Perencanaan
kebutuhan perekrutan merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa
perusahaan memiliki karyawan yang tepat dengan keahlian yang sesuai untuk
mencapai tujuannya.
Tanpa
perencanaan yang matang, perusahaan berisiko mengalami kekurangan staf,
kelebihan staf, atau mempekerjakan orang yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Berikut
adalah beberapa hal yang diperlukan dalam perencanaan kebutuhan perekrutan:
1. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Langkah
pertama adalah menganalisis kebutuhan tenaga kerja perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
- Tujuan perusahaan: Apa yang
ingin dicapai perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang?
- Struktur perusahaan: Bagaimana
struktur perusahaan saat ini? Apakah ada departemen atau tim baru yang
membutuhkan staf?
- Tingkat pensiun dan pergantian
karyawan: Berapa banyak karyawan yang akan pensiun atau meninggalkan
perusahaan dalam waktu dekat?
- Beban kerja: Apakah ada karyawan
yang saat ini kelebihan beban kerja?
- Keterampilan dan keahlian yang
dibutuhkan: Keterampilan dan keahlian apa yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan perusahaan?
Tujuan Melakukan Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Melakukan
AKN memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:
- Memastikan ketersediaan staf
yang tepat: AKN membantu perusahaan mengetahui jumlah, jenis, dan
kualifikasi staf yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya.
- Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas: Dengan memiliki staf yang tepat, perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasinya.
- Mengurangi biaya: Kelebihan atau
kekurangan staf dapat menyebabkan pemborosan sumber daya. AKN membantu
perusahaan menghindari hal ini dengan memastikan bahwa mereka memiliki
jumlah staf yang tepat pada waktu yang tepat.
- Meningkatkan moral dan
produktivitas karyawan: Ketika karyawan merasa bahwa mereka memiliki
pekerjaan yang tepat dan mereka dimanfaatkan dengan baik, mereka cenderung
lebih puas dan produktif.
- Membuat keputusan perekrutan
yang lebih baik: AKN memberikan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk
membuat keputusan perekrutan yang lebih baik.
2. Pengembangan Profil Jabatan
Profil
jabatan merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai panduan dalam proses
perekrutan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang posisi yang
perlu diisi, mencakup tanggung jawab, kualifikasi yang dibutuhkan,
dan kriteria penilaian kandidat. Dengan profil jabatan yang
terdefinisi dengan baik, perusahaan dapat menarik kandidat yang tepat
dan memilih orang yang paling sesuai untuk posisi
tersebut.
Komponen Penting Profil Jabatan
Profil
jabatan yang lengkap biasanya mencakup beberapa komponen berikut:
- Judul Jabatan: Ini jelas dan
ringkas, mencerminkan tugas dan tanggung jawab utama posisi tersebut.
- Deskripsi Jabatan: Penjelasan
rinci tentang tugas dan tanggung jawab utama posisi tersebut.
- Contoh: Untuk posisi
"Spesialis Pemasaran Digital", deskripsi jabatan mungkin
termasuk kegiatan seperti pengembangan strategi pemasaran digital,
pembuatan konten media sosial, dan pengelolaan kampanye iklan online.
- Kualifikasi: Kriteria yang harus
dipenuhi kandidat untuk dipertimbangkan untuk posisi tersebut. Ini
biasanya meliputi:
- Pendidikan: Gelar akademis
minimum yang diperlukan.
- Pengalaman Kerja: Jumlah dan
jenis pengalaman kerja yang relevan.
- Keterampilan: Keterampilan
teknis dan soft skill yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.
- Contoh: Keterampilan yang
dibutuhkan untuk posisi "Spesialis Pemasaran Digital" mungkin
termasuk keahlian dalam SEO, SEM, media sosial, dan analitik web.
- Gaji dan Tunjangan: Kisaran gaji
dan tunjangan yang ditawarkan untuk posisi tersebut.
- Kompetensi: Perilaku dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam posisi tersebut. Ini
mungkin termasuk kepemimpinan, komunikasi, pemecahan masalah, dan kerja
tim.
- Kondisi Kerja: Penjelasan
tentang lingkungan kerja, jam kerja, dan persyaratan perjalanan (jika
ada).
