Meskipun
teknologi komunikasi telah berkembang dengan adanya email, pesan instan, dan
media sosial, surat pribadi masih dipergunakan oleh sebagian orang. Namun, apa
yang membuat surat pribadi begitu istimewa?
Tetapi, bahasa yang seperti apa yang paling sesuai untuk surat pribadi?
Apakah bahasa yang digunakan dalam surat pribadi harus formal, santai, atau
mungkin ada hal lain yang perlu dipertimbangkan?
Memahami Bahasa yang Bersifat Pribadi
Bahasa yang
digunakan dalam surat pribadi sering kali digambarkan sebagai bahasa yang
bersifat "akrab" atau "dekat." Hal itu berarti bahasa
tersebut mengedepankan keakraban, kejujuran, dan kedektan, berbeda jauh dari
formalitas yang ada dalam surat resmi. Keakraban dalam surat pribadi bukan
hanya mencerminkan hubungan antara penulis dan penerima, tetapi juga
memengaruhi pemilihan kata, gaya bahasa, dan struktur kalimat.
Ketika
seseorang menulis surat pribadi, mereka bebas mengekspresikan diri tanpa
terikat pada aturan tata bahasa yang kaku atau format yang baku. Hal ini
memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengungkapkan perasaan yang tidak
bisa disampaikan melalui kata-kata dalam percakapan langsung. Misalnya, seorang
teman yang lama tidak bertemu dapat menggunakan surat pribadi untuk berbagi
kenangan indah masa lalu, mencurahkan perasaan rindu, atau bahkan menceritakan
kehidupan sehari-hari dengan cara yang santai dan terbuka.
Bahasa dalam Surat Pribadi
Sebuah surat
pribadi biasanya mengandung beberapa bahasa yang khas, yang semuanya bertujuan
untuk membangun kedekatan dan keakraban antara penulis dan penerima. Pertama,
adalah penggunaan sapaan yang akrab dan personal. Kata-kata seperti "Dear,"
"Hai," atau bahkan nama panggilan khusus menunjukkan hubungan yang
lebih dekat. Di bagian pembuka, penulis sering kali menggunakan kalimat pembuka
yang hangat dan penuh kasih, seperti "Aku sangat merindukanmu" atau
"Sudah lama kita tidak saling berkirim kabar."
Kedua,
adalah gaya bahasa yang digunakan. Bahasa dalam surat pribadi cenderung lebih
sederhana dan langsung. Tidak jarang kita menemukan kalimat yang penuh semangat
atau bahkan humor. Misalnya, seorang teman bisa saja menulis, "Aku tertawa
sendiri mengingat kejadian itu!" Kalimat tersebut bukan hanya menyampaikan
cerita, tetapi juga perasaan yang ingin dibagikan.
Ketiga,
surat pribadi ditulis secara naratif yang lebih personal dan mendetail. Penulis
cenderung menceritakan pengalaman atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan
dengan cara yang lebih deskriptif. Hal ini bukan hanya bertujuan untuk memberi
informasi, tetapi juga untuk mengajak penerima surat mengalami pengalaman yang
sama dengan penulis.
Bahasa yang Bersifat Personal
Saat
seseorang menulis surat pribadi, ada niat untuk membangun atau mempertahankan
hubungan dengan penerima surat. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam
surat pribadi bersifat personal. Bahasa yang personal memungkinkan penulis
untuk berbicara dari hati ke hati, menciptakan perasaan kedekatan dan keakraban
yang tidak dapat dicapai dengan cara komunikasi lain.
Misalnya,
dalam surat pribadi yang ditulis oleh seorang sahabat kepada sahabat lainnya,
penulis menggunakan bahasa yang penuh dengan referensi pribadi, lelucon , atau
istilah yang hanya dimengerti oleh mereka berdua. Dengan hanya soal kata-kata
yang dipilih, tetapi juga cara kata-kata itu disusun untuk menyampaikan
perasaan yang lebih personal. Kata-kata seperti "Aku merindukanmu,"
atau "Ingat saat kita..." menciptakan hubungan antara penulis dan
penerima, memperkuat ikatan yang ada di antara mereka.
