Gerak benda bersifat relatif atau tidak mutlak artinya

 

Gerak benda bersifat relatif atau tidak mutlak artinya

Sejenak kita berhenti, mengamati benda-benda yang bergerak di sekitar kita. Sebuah mobil meluncur di jalan, burung-burung berputar di angkasa, air sungai mengalir perlahan. Pada pandangan pertama, gerak tampak sebagai fenomena yang mudah dipahami suatu objek berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

 

Namun, ketika memahami konsep gerak lebih lanjut, kita segera dihadapkan pada kenyataan bahwa gerak tidak sesederhana itu. Gerak adalah gaya yang bersifat relatif, bukan mutlak. Apa maksud dari pernyataan ini? Bagaimana fisika menjelaskan bahwa apa yang kita amati sebagai "gerak" sangat bergantung pada perspektif pengamat?

 

Memahami Gerak Relatif Bukan Mutla

Dalam ilmu fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda terhadap sesuatu yang lain. Definisi tersebut menjelaskan satu prinsip yaitu gerak selalu diukur relatif terhadap suatu kerangka acuan. Tidak ada gerak yang dapat dikatakan mutlak; benda yang tampak bergerak bagi satu pengamat, bisa saja diam bagi pengamat lain, tergantung pada sudut pandang masing-masing.

 

Misalnya, bayangkan seorang penumpang duduk di dalam sebuah kereta yang melaju dengan kecepatan konstan. Bagi penumpang lain di dalam kereta, orang tersebut tampak diam. Namun, bagi seseorang yang berdiri di luar kereta, orang yang duduk di dalam gerbong bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kereta. Hal itu merupakan contoh klasik dari gerak relatif gerak selalu bergantung pada kerangka acuan pengamat.

 

Dalam situasi ini, kereta dan rel masing-masing bisa dianggap sebagai kerangka acuan. Ketika mengukur gerak, kita tidak pernah melakukannya secara mutlak terhadap "ruang kosong" yang tidak terpengaruh. Sebaliknya, kita selalu membandingkan gerak benda dengan sesuatu yang lain baik itu kereta, tanah, atau langit.

 

Kerangka Acuan Gerak Relatif

Konsep kerangka acuan merupakan dasar dalam pemahaman tentang gerak. Sebuah kerangka acuan merupakan titik pandang yang digunakan untuk mengukur posisi dan gerak benda. Dalam kehidupan sehari-hari, bumi sering dijadikan kerangka acuan yang tidak bergerak. Kita menganggap bahwa meja di rumah tidak bergerak, sementara mobil di jalan bergerak.

 

Bayangkan seseorang berdiri di tepi pantai, mengamati matahari terbenam di ufuk barat. Dari sudut pandangnya, tampak seolah-olah matahari bergerak turun perlahan hingga tenggelam. Namun, dari perspektif astronomi, kita tahu bahwa bukan matahari yang bergerak, melainkan bumi yang berputar pada porosnya. Dengan demikian, gerak matahari terbenam adalah ilusi yang dihasilkan dari kerangka acuan yang berbeda, kerangka acuan si pengamat yang berdiri di atas bumi yang sedang berotasi.

 

Bahkan, ketika berdiri diam, kita sesungguhnya bergerak dengan kecepatan tinggi bersama bumi yang berotasi pada porosnya dan berorbit mengelilingi matahari. Bumi sendiri bergerak di dalam galaksi Bima Sakti, yang pada gilirannya juga bergerak relatif terhadap benda-benda langit lainnya. Jadi, jika kita berbicara tentang gerak secara absolut, hampir tidak ada benda di alam semesta yang benar-benar "diam."

 

Fisika Newtonian dan Relativitas

Fisika Newtonian, yang mendominasi pemahaman kita tentang gerak selama berabad-abad, mendefinisikan gerak relatif berdasarkan kerangka acuan inersia. Dalam kerangka acuan ini, hukum gerak Newton berlaku: sebuah benda akan tetap diam atau terus bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan tetap kecuali ada gaya luar yang bekerja.

 

Namun, fisika klasik juga memiliki keterbatasan, terutama ketika mencoba memahami fenomena pada skala yang sangat besar (kosmos) atau sangat kecil (partikel subatom). Di sini, teori relativitas khusus Albert Einstein memperkenalkan cara pandang tentang gerak relatif.

 

Relativitas Khusus Tentang Gerak

Pada awal abad ke-20, Einstein mengubah pemahaman tentang gerak dengan teorinya tentang relativitas khusus. Teori ini membawa kita melampaui pemahaman klasik Newtonian, terutama dalam konteks kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya.

 

Dalam relativitas khusus, Einstein menunjukkan bahwa waktu dan ruang itu tidak mutlak. Dua pengamat yang bergerak relatif satu sama lain dapat mengukur interval waktu yang berbeda untuk peristiwa yang sama, atau jarak yang berbeda antara dua titik. Teori tersebut dikenal sebagai "dilatasi waktu" dan "kontraksi panjang."

 

Sebagai contoh, bayangkan ada dua orang pengamat. Yang satu duduk diam di bumi, sementara yang lain berada di pesawat luar angkasa yang bergerak sangat cepat mendekati kecepatan cahaya. Dalam pandangan pengamat di pesawat, jam tangannya berjalan normal. Namun, bagi pengamat di bumi, waktu di pesawat itu tampak bergerak lebih lambat. Dengan kata lain, waktu menjadi relatif bergantung pada gerak pengamat tersebut.

 

Aplikasi Praktis GPS dan Relativitas Gerak

Penerapan konsep relativitas gerak bukan hanya terbatas pada teori. Teknologi modern, seperti sistem penentuan posisi global (GPS), secara langsung memanfaatkan prinsip-prinsip relativitas. Satelit GPS yang mengorbit bumi bergerak dengan kecepatan tinggi dan berada jauh dari permukaan bumi, di mana pengaruh gravitasi lebih kecil. Karena itu, baik efek relativitas khusus (kecepatan satelit) maupun relativitas umum (gravitasi yang berbeda) memengaruhi pengukuran waktu yang dilakukan oleh satelit.

 

Tanpa memperhitungkan efek-efek relativitas, sistem GPS akan memberikan hasil yang salah, membuat kita tersesat meskipun teknologi tersebut memiliki presisi tinggi. Seluruh perangkat GPS di seluruh dunia mengandalkan perhitungan waktu yang sangat presisi, yang hanya dapat akurat jika mempertimbangkan perbedaan pengukuran waktu relatif antara bumi dan satelit.

 

Pada akhirnya, gerak benda tidak pernah mutlak, melainkan selalu bersifat relatif terhadap sesuatu yang lain. Baik dalam konteks fisika Newtonian yang lebih sederhana maupun dalam teori relativitas Einstein . Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak benda yang bersifat relatif artinya bahwa gerakan suatu benda hanya dapat ditentukan atau dinilai berdasarkan kerangka acuan pengamat tertentu. Tidak ada gerakan yang absolut atau mutlak, karena semua benda bergerak relatif terhadap benda lain.

LihatTutupKomentar