Dalam pementasan drama plot dan karakter diwujudkan melalui ....
a. panggung
b. amanat
c. propeti
d. laku
e. kostum
Jawaban: d. laku
Drama
merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan unsur cerita,
karakter, dialog, dan aksi. Di dalam drama, cerita yang ditulis oleh penulis
naskah, atau plot, serta karakter-karakter yang ada pada cerita tersebut harus
diadegankan secara nyata di atas panggung. Wujud dari plot dan karakter pada
sebuah pementasan drama bukan hanya sekedar tulisan narasi cerita yang ditulis,
melainkan harus diadegankan oleh para karakter melalui tindakan yang nyata yang
sering disebut sebagai "laku."
Memahami Peran Laku dalam Drama
Laku dalam
drama mengacu pada adegan yang diperankan oleh karakter di atas panggung. Laku
bukan hanya sekadar gerakan tubuh, melainkan juga mencakup ekspresi wajah,
intonasi suara, serta interaksi antara karakter yang ada di dalam cerita.
Melalui laku penonton bisa memahami siapa karakter itu sebenarnya, apa
motivasinya, serta bagaimana hubungan antar karakter berkembang seiring
berjalannya cerita.
Misalnya,
seorang aktor yang berperan sebagai tokoh utama yang penuh kemarahan mungkin
akan mengekspresikan amarahnya melalui langkah-langkah cepat, gerakan tangan
yang kuat, dan suara yang meninggi. Sebaliknya, seorang aktor yang memerankan
karakter yang sedih mungkin akan menunjukkan kesedihannya melalui laku yang
lebih lambat, bahu yang menurun, dan tatapan mata yang kosong. Peran tersebut
merupakan bentuk laku yang membantu menjelaskan kepada penonton tentang apa
yang sedang terjadi dalam cerita dan siapa karakter yang diperankan.
Laku Sebagai Penopang Plot
Laku juga
berfungsi sebagai sarana utama dalam memajukan plot. Tanpa laku, plot akan
menjadi serangkaian dialog yang datar dan tidak hidup. Misalnya, sebuah konflik
antara dua karakter tidak akan terasa nyata tanpa adanya laku yang
memperlihatkan ketegangan di antara mereka. Laku, dalam hal ini, memberikan
dinamika kepada plot, membuat menarik untuk dilihat oleh penonton.
Dalam
pementasan yang menggunakan sedikit dialog, laku bahkan bisa menjadi
satu-satunya cara untuk menyampaikan plot. Contohnya adalah dalam teater mime
atau pantomim, di mana para aktor harus mengandalkan gerakan tubuh sepenuhnya
untuk mengisahkan cerita. Dalam pementasan drama, laku menjadi lebih penting
daripada dialog atau bahkan unsur-unsur lainnya.
Membandingkan dengan Piihan Jawaban Lain
Meski laku
menjadi pilihan jawaban yang tepat, unsur lain seperti panggung, amanat,
properti, dan kostum juga memiliki kegunaan dalam membantu mewujudkan plot dan
karakter, namun dengan cara yang berbeda.
Panggung:
Panggung menjadi latar tempat di mana cerita terjadi. Penataan panggung,
seperti latar belakang, penataan ruang, dan pencahayaan, membantu menciptakan
suasana dan tempat yang mendukung plot dan karakter. Namun, panggung tidak
dapat menggerakkan cerita secara langsung,
hanya menyediakan latar untuk drama pementasan.
Amanat:
Amanat atau pesan moral dari cerita memang penting, namun bukan sesuatu yang
bisa diwujudkan secara langsung di atas panggung. Amanat lebih merupakan
sesuatu yang tersirat dari keseluruhan cerita, termasuk plot dan karakter, dan
sering kali hanya dapat dipahami sepenuhnya setelah cerita selesai. Amanat
menjadi hikmah yang didapat penonton setelah menyaksikan pementasan, bukan
sesuatu yang terlihat dalam aksi di atas panggung.
Properti:
Properti atau benda-benda yang digunakan dalam pementasan juga mendukung dalam
menggambarkan plot dan karakter. Sebuah kursi, misalnya, bisa menjadi simbol
kekuasaan atau keangkuhan, tergantung situasi kondisi yang diperankan oleh sang
aktor. Namun, properti tetaplah benda mati yang hanya berfungsi sebagai alat
bantu. Tanpa laku, properti tidak memiliki kegunaan dalam mendukung plot atau
karakter.
Kostum:
Kostum membantu membedakan karakter dan memberikan ciri khas mengenai latar
waktu, tempat, dan status sosial karakter. Kostum yang tepat bisa memperkuat
persepsi penonton terhadap karakter. Misalnya, seorang raja yang mengenakan
mahkota dan jubah mewah tentu lebih meyakinkan daripada seorang raja yang
berpakaian biasa. Namun, seperti properti, kostum hanya menjadi penunjang.
Tanpa laku, kostum hanya akan menjadi hiasan belaka.
Dari
berbagai unsur yang terlibat dalam pementasan drama, laku merupakan factor
utama dalam mewujudkan plot dan karakter. Laku mengadegankan kata-kata di atas
kertas menjadi tindakan nyata yang dapat dilihat, dirasakan, dan dipahami oleh
penonton. Melalui laku, sebuah cerita bisa bergerak maju, konflik bisa terasa
nyata, dan karakter-karakter bisa menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya.
Tanpa laku, plot dan karakter akan kehilangan daya tarik di atas panggung.