Kemudahan dalam Gaya Bahasa
Tidak ada
aturan baku tentang bagaimana surat pribadi harus ditulis. Gaya bahasa dalam
surat pribadi bisa sangat fleksibel, tergantung pada hubungan antara penulis
dan penerima serta konteks kepenulisan surat. Surat pribadi antara dua teman
baik mungkin menggunakan bahasa yang sangat kasual dan santai, penuh dengan
bahasa sehari-hari. Sebaliknya, surat pribadi yang ditujukan kepada orang tua
atau kerabat yang lebih tua mungkin mengandung bahasa yang lebih sopan dan
terstruktur.
Kemudahan
memungkinkan penulis untuk menyesuaikan nada dan gaya bahasa dengan situasi dan
audiens, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi bisa beralih dari bahasa
yang formal ke bahasa yang sangat kasual, tergantung pada siapa yang dituju dan
apa tujuan dari surat tersebut.
Kejujuran dan Autentisitas
Surat
pribadi sering kali mencerminkan kejujuran dan autentisitas dari penulisnya.
Tidak seperti komunikasi formal atau profesional yang memerlukan penyuntingan
untuk alasan tertentu, surat pribadi memungkinkan penulis untuk berbicara
dengan jujur dan terbuka. Kejujuran membuat surat pribadi terasa lebih otentik,
dan memiliki dampak emosional yang kuat pada penerima.
Sebagai
contoh, seorang anak yang menulis surat kepada orang tuanya dari tempat yang
jauh akan menulis dengan penuh perasaan, mengungkapkan kerinduan, rasa cinta,
atau rasa bersalah karena tidak bisa berada di dekat mereka. Kejujuran tersebut
bisa sangat mengharukan bagi orang tuanya, dan itu salah satu alasan mengapa
surat pribadi sering kali begitu berharga.
Kesederhanaan dan Ketulusan
Bahasa dalam
surat pribadi yang paling efektif adalah bahasa yang sederhana dan tulus. Tidak
perlu kata-kata atau kalimat yang rumit untuk menyampaikan perasaan yang
mendalam. Terkadang, kalimat yang sederhana dan lugas bisa jauh lebih efektif.
Ketika penulis menggunakan bahasa yang jujur dan langsung, penerima dapat
merasakan keaslian dan ketulusan dari pesan tersebut.
Contoh,
seorang teman yang menulis surat penghiburan mungkin hanya perlu mengatakan,
"Aku ada di sini untukmu," untuk menyampaikan dukungan dan kasih
sayang. Kalimat sederhana bisa lebih berarti daripada paragraf panjang.
Mengapa Keakraban Penting dalam Surat Pribadi ?
Keakraban
dalam surat pribadi memainkan peran penting dalam membangun dan mempertahankan
hubungan. surat pribadi dapat menjadi media yang memperkuat hubungan personal.
Dengan menulis surat pribadi, penulis menunjukkan perhatian dan kepedulian
terhadap penerima. Surat pribadi bisa menjadi pengingat akan masa-masa bahagia,
dan bahkan memberikan penghiburan saat kita merasa kesepian atau kehilangan.
Dalam surat
pribadi, bahasa yang digunakan bisa berbeda tergantung pada hubungan antara
penulis dan penerima, serta konteks dan tujuan penulisan surat. Namun, yang
perlu diingat bahwa bahasa surat pribadi harus bersifat personal, akrab, jujur,
dan menggugah perasaan. Kemudahan dalam gaya bahasa untuk menyesuaikan
komunikasi dan pendekatan dengan situasi penerima, sementara kejujuran dan
ketulusan memastikan bahwa isi surat yang ditulis terasa nyata dan bermakna.