Kurikulum Merdeka Belajar membawa perubahan baru bagi dunia
pendidikan Indonesia, termasuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Struktur
kurikulum ini dirancang dengan semangat belajar, kesesuaian dengan minat siswa,
dan penguatan karakter peserta didik. Mari pahami lebih lanjut mengenai
struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMK.
Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka SMK
Kurikulum Merdeka SMK, diluncurkan pada tahun 2022,
menawarkan metode kurikulum baru dalam pendidikan kejuruan di Indonesia.
Berdasarkan 3 prinsip utama, kurikulum ini bertujuan untuk melahirkan lulusan
SMK yang kompeten, berkarakter mulia, dan siap berkontribusi bagi bangsa. Mari
kita pahami lebih detail mengenai prinsip-prinsip dasar tersebut:
1. Berbasis Kompetensi
Fokus pada Keahlian: Kurikulum Merdeka SMK dirancang untuk
membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan
untuk bekerja di bidang kejuruan yang dipilih.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL): SKL menjadi acuan utama
dalam penyusunan kurikulum.
Penilaian Berbasis Kinerja: Penilaian menekankan pada
pengukuran kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilannya
untuk menghadapi dunia kerja.
2. Pembelajaran Fleksibel
Otonomi Sekolah: Sekolah memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks wilayahnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Sekolah menyusun
KTSP dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, kondisi lingkungan, dan
kebutuhan industri.
Pembelajaran Diferensiasi: Guru memberikan pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat kemampuan, gaya belajar, dan minat siswa.
Pengintegrasian Teknologi: Teknologi dimanfaatkan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
3. Penguatan Karakter Pancasila
Nilai-nilai Pancasila: Kurikulum Merdeka SMK menerapkan
nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
dan Keadilan Sosial.
Profil Pelajar Pancasila: Profil Pelajar Pancasila menjadi
standar kualitas mutu pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter.
Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): P5
merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai
Pancasila melalui berbagai aktivitas, seperti proyek, diskusi, dan evaluasi.
Implikasi Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka SMK
Penerapan prinsip-prinsip dasar Kurikulum Merdeka SMK
menerapkan berbagai kompetensi, antara lain:
Perubahan Peran Guru: Guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan Siswa: Siswa lebih aktif dan bertanggung jawab
dalam belajar.
Kerja Sama Sekolah-Industri: Sekolah menjalin kerjasama
dengan industri untuk memastikan kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja.
Pengembangan Keterampilan Abad ke-21: Siswa dibekali dengan
keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan
gotong-royong.
Prinsip dasar Kurikulum Merdeka SMK, yaitu berbasis
kompetensi, pembelajaran mudah diikuti, dan penguatan karakter Pancasila,
menjadi bekal untuk pendidikan kejuruan di Indonesia. Dengan penerapan yang tepat, diharapkan
lulusan SMK dapat menjadi tenaga kerja yang kompeten, berkarakter mulia, dan
mampu bersaing di era global.
Struktur Pembelajaran Kurikulum Merdeka SMK: Menuju Pendidikan Kejuruan yang Lebih Berkualitas
Kurikulum Merdeka SMK membawa perubahan kompetensi dalam
struktur pembelajaran, dengan fokus pada kesesuaian dengan minat siswa,
kemandirian, dan pengembangan karakter. Mari kita kupas lebih lanjut mengenai
struktur pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka SMK:
1. Pembelajaran Intrakurikuler:
Kelompok Umum:
Mata pelajaran wajib yang bertujuan untuk membentuk pribadi
yang utuh, seperti:
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
- Seni Budaya
- Jumlah jam pelajaran per minggu: 17 - 19 jam (tergantung kelas dan program keahlian)
Kelompok Kejuruan:
Mata pelajaran yang membekali siswa dengan keahlian khusus
sesuai program keahlian yang dipilih, seperti:
- Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
- Akuntansi
- Perhotelan
- Tata Boga
- Keperawatan
- Jumlah jam pelajaran per minggu: 25 - 30 jam (tergantung kelas dan program keahlian)
2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5):
Kegiatan belajar berbasis proyek yang bertujuan menanamkan
karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dilaksanakan minimal 360 jam per tahun untuk seluruh jenjang
SMK.
Tema P5:
Kelas 10: Bangunlah Jiwa Raga
Kelas 11: Kemitraan dan Kebersamaan
Kelas 12: Kewirausahaan dan Kemerdekaan
Contoh kegiatan P5:
Pelestarian budaya lokal
Pemanfaatan teknologi untuk membantu masyarakat
Kewirausahaan sosial
3. Praktik Kerja Lapangan (PKL):
Merupakan mata pelajaran wajib minimal 1 semester.
Bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja secara langsung
kepada siswa.
Dilaksanakan di industri atau instansi yang relevan dengan
program keahlian.
Perubahan Struktur Pembelajaran:
Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, Struktur
Pembelajaran Kurikulum Merdeka SMK memiliki beberapa perubahan, yaitu:
Pengurangan Jumlah Mata Pelajaran:
Diperbandingkan dengan Kurikulum 2017, jumlah mata pelajaran
di SMK Merdeka berkurang untuk memberikan ruang belajar yang lebih sesuai bagi
siswa.
Penambahan Jam Pelajaran Kejuruan:
Hal ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan
keterampilan siswa di bidang keahlian yang dipilih.
