Saat
Indonesia pertama kali mendaulatkan sebagai negara merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945, semangat kemerdekaan dan kemandirian menjadi kekuatan penggerak
bangsa yang baru lahir. Di tengah euforia kebebasan, ada satu hal yang sangat
disadari oleh para pendiri bangsa, yaitu Indonesia tidak dapat berjalan
sendirian di kancah internasional. Dengan demikian, keanggotaan dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang diresmikan pada tanggal 28 September
1950, bukan hanya sebuah bentuk pengakuan internasional, melainkan juga
strategi geopolitik yang cermat. Keputusan tersebut membawa sejumlah manfaat
bagi bangsa Indonesia, yang bukan hanya terasa pada level diplomatik, tetapi
juga dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan keamanan.
1. Pengakuan Internasional dan Legitimasi Kedaulatan
Keberhasilan
Indonesia menjadi anggota PBB membuat Indonesia mendapat pengakuan
internasional atas status kedaulatan. Di tengah ketidakpastian politik global
pasca-Perang Dunia II, menjadi bagian dari PBB adalah langkah penting untuk
mengukuhkan status Indonesia sebagai negara berdaulat. Tidak hanya mengukuhkan
eksistensi Indonesia di mata dunia, tetapi juga mengikuti organisasi di mana
suara Indonesia bisa didengar dan dipertimbangkan dalam berbagai isu global.
Perjuangan
diplomasi Indonesia dalam mendapatkan keanggotaan PBB memperlihatkan bahwa
integrasi ke dalam sistem internasional merupakan jalan utama untuk menjamin
keberlangsungan negara yang baru merdeka. Melalui keanggotaan PBB, kedaulatan
Indonesia mendapatkan dukungan formal dari komunitas global, sehingga posisi
politik Indonesia diakui dalam tatanan internasional. Hal ini juga memungkinkan
Indonesia untuk berperan serta dalam forum-forum multilateral, yang dalam
banyak kasus mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan global.
2. Partisipasi dalam Keamanan Internasional
Sebagai
negara anggota PBB, Indonesia mendapatkan akses untuk berpartisipasi dalam
berbagai inisiatif perdamaian dan keamanan internasional. PBB, melalui Dewan
Keamanan dan berbagai lembaga perdamaian, Pendidikan, dan lingkungan, memainkan
peran dalam menjaga stabilitas global. Indonesia, dengan posisia yang strategis
di Asia Tenggara, memiliki kepentingan langsung dalam menjaga perdamaian dan
keamanan di kawasan ini.
Kontribusi
nyata Indonesia dalam keamanan internasional dapat dilihat dari peran serta
dalam misi perdamaian PBB (United Nations Peacekeeping Operations). Sejak tahun
1957, Indonesia telah mengirim ribuan personel militer dan polisi untuk
bergabung dalam misi penjaga perdamaian di berbagai negara konflik seperti
Kongo, Lebanon, dan Sudan. Dengan mengirimkan pasukan perdamaian bukan hanya
membantu negara lain, tetapi juga mencerminkan keinginan bangsa untuk menjadi
bagian dari penyelesaian masalah terhadap konflik dan ketidakstabilan.
Keterlibatan
pada misi perdamaian juga memperkuat kapasitas militer dan diplomasi Indonesia.
Dalam setiap misi, personel Indonesia tidak hanya memberikan kontribusi bagi
perdamaian, tetapi juga mendapatkan pengalaman internasional yang memperkuat
profesionalisme dan kesiapan militer. Pada gilirannya memperkuat postur
pertahanan Indonesia, yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan
nasional.
3. Akses ke Bantuan Pembangunan dan Kesejahteraan
Sebagai
negara berkembang, Indonesia juga merasakan manfaat dari berbagai program
bantuan dan kerjasama pembangunan yang dikelola PBB. Lembaga-lembaga seperti
Program Pembangunan PBB (UNDP), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), dan Organisasi
Pangan dan Pertanian (FAO) telah memberikan dukungan bagi program-program
pembangunan di Indonesia.
