Ragam tulisan ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut kecuali ....
A. Berisi
imajinasi.
B.
Menggunakan kata denotatif.
C.
Menghindari ungkapan perasaan yang berlebihan.
D. Bersifat
objektif.
E.
Menggunakan kalimat tugas.
Jawaban: A. Berisi imajinasi.
Tulisan
ilmiah menjadi salah satu sarana utama untuk menyampaikan informasi dan
pengetahuan yang teruji secara sistematis. Tulisan ilmiah bukan hanya menjadi
metode untuk menyampaikan hasil penelitian, tetapi juga sebagai metode untuk
mengkritisi dan mendiskusikan berbagai penelitian berdasarkan data yang akurat
dan logika yang rasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, tulisan ilmiah harus
memenuhi sejumlah karakteristik yang membedakannya dari jenis tulisan lainnya,
seperti fiksi atau karya sastra. Namun, apa sebenarnya yang membedakan tulisan
ilmiah dari tulisan lain? Mari kita ketahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri
tulisan ilmiah dan mengapa "imajinasi" tidak termasuk di dalamnya.
1. Penggunaan Kata Denotatif
Salah satu
ciri utama dari tulisan ilmiah adalah penggunaan kata denotatif. Yang berarti
bahwa tulisan ilmiah mengutamakan penggunaan kata-kata dengan makna yang jelas
dan pasti, sesuai dengan definisi kamus. Tujuan utama dari penggunaan kata
denotatif adalah untuk menghindari ketidaksesuaian dan memastikan bahwa pesan
yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh semua pembaca. Sebagai
contoh, dalam sebuah artikel tentang "climate change,"
istilah-istilah seperti "global warming," "carbon
footprint," atau "greenhouse gases" digunakan dengan pengertian
yang spesifik dan diterima secara umum oleh komunitas ilmiah.
2. Menghindari Ungkapan Perasaan yang Berlebihan
Tulisan
ilmiah juga ditandai dengan sikap netral dan tidak emosional. Bisa berarti
bahwa penulis diharapkan untuk menghindari penggunaan ungkapan perasaan yang
berlebihan atau subyektif. Sebagai contoh, seorang penulis ilmiah tidak akan
menyatakan, "Hasil penelitian ini sangat mengecewakan," tetapi akan
lebih memilih untuk menyatakan, "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
hipotesis awal tidak terbukti." Sikap tersebut penting untuk menjaga
obyektivitas dan integritas dari tulisan ilmiah tersebut.
3. Bersifat Objektif
Objektivitas
adalah salah satu prinsip utama dalam penulisan ilmiah. Penulis ilmiah harus
mengutamakan data dan fakta yang ada, bukan opini pribadi atau asumsi yang
tidak terbukti. Bisa berarti bahwa semua argumen yang tersedia harus didukung
oleh bukti empiris yang dapat diverifikasi. Sebagai contoh, dalam penelitian
tentang efektivitas vaksin, penulis tidak boleh menyatakan bahwa "vaksin A
lebih baik daripada vaksin B" tanpa mendukung klaim tersebut dengan data
dari uji klinis yang sesuai. Objektivitas penting untuk memastikan bahwa
tulisan ilmiah dapat dipercaya dan dihormati oleh komunitas akademik.
4. Menggunakan Kalimat Tugas
Kalimat
tugas, atau directive sentences, sering digunakan dalam tulisan ilmiah untuk
memberikan instruksi atau arahan yang jelas. Bisa mencakup metode penelitian
yang digunakan, prosedur yang harus diikuti, atau cara analisis data yang
dilakukan. Misalnya, dalam metode penelitian, penulis mungkin akan menyatakan,
"Subjek diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari 20
pertanyaan." Kalimat tugas memastikan bahwa proses yang dilakukan dapat
direplikasi oleh peneliti lain, yang merupakan salah satu kriteria penting
dalam penelitian ilmiah.
Pengecualian Berisi Imajinasi
Dari
ciri-ciri yang disebutkan di atas, jelas bahwa tulisan ilmiah tidak mengandung
unsur imajinasi. Imajinasi, yang sering kali terkait dengan karya sastra atau
tulisan fiksi, tidak memiliki tempat dalam tulisan ilmiah yang bersifat faktual
dan berbasis data. Dalam fiksi, penulis bebas untuk mengejawantahkan karya yang
diciptakan oleh imajinasi penulis, sering kali tanpa keterikatan pada kenyataan
atau bukti. Namun, dalam tulisan ilmiah, setiap klaim atau pernyataan harus
dapat diuji dan diverifikasi. Imajinasi, meskipun penting dalam proses berpikir
kreatif, tidak dapat menggantikan fakta dan data yang diperlukan untuk
mendukung argumen dalam tulisan ilmiah.
Tulisan
ilmiah memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu penggunaan kata denotatif,
menghindari ungkapan perasaan yang berlebihan, bersifat objektif, dan
menggunakan kalimat tugas. Semua unsur diterapkan untuk memastikan bahwa
informasi yang disampaikan adalah akurat, dapat dipercaya, dan dapat
diverifikasi. Berbeda dengan tulisan kreatif yang dapat berisi imajinasi,
tulisan ilmiah harus tetap berlandaskan pada realitas yang dapat dibuktikan.
Dengan demikian, "berisi imajinasi" adalah pengecualian yang jelas
dari karakteristik tulisan ilmiah. Melalui pemahaman yang baik tentang
ciri-ciri diatas, kita dapat lebih kritis dalam membaca dan menilai berbagai
jenis tulisan, serta memahami nilai dari pendekatan ilmiah dalam mencari
kebenaran.