Penerapan P5:
P5 merupakan elemen baru dalam Kurikulum Merdeka SMK yang
bertujuan untuk menanamkan karakter Pancasila pada siswa.
Manfaat Struktur Pembelajaran Baru:
Meningkatkan Keterampilan Siswa:
Struktur pembelajaran yang lebih fokus pada praktik dan
keahlian diharapkan dapat meningkatkan kesiapan siswa untuk memasuki dunia
kerja.
Mengembangkan Karakter Siswa:
P5 membantu siswa untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila
dan karakter yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang unggul.
Meningkatkan Fleksibilitas Sekolah:
Sekolah memiliki keleluasaan untuk menerapkan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks wilayahnya.
Struktur Pembelajaran Kurikulum Merdeka SMK dirancang untuk
menghasilkan lulusan SMK yang kompeten, berkarakter mulia, dan siap
berkontribusi bagi bangsa. Dengan
penerapan yang tepat, diharapkan struktur pembelajaran ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia.
Perubahan Struktur Kurikulum Merdeka SMK: Menuju Pendidikan
Kejuruan yang Lebih Fleksibel dan Berkualitas
Kurikulum Merdeka SMK, yang baru diterapkan pada tahun 2022,
membawa angin segar bagi dunia pendidikan kejuruan di Indonesia. Salah satu
ciri khasnya adalah perubahan struktur kurikulum yang berbeda dibandingkan
dengan kurikulum sebelumnya.
Mari kita simak lebih lanjut mengenai perubahan-perubahan tersebut:
1. Pengurangan Jam Pelajaran dan Mata Pelajaran Tertentu:
Kurikulum Merdeka SMK dirancang untuk memberikan
fleksibilitas belajar yang lebih besar kepada siswa.
Hal ini dilakukan dengan mengurangi jumlah jam pelajaran dan
mata pelajaran pada kelompok umum.
Contohnya, mata pelajaran Sejarah dihapus dan digabungkan ke
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pengurangan ini bertujuan untuk memberikan ruang belajar
yang lebih banyak bagi siswa untuk fokus pada mata pelajaran kejuruan dan
pengembangan karakter.
2. Penambahan Jam Pelajaran Kejuruan:
Berkebalikan dengan kelompok umum, jam pelajaran untuk
kelompok kejuruan di Kurikulum Merdeka SMK justru ditambah.
Hal ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan
keterampilan siswa di bidang keahlian yang dipilih.
Penambahan ini memungkinkan siswa untuk memiliki bekal yang
lebih kuat untuk memasuki dunia kerja.
3. Pemilihan Konsentrasi Sejak Awal:
Pada Kurikulum Merdeka SMK, siswa memilih satu program
keahlian yang dipilih sejak awal masuk SMK.
Pemilihan ini bertujuan untuk membantu siswa fokus pada
bidang yang diminati dan menunjang pencapaian kompetensi yang lebih optimal.
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, di mana siswa baru
memilih bidang jurusab di kelas 11 atau 12.
4. Kemunculan Mata Pelajaran Pilihan:
Kurikulum Merdeka SMK memberikan keleluasaan bagi siswa
untuk memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
Hal ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan
keterampilan siswa sesuai minat dan bakatnya.
Mata pelajaran pilihan ini dapat berasal dari kelompok umum,
kejuruan, atau bahkan program keahlian lain.
5. Penetapan Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP):
Sekolah diberi kewenangan untuk menyusun KTSP yang sesuai
dengan kebutuhan dan konteks wilayahnya.
Dengan demikian, sekolah dapat beradaptasi dengan dinamika
dunia kerja dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Penyusunan KTSP ini dilakukan dengan melibatkan berbagai
pihak, seperti guru, siswa, orang tua, dan industri.
6. Penguatan Praktik Kerja Lapangan (PKL):
PKL menjadi mata pelajaran wajib minimal 1 semester di
Kurikulum Merdeka SMK.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja secara
langsung kepada siswa dan meningkatkan kesiapan siswa ketika nanti lulus untuk
memasuki dunia kerja.
PKL dapat dilaksanakan di industri atau instansi yang
relevan dengan program keahlian.
Dampak Positif Perubahan Struktur Kurikulum:
Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi Siswa:
Dengan fokus pada pengembangan keahlian kejuruan dan PKL,
diharapkan lulusan SMK Merdeka memiliki bekal yang lebih kuat untuk bekerja.
Mengembangkan Karakter dan Nilai-nilai Pancasila:
Penguatan P5 dan pengurangan jam pelajaran umum diharapkan
dapat memberikan ruang yang lebih luas untuk menanamkan karakter dan
nilai-nilai Pancasila pada siswa.
Meningkatkan Fleksibilitas dan Otonomi Sekolah:
Penyusunan KTSP dan kemandirian dalam memilih mata pelajaran
pilihan memungkinkan sekolah untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan
zaman.
Perubahan struktur Kurikulum Merdeka SMK menerapkan
kompetensi baru dalam pendidikan kejuruan di Indonesia. Dengan fokus pada
kesesuaian minat siswa, kemandirian, pengembangan keahlian, dan karakter,
diharapkan Kurikulum Merdeka SMK dapat menghasilkan lulusan yang kompeten,
berkarakter mulia, dan siap berkontribusi bagi bangsa.