Sebagai
contoh, dalam bidang kesehatan, UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah berperan dalam membantu Indonesia menangani masalah kesehatan ibu dan
anak, menekan angka kematian balita, serta meningkatkan akses terhadap
vaksinasi. Pada masa pandemi COVID-19, kerjasama erat antara Indonesia dan
berbagai badan PBB juga terjalin dalam hal pengadaan vaksin dan bantuan medis.
Tidak hanya
dalam kesehatan, lembaga-lembaga PBB juga mendukung Indonesia dalam upaya
mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan melindungi lingkungan. Data
UNDP menunjukkan bahwa dukungan yang diberikan kepada Indonesia dalam sektor
pengentasan kemiskinan telah membantu jutaan orang keluar dari garis kemiskinan
selama beberapa dekade terakhir. Melalui program-program seperti Sustainable
Development Goals (SDGs), Indonesia dapat merumuskan dan melaksanakan strategi
pembangunan yang lebih berkelanjutan, dengan dukungan teknis dan finansial dari
komunitas internasional.
4. Diplomasi Multilateral dan Penguatan Politik Luar Negeri
Menjadi
anggota PBB juga memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkuat diplomasi
multilateral. Indonesia secara konsisten berusaha berperan serta dalam
membentuk kebijakan internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik dan dunia
Islam. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia,
Indonesia seringkali menjadi juru bicara isu-isu penting yang menyangkut dunia
Islam di forum-forum internasional.
Keanggotaan
di PBB juga memungkinkan Indonesia untuk terlibat dalam berbagai perjanjian
internasional yang berdampak pada kepentingan nasional. Dari perjanjian terkait
perubahan iklim hingga hak asasi manusia, Indonesia telah menandatangani
berbagai kesepakatan internasional yang dihasilkan melalui PBB, dan berperan
aktif dalam diskusi dan negosiasi di balik layar.
Misalnya,
keterlibatan Indonesia dalam Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim
menunjukkan komitmen Indonesia terhadap isu global yang berdampak pada
kelangsungan hidup umat manusia. Indonesia, dengan keanekaragaman hayati dan
luasnya hutan tropis, memiliki peran penting dalam upaya global untuk
mengurangi emisi karbon. Dalam hal ini, keanggotaan PBB menjadi jalur utama
bagi Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam mengatasi
ancaman perubahan iklim.
Baca Juga: Tujuan diselenggarakannya hubungan internasional adalah
5. Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia
PBB juga
menjadi organisasi penting bagi Indonesia dalam memperjuangkan dan melindungi
hak asasi manusia. Melalui Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia memiliki
kesempatan untuk mempromosikan standar HAM yang lebih baik, baik di tingkat
nasional maupun internasional. Pada saat yang sama, Indonesia juga diawasi dan
dikritik oleh komunitas internasional terkait kebijakan HAM di dalam negeri,
yang pada akhirnya memicu reformasi hukum dan sosial yang lebih baik.
Dalam
beberapa kesempatan, Indonesia berperan sebagai mediator atau negosiator dalam
isu-isu HAM di tingkat internasional, termasuk dalam sengketa internasional
atau konflik internal negara-negara lain. Hal itu menunjukkan bahwa peran
Indonesia dalam PBB bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai
negara yang berperan serta dalam menjaga hubungan diplomasi yang lebih adil dan
damai.
Keanggotaan
Indonesia dalam PBB telah memberikan sejumlah manfaat bagi bangsa. Dari
pengakuan kedaulatan hingga peran aktif dalam menjaga perdamaian internasional,
Indonesia telah membuktikan bahwa integrasi dengan komunitas global merupakan
langkah strategis. Bantuan pembangunan, partisipasi dalam diplomasi
multilateral, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia hanyalah sebagian
kecil dari berbagai keuntungan yang dirasakan bangsa Indonesia sebagai anggota
PBB.
Melalui
keanggotaan di PBB, Indonesia bukan hanya menjadi bagian dari dunia, tetapi
juga ikut serta dalam membentuk dunia yang lebih baik. Dengan berperan serta,
Indonesia tidak hanya menerima manfaat, tetapi juga memberi kontribusi bagi
komunitas internasional, memastikan bahwa suara dan kepentingan bangsa selalu
didengar di forum-forum global.