Makhluk hidup di planet bumi memiliki keragaman yang luar biasa. Dari mikroorganisme hingga hewan besar, setiap makhluk memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain.
Namun, bagaimana kita
mengklasifikasikan semua makhluk hidup? Apa dasar klasifikasi yang digunakan
oleh para ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup?
1. Sistem Klasifikasi Biologi
Para ilmuwan menggunakan sistem klasifikasi biologi untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan perbedaan.
Sistem
klasifikasi didasarkan pada prinsip bahwa makhluk hidup yang memiliki kesamaan
dalam struktur dan fungsi seharusnya dikelompokkan bersama.
2. Taksonomi
Taksonomi adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan karakteristik tertentu. Awalnya, taksonomi hanya mengacu pada kategorisasi makhluk hidup.
Namun, dalam pengertian yang lebih luas dan lebih umum,
taksonomi juga bisa merujuk pada kategorisasi makhluk hidup, serta
prinsip-prinsip yang mendasari kategorisasi tersebut.
Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup.
Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.
Beliau memperkenalkan tujuh hierarki
(tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Ketujuh hierarki (yang disebut
takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah
(spesifik) adalah:
- Kerajaan (Kingdom): Makhluk hidup dibagi menjadi lima kerajaan utama: Animalia (hewan), Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), Protista (mikroorganisme), dan Monera (bakteri).
- Filum (Phylum): Setiap kerajaan dibagi menjadi filum berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya, filum Chordata mencakup semua hewan bertulang belakang.
- Kelas (Class): Filum dibagi menjadi kelas. Contohnya, kelas Mammalia mencakup semua mamalia.
- Ordo (Order): Kelas dibagi menjadi ordo. Ordo Primata mencakup primata seperti monyet dan kera.
- Famili (Family): Ordo dibagi menjadi famili. Famili Hominidae mencakup manusia dan kerabat dekatnya.
- Genus: Famili dibagi menjadi genus. Genus Homo mencakup manusia modern.
- Spesies (Species): Genus dibagi menjadi spesies. Homo sapiens adalah spesies manusia.
Dalam tata nama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan penunjuk jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah.
Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi.
Perkembangan pengetahuan lebih lanjut
memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai
awalan ‘super-’ dan ‘sub-’).
Jadi, taksonomi memainkan peran penting dalam memahami
keberagaman kehidupan dan menghargai keanekaragaman organisme di planet bumi.
3. Karakteristik Klasifikasi
Para taksonomis menggunakan karakteristik tertentu untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup. Beberapa karakteristik yang sering digunakan
meliputi:
- Struktur Anatomi: Bentuk tubuh, organ, dan sistem organ.
- Genetika: Perbandingan DNA dan RNA.
- Fisiologi: Fungsi organ dan proses biokimia.
- Perilaku: Pola perilaku dan interaksi dengan lingkungan.
4. Peran Klasifikasi
Klasifikasi bukan hanya tentang mengelompokkan makhluk hidup. Tapi juga membantu kita memahami evolusi, hubungan antara spesies, dan bagaimana organisme beradaptasi dengan lingkungan.
Klasifikasi memungkinkan
kita untuk memahami keragaman kehidupan di Bumi dengan lebih baik.
Dengan demikian, dasar klasifikasi makhluk hidup adalah sistem taksonomi yang memperhitungkan karakteristik struktural, genetika, fisiologi, dan perilaku.
Melalui pemahaman peran klasifikasi makhluk hidup, kita bisa mengetahui keanekaragaman kehidupan dan memahami bagaimana semua makhluk saling terhubung
dalam jaringan kehidupan yang beragam.
Bayangkan sebuah taman yang luas, di mana berbagai jenis bunga, pohon, dan hewan hidup berdampingan.
Untuk memahami kondisi taman, kita perlu mengelompokkan tanaman dan hewan berdasarkan kesamaan dan perbedaannya.
Klasifikasi makhluk hidup bisa menjadi sistem organisasi taman, membantu kita
memahami keragaman hayati dan hubungan antar organisme.