Wawancara merupakan sebuah percakapan mendalam yang
bertujuan untuk menggali informasi dari narasumber. Baik dalam lingkup
jurnalistik, penelitian, ataupun rekrutmen, melangsungkan wawancara yang baik
memerlukan persiapan matang dan teknik yang tepat.
Artikel ini akan mengupas tuntas panduan melakukan wawancara
yang baik, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga sesi penutup.
Mempersiapkan Diri Langkah Awal untuk Wawancara yang Sukses
Persiapan yang matang adalah kunci utama agar wawancara Anda
berjalan lancar dan menghasilkan
informasi yang berharga. Berikut beberapa tahapan persiapan yang perlu Anda
cermati:
- Pahami Tujuan Wawancara: Langkah awal yang tak boleh dilewati adalah memahami tujuan Anda melakukan wawancara. Apakah untuk mendapatkan keterangan terbaru tentang suatu peristiwa, menggali kisah hidup seseorang, atau menilai kompetensi kandidat pekerjaan? Menentukan tujuan wawancara akan membantu Anda merumuskan pertanyaan yang tepat dan sesuai. Misalnya, jika Anda mewawancarai seorang saksi mata kebakaran, pertanyaan Anda akan lebih berfokus pada detail kejadian seperti kronologi kebakaran dan situasi Ketika terjadi peristiwa tersebut.
- Riset Mendalam: Jangan segan untuk meluangkan waktu mempelajari topik wawancara dan latar belakang narasumber Anda. Semakin dalam pengetahuan Anda, semakin mudah Anda mengarahkan pembicaraan dan menggali informasi yang berkualitas. Sebagai contoh, jika Anda akan mewawancarai seorang ahli sejarah, bekali diri Anda dengan pengetahuan dasar mengenai periode sejarah yang akan dibahas. Riset yang mendalam akan membuat Anda terlihat profesional dan membuat narasumber merasa dihargai.
- Siapkan Daftar Pertanyaan: Setelah memahami tujuan dan melakukan riset, langkah selanjutnya adalah membuat daftar pertanyaan. Hindari pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak". Fokuslah pada pertanyaan terbuka yang memicu narasumber untuk bercerita dan menjelaskan lebih detail. Susun pertanyaan berdasarkan alur yang logis, bisa dimulai dengan pertanyaan pembuka yang ringan untuk mencairkan suasana, kemudian berlanjut ke pertanyaan inti yang lebih dalam.
- Pilih Peralatan yang Tepat: Untuk mendokumentasikan jalannya wawancara, persiapkan alat perekam suara atau kamera (jika diizinkan oleh narasumber). Pastikan baterai terisi penuh dan perangkat berfungsi dengan baik. Dengan adanya rekaman, Anda bisa mengurangi resiko kehilangan detail penting selama wawancara.
- Ciptakan Suasana Nyaman: Pilihlah tempat wawancara yang tenang dan minim gangguan. Hindari tempat dengan kebisingan atau lalu lalang per orang yang dapat mengganggu konsentrasi Anda dan narasumber. Suasana yang nyaman dan bersahabat dapat membuat narasumber merasa nyaman dan lebih terbuka dalam memberikan informasi.
Membangun Komunikasi Rahasia Wawancara yang Efektif
Setelah persiapan yang matang, langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan wawancara. Berikut tips agar komunikasi Anda dengan narasumber
terjalin dengan baik:
- Membangun Sikap: Awali wawancara dengan perkenalan diri dan jelaskan secara singkat tentang tujuan wawancara Anda. Gunakan sapaan yang ramah dan sopan untuk menunjukkan rasa hormat Anda. Membangun sikap atau hubungan percaya dengan narasumber merupakan hal yang penting agar narasumber merasa nyaman dan bersedia berbagi informasi dengan Anda.
- Dengarkan dengan Penuh Perhatian: Selama narasumber berbicara, berikan perhatian penuh kepada narasumber. Hindari memotong pembicaraan dan jaga kontak mata untuk menunjukkan rasa tertarik Anda pada kisah narasumber. Sikap mendengarkan dengan penuh perhatian akan membuat narasumber merasa dihargai.
- Gunakan Pertanyaan Tambahan: Ajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali informasi lebih dalam. Tunjukkan rasa ingin tahu yang tulus dan dengarkan dengan seksama jawaban narasumber. Hindari pertanyaan yang hanya mengulang apa yang telah narasumber katakan, tetapi cobalah untuk menggali lebih detail dan mencari makna tersembunyi di balik cerita narasumber.
- Perhatikan Bahasa Tubuh: Bahasa tubuh dapat berbicara banyak hal. Perhatikan gestur, mimik wajah, dan kontak mata narasumber untuk memahami perasaan dan maksud narasumber. Gunakan bahasa tubuh yang baik dan sopan untuk membangun rasa percaya dan kerjasama. Senyum, mengangguk, dan postur tubuh yang terbuka dapat membantu membangun sikap dan membuat narasumber merasa nyaman.
- Bersikap Fleksibel: Ingatlah bahwa wawancara adalah sebuah percakapan dua arah. Siaplah untuk menyesuaikan jalannya wawancara dengan situasi dan kondisi. Jangan ragu untuk mengubah urutan pertanyaan atau menggali topik yang belum terjawab. Terkadang, informasi yang paling berharga justru muncul dari obrolan yang tidak terduga.
Penutup yang Tepat dan Pentingnya Tindak Lanjut
Setelah mendapatkan informasi yang Anda butuhkan, jangan
lupa untuk mengakhiri wawancara dengan baik. Berikut beberapa tips untuk
menutup wawancara dengan sikap yang baik:
- Ringkas dan Ucapkan Terima Kasih: Di akhir wawancara, ringkas kembali poin-poin penting yang telah dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan informasi yang diberikan oleh narasumber. Ucapkan terima kasih dengan tulus atas kesediaan narasumber untuk berbagi cerita dan informasi.
- Tindak Lanjut: Jika diperlukan, lakukan tindak lanjut setelah wawancara. Kirimkan transkrip wawancara (jika direkam) atau ajukan pertanyaan tambahan melalui email. Tindak lanjut menunjukkan bahwa Anda profesional dan menghargai kontribusi narasumber.
Tips Tambahan Melakukan Wawancara:
- Bersikaplah Jujur dan Objektif: Hindari pertanyaan yang tendensius atau memanipulasi narasumber. Tetaplah objektif dan netral dalam menggali informasi. Tujuan utama wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan faktual, bukan untuk merubah opini atau sudut pandang narasumber.
- Hormati Privasi: Perhatikan batasan privasi narasumber. Jangan ajukan pertanyaan yang bersifat pribadi atau tidak sesuai dengan tujuan wawancara. Hormati hak narasumber untuk tidak menjawab pertanyaan tertentu.
- Berpakaian Rapi dan Sopan: Penampilan Anda dapat memengaruhi persepsi narasumber terhadap Anda. Berpakaianlah dengan rapi dan sopan untuk menunjukkan rasa profesionalisme dan penghargaan Anda terhadap narasumber.
- Matikan Ponsel: Matikan ponsel atau alihkan ke mode silent untuk menghindari gangguan selama wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa Anda fokus dan menghargai waktu narasumber.
Melakukan wawancara yang baik membutuhkan latihan, kesabaran, dan persiapan yang matang. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan informasi yang berharga, membangun hubungan yang baik dengan narasumber, dan mencapai tujuan wawancara.
Perlu diketahui bahwa wawancara yang baik adalah sebuah percakapan dua
arah yang saling menghargai dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.