Musik mempunyai terapi rekreasif menurut

 

Musik mempunyai terapi rekreasif menurut

Musik mempunyai terapi rekreasif menurut ….

 

a. John Lennon

b. Paul McCartney

c. G. Harrison

d. Aristoteles

e. Ringo Starr

 

Jawaban: d. Aristoteles

 

Musik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, menjadi media yang sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan, mempererat hubungan, dan bahkan untuk menyembuhkan. Bagi banyak orang, mendengarkan musik bukan sekadar aktivitas hiburan; tetapi juga sebuah terapi yang memberikan rasa tenang dan kedamaian. Ketika membahas tentang musik sebagai terapi rekreasif, nama Aristoteles kerap muncul sebagai salah satu pemikir yang lebih awal mengenali potensi musik dalam mempengaruhi kondisi perasaanonal dan mental manusia.

 

Aristoteles dan Musik sebagai Terapi Rekreasif

Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada abad ke-4 SM, memiliki pendapat tentang musik dalam konteks rekreasi dan terapi. Dalam karyanya Politics, Aristoteles membahas pentingnya musik sebagai bagian dari pendidikan dan pengembangan karakter. Baginya, musik bukan hanya sekedar bentuk hiburan; musik bisa mempengaruhi jiwa dan perasaan seseorang Ketika mendengarkannya.

 

Aristoteles memiliki konsep katharsis dalam musik, sebuah proses di mana seseorang dapat melepaskan perasaan negatif melalui pengalaman estetis. Musik, menurut Aristoteles, bisa menstimulasi perasaan-perasaan yang berbeda, memungkinkan seseorang untuk mengalami dan kemudian melepaskan perasaan tersebut dalam kondisi yang terkendali dan aman. Hal ini, menurutnya, memberikan efek terapeutik, membantu seseorang mencapai keseimbangan emosional dan ketenangan batin.

 

Misalnya, musik yang melankolis bisa memicu perasaan sedih yang terpendam, memungkinkan seseorang untuk menghadapi kesedihan secara langsung dan pada akhirnya melepaskannya. Sebaliknya, musik yang ceria dan riang dapat membangkitkan kebahagiaan dan keceriaan, membantu mengangkat suasana hati seseorang yang mungkin sedang murung atau tertekan. Dengan demikian, bagi Aristoteles, musik bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebuah media untuk pemeliharaan kesehatan mental dan emosional.


Baca juga: Musik sebagai ilustrasi atau pengantar tari maksudnya adalah

                  Suara dua not atau lebih yang dimainkan sekaligus disebut

                  Tanda yang digunakan untuk merubah tinggi rendahnya nada disebut tanda


Perbandingan Dengan Pilihan Jawaban Lainnya

Jika kita bandingkan dengan tokoh-tokoh kontemporer seperti John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr, keempat anggota The Beatles, kita menemukan pemahaman yang berbeda tentang musik dan pengaruhnya. Meskipun mereka tidak dikenal sebagai filsuf atau pemikir filsafat tentang efek terapeutik musik, kontribusi mereka dalam dunia musik tidak bisa diabaikan.

 

John Lennon, sebagai contoh, memandang musik sebagai media untuk menyampaikan pesan politik dan sosial. Lagu-lagu seperti "Imagine" dan "Give Peace a Chance" jelas menunjukkan bagaimana Lennon menggunakan musik untuk menyebarkan pesan perdamaian dan perubahan sosial. Meski tidak secara langsung berbicara tentang terapi rekreasif, Lennon percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menginspirasi perubahan dan menyatukan orang.

 

Paul McCartney, di sisi lain, lebih cenderung melihat musik sebagai medium untuk menciptakan kenangan dan pengalaman bersama. Dalam banyak wawancara, McCartney sering berbicara tentang bagaimana lagu-lagu The Beatles telah menjadi soundtrack bagi hidup banyak orang, menciptakan hubungan emosional yang kuat. Meskipun dia mengakui bahwa musik memiliki efek penyembuhan, pandangannya lebih berfokus pada aspek komunitas dan kebersamaan daripada pada efek terapeutik seseorang.

 

George Harrison terkenal dengan pendapatnya mengenai spiritualitas melalui musik. Album solonya, seperti All Things Must Pass, menggabungkan unsur-unsur musik Barat dan Timur, menciptakan pengalaman mendengarkan yang reflektif. Meskipun Harrison sering berbicara tentang penggunaan musik untuk pencarian spiritual, pendapatnya lebih bersifat personal dan tidak secara langsung berhubungan dengan konsep terapi rekreasif seperti yang diusulkan oleh Aristoteles.

 

Ringo Starr, sebagai drummer The Beatles, sering kali memandang musik dari perspektif kegembiraan dan kebersamaan. Lagu-lagunya yang penuh energi dan ceria mencerminkan pandangannya bahwa musik adalah tentang bersenang-senang dan menghibur. Meskipun hal itu memiliki unsur rekreasif, pendapat Starr tidak memiliki nilai filosofis atau terapeutik seperti yang digambarkan oleh Aristoteles.


Baca juga: Unsur pendukung sebuah karya musik salah satunya adalah

                  Berikut ini yang tidak termasuk alat musik ritmis adalah


Aristoteles dalam Konteks  Musik Modern

Dalam konteks modern, pandangan Aristoteles tentang musik sebagai alat terapi rekreasif mendapat dukungan dari berbagai penelitian ilmiah. Studi tentang terapi musik telah menunjukkan bahwa musik dapat mengurangi stres, menurunkan tingkat kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup bagi seseorang dengan berbagai kondisi kesehatan mental. Konsep katharsis yang diajukan Aristoteles sesuai dengan terapi musik modern, di mana musik digunakan untuk membantu seseorang mengekspresikan perasaan yang sulit atau tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

 

Meskipun pandangan tokoh-tokoh seperti John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr memiliki nilai dan kesesuaian tersendiri dalam dunia musik, Aristoteles memiliki sudut pandang yang lebih filosofis tentang kegunaan musik dalam kehidupan manusia. Bagi Aristoteles, musik bukan hanya sekadar hiburan; tetapi sarana untuk terapi rekreasif yang bisa membantu menyeimbangkan perasaan dan memperkuat jiwa. Dengan demikian, pandangan Aristoteles tentang musik sebagai terapi rekreasif memiliki nilai yang terus diakui hingga saat ini, menunjukkan bahwa bahkan sampai zaman modern, kebijaksanaan kuno masih sesuai.

LihatTutupKomentar