaan justru bisa meningkat seiring kenaikan harga. Barang Giffen, seperti
yang ditemukan dalam situasi tertentu di Irlandia, mencerminkan kondisi ekonomi
yang ekstrem di mana barang tertentu dianggap esensial sehingga permintaannya
tidak turun meski harganya naik. Barang Veblen, di sisi lain merupakan barang
mewah yang dianggap semakin menarik saat harganya tinggi karena menunjukkan
status sosial. Namun, hal ini jarang
terjadi dan tidak cukup umum untuk menggantikan hukum permintaan yang berlaku.
Mengapa Jawaban Ini Kurang Tepat ?
Meskipun
barang Giffen dan Veblen dapat menjadi pengecualian, hukum permintaan lebih
sering diterapkan pada barang biasa, di mana harga naik menyebabkan penurunan
permintaan. Jadi, jawaban ini lebih merupakan pengecualian daripada aturan
dalam ekonomi.
c. Jika harga naik, penawaran tetap
Jawaban ini
mengacu pada hukum penawaran, bukan hukum permintaan. Hukum penawaran
menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat, jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat, karena produsen terdorong untuk memasok lebih
banyak barang demi mendapatkan keuntungan lebih besar. Dalam hal ini,
permintaan tidak memengaruhi penawaran, kecuali jika harga dianggap sebagai
faktor permintaan. Hukum penawaran sesuai dengan situasi produksi dan sisi
pasokan barang di pasar, tetapi tidak mencerminkan dinamika permintaan konsumen
terhadap harga.
Mengapa Jawaban Ini Salah ?
Jawaban ini
salah karena menyebutkan "penawaran," yang merupakan sisi lain dari
permintaan dalam pasar. Hukum penawaran membahas jumlah barang yang ingin
dijual produsen, sementara hukum permintaan berfokus pada konsumen dan barang
yang ingin dibeli berdasarkan harga.
d. Jika harga turun, permintaan tetap
Jawaban ini
keliru karena hukum permintaan menunjukkan bahwa ketika harga suatu barang
turun, permintaan akan meningkat, bukan tetap. Konsumen cenderung membeli lebih
banyak ketika harga turun, terutama jika melihat kesempatan untuk memperoleh
barang dengan harga lebih rendah dari biasanya. Situasi ini terjadi dalam
berbagai kondisi, dari penjualan musiman hingga diskon produk di pasar ritel.
Mengapa Jawaban Ini Tidak Tepat ?
Jawaban ini
tidak mencerminkan hubungan antara harga dan permintaan. Karena harga yang
turun sering kali meningkatkan jumlah permintaan, yang merupakan teori dari
hukum permintaan.
e. Jika harga turun, permintaan stabil
Jawaban ini
hampir sama dengan jawaban d dan juga kurang tepat. Ketika harga turun, hukum
permintaan menyatakan bahwa konsumen akan lebih cenderung untuk membeli lebih
banyak, bukan sekadar mempertahankan jumlah permintaan. Tentu saja, ada
beberapa pengecualian, misalnya barang kebutuhan pokok yang permintaan tetap
stabil meski harga turun, tetapi pada umumnya, harga yang lebih rendah membuat
kenaikan permintaan.
Mengapa Jawaban Ini Salah ?
Ini adalah
jawaban yang mengabaikan reaksi konsumen yang biasanya ingin memanfaatkan harga
rendah untuk mendapatkan lebih banyak barang atau jasa. Jadi, permintaan
cenderung tidak stabil ketika harga turun, karena umumnya meningkat.
Dari
penjelasan di atas, jelas bahwa jawaban a. jika harga naik, permintaan turun
adalah yang paling sesuai dengan prinsip ekonomi. Hukum permintaan tidak hanya
berlaku di pasar ritel tetapi juga dapat dilihat dalam skala makroekonomi.
Ketika harga suatu barang atau jasa naik, daya beli konsumen berkurang, yang
berarti akan mengurangi konsumsi dan beralih ke barang atau jasa yang lebih
terjangkau.
Memahami
hukum permintaan bukan hanya membantu dalam memahami perilaku konsumen, tetapi
juga menjadi landasan bagi pemerintah dan pelaku ekonomi dalam merancang
kebijakan harga, pajak, atau subsidi yang dapat memengaruhi permintaan suatu
barang atau jasa di masyarakat.