Salah satu aktivitas kehidupan seni adalah kontemplasi dapat diartikan ….
a. perhatian
terhadap masalah
b. renungan
dengan kebulatan pikiran
c. keyakinan
pada sesuatu
d. bersifat
pengabdian
e.
memanfaatkan situasi dan kondisi
Jawaban: b. renungan dengan kebulatan pikiran
Kehidupan
seni bukan sekadar manifestasi dari estetika, melainkan sebuah proses yang
melibatkan jiwa dan pikiran. Salah satu aktivitas yang kerap dihubungkan dengan
karya seni yaitu kontemplasi. Kata ini membawa makna yang beragam tergantung
pada sudut pandang dari mana seseorang melihatnya. Dalam konteks seni,
kontemplasi sering kali diartikan sebagai sebuah renungan yang penuh dengan
kebulatan pikiran, yang bukan hanya melibatkan perhatian terhadap objek, tetapi
juga mencakup pemahaman introspektif terhadap diri sendiri dan kehidupan
sekitar.
Kontemplasi sebagai Renungan dengan Kebulatan Pikiran
Dalam dunia
seni, kontemplasi dapat diartikan sebagai "renungan dengan kebulatan
pikiran." Hal itu bukan hanya sekadar pemikiran atau perenungan biasa;
tetapi sebuah proses di mana seorang seniman merenungkan makna hidup, perasaan,
dan pengalaman yang kemudian diungkapkan melalui karya seni. Renungan
membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi, serta sebuah kebulatan pikiran
yang utuh dan tak tergoyahkan. Kebulatan pikiran memungkinkan seorang seniman
untuk mengeksplorasi berbagai dimensi dalam karya seni, dari teknik hingga
interpretasi, dengan ketenangan yang hanya bisa dicapai melalui kontemplasi.
Ketika
seorang seniman merenung, setelah itu menghasilkan pertanyaan-pertanyaan besar
yang mungkin tidak memiliki jawaban pasti. Misalnya, seorang pelukis
merenungkan makna keberadaan manusia, sementara seorang musisi mencoba memahami
esensi dari kebahagiaan atau kesedihan. Proses itu bukan hanya memperdalam
pemahaman tentang seni rupa, tetapi juga memperkaya karya seni mereka,
memberikan dimensi tambahan yang bisa dirasakan oleh penikmat seni.
Perhatian terhadap Masalah
Pilihan lain
dalam memahami kontemplasi yaitu melihatnya sebagai "perhatian terhadap
masalah." Dalam konteks ini, kontemplasi bisa diartikan sebagai fokus
intens pada suatu masalah atau isu tertentu. Hal itu bisa melibatkan analisis,
berpikir kritis, dan mencari solusi. Dalam kehidupan seni, hal ini mungkin
berarti seorang seniman mencoba memahami masalah sosial atau politik yang
beragam dan kemudian mengartikulasikan melalui hasil karya seni mereka.
Namun,
meskipun perhatian terhadap masalah dapat menjadi bagian dari proses
kontemplatif, tapi tidak sepenuhnya menangkap esensi dari kontemplasi dalam
seni. Kontemplasi dalam seni lebih dari sekadar analisis masalah. Sementara
perhatian terhadap masalah cenderung bersifat analitis dan solusi-driven,
kontemplasi seni lebih intuitif dan reflektif.
Keyakinan pada Sesuatu
Sementara
itu, ada juga sudut pandang yang melihat kontemplasi sebagai "keyakinan
pada sesuatu." Dalam pandangan ini, kontemplasi merupakan tindakan
merenung yang akhirnya mengarah pada pembentukan atau penguatan keyakinan.
Dalam seni bisa berarti seorang seniman
mencapai suatu pencerahan atau wawasan yang memperkuat keyakinan mereka pada
suatu prinsip atau filosofi tertentu.
Namun,
membatasi kontemplasi hanya pada aspek keyakinan terlalu sempit. Meskipun
refleksi dan perenungan dapat mengarah pada pembentukan keyakinan, kontemplasi
seni sering kali lebih bersifat eksploratif daripada afirmatif. Dengan begitu
akan membuka diri terhadap berbagai kemungkinan dan sudut pandang, bukan
sekadar mengkonfirmasi apa yang sudah diyakini. Seniman sering mencari
kebenaran dari perspektif lain yang tidak sesuai dengan keyakinan yang sudah
ada.
Bersifat Pengabdian
Pilihan lain
menganggap kontemplasi sebagai "bersifat pengabdian." Dengan begitu
kontemplasi bisa dilihat sebagai bentuk dedikasi atau pengabdian terhadap suatu
gagasan, prinsip, atau entitas. Dalam dunia seni berarti seorang seniman
mendedikasikan diri sepenuhnya pada karya seni mereka, menganggap sebagai
bentuk pengabdian spiritual atau emosional.
Namun,
meskipun ada unsur dedikasi dalam kontemplasi, menggambarkan kontemplasi
sebagai pengabdian terlalu menekankan aspek komitmen tanpa menangkap esensi
refleksi. Kontemplasi dalam seni lebih merupakan proses introspektif yang
mengarah pada pengabdian.
Memanfaatkan Situasi dan Kondisi
Terakhir,
kontemplasi juga dapat dipandang sebagai "memanfaatkan situasi dan
kondisi." memiliki arti bahwa kontemplasi adalah tentang memahami keadaan
sekitar dan menerapkannya untuk tujuan tertentu. Dalam konteks seni,bisa
berarti seniman menggunakan lingkungan atau situasi tertentu untuk
menginspirasi karya seni mereka.
Namun,
memandang kontemplasi semata-mata sebagai tindakan memanfaatkan situasi mungkin
terlalu pragmatis dan tidak cukup mencakup unsur kontemplasi. Sementara seniman
tentu saja dapat terinspirasi oleh lingkungan mereka.
Dengan mempertimbangkan berbagai definisi dan sudut pandang di atas, jelas bahwa kontemplasi dalam konteks seni paling tepat diartikan sebagai "renungan dengan kebulatan pikiran." merupakan proses introspektif oleh seniman untuk merenungkan makna hidup dan mengekspresikan pemahaman melalui karya seni.
Meskipun perhatian terhadap masalah, keyakinan pada sesuatu, pengabdian, dan
pemanfaatan situasi juga bisa menjadi bagian dari proses kontemplatif, tetapi
tidak sepenuhnya menangkap esensi reflektif yang mendefinisikan kontemplasi
dalam seni.