3. Penentuan Strategi Perekrutan
Memilih
strategi perekrutan yang tepat sangat penting untuk memastikan Anda menemukan
kandidat terbaik untuk mengisi lowongan pekerjaan di perusahaan Anda. Dengan
strategi yang tepat, Anda dapat menarik pelamar yang qualified, mempercepat
proses perekrutan, dan meningkatkan peluang Anda untuk mempekerjakan orang yang
tepat untuk pekerjaan itu.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Strategi Perekrutan
Ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih strategi perekrutan, di
antaranya:
- Jenis Posisi: Jenis posisi yang
Anda coba isi akan menentukan strategi perekrutan yang paling efektif.
- Contohnya, untuk posisi
eksekutif tingkat tinggi, Anda mungkin perlu menggunakan perekrut
profesional, sedangkan untuk posisi entry-level, Anda mungkin dapat
mengandalkan papan pekerjaan online.
- Ketersediaan Kandidat:
Ketersediaan kandidat yang qualified untuk posisi tersebut juga akan
memengaruhi strategi perekrutan Anda.
- Jika ada banyak kandidat yang
qualified, Anda mungkin dapat menggunakan proses seleksi yang lebih ketat.
Namun, jika ada sedikit kandidat yang qualified, Anda mungkin perlu
memperluas jangkauan perekrutan Anda.
- Anggaran: Anggaran Anda juga
akan memengaruhi strategi perekrutan Anda.
- Beberapa strategi perekrutan,
seperti menggunakan perekrut profesional, bisa mahal.
- Sedangkan strategi lain, seperti
memposting lowongan pekerjaan online, mungkin lebih hemat biaya.
- Budaya Organisasi: Budaya
perusahaan Anda juga harus dipertimbangkan saat memilih strategi
perekrutan.
Jika Anda
memiliki budaya perusahaan yang santai, Anda mungkin ingin menggunakan
pendekatan perekrutan yang lebih informal.
Namun, jika
Anda memiliki budaya perusahaan yang lebih formal, Anda mungkin perlu
menggunakan pendekatan perekrutan yang lebih tradisional.
4. Penyusunan Anggaran Perekrutan
Proses
perekrutan membutuhkan biaya, seperti biaya iklan lowongan pekerjaan, biaya
perjalanan untuk menghadiri job fair, dan biaya untuk menyewa agen perekrutan.
Oleh karena itu, penting untuk menyusun anggaran perekrutan sebelum memulai
proses perekrutan.
Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Perekrutan
Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyusun anggaran rekrutmen:
Hitung biaya perekrutan
Langkah
pertama adalah menghitung biaya historis perekrutan perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan dengan meninjau data pengeluaran perekrutan dari tahun-tahun
sebelumnya. Biaya historis dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk
memperkirakan biaya perekrutan di masa depan.
Ketahui jenis biaya perekrutan
Ada beberapa
jenis biaya perekrutan yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:
- Biaya iklan lowongan pekerjaan:
Biaya ini mencakup biaya untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di media
cetak, online, dan media sosial.
- Biaya perjalanan dan akomodasi:
Biaya ini mencakup biaya untuk perjalanan dan akomodasi terkait dengan
wawancara kandidat.
- Biaya agen perekrutan: Biaya ini
mencakup biaya untuk menggunakan agen perekrutan untuk membantu proses
rekrutmen.
- Biaya penapisan dan pengujian:
Biaya ini mencakup biaya untuk tes bakat, tes kepribadian, dan pemeriksaan
latar belakang.
- Biaya orientasi dan pelatihan:
Biaya ini mencakup biaya untuk orientasi dan pelatihan karyawan baru.
Perkirakan biaya perekrutan di masa depan
Setelah
mengetahui jenis biaya perekrutan, langkah selanjutnya adalah memperkirakan
biaya perekrutan di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut:
- Jumlah lowongan pekerjaan yang
akan dibuka: Berapa banyak lowongan pekerjaan yang perlu diisi dalam tahun
ini atau periode anggaran lainnya?
- Gaji dan tunjangan: Berapa gaji
dan tunjangan yang ditawarkan untuk setiap posisi yang terbuka?
- Tingkat kesulitan perekrutan:
Seberapa sulitkah untuk merekrut kandidat yang qualified untuk setiap
posisi yang terbuka?
- Strategi perekrutan: Strategi
perekrutan apa yang akan digunakan untuk mengisi setiap posisi yang
terbuka?
Alokasikan dana untuk setiap jenis biaya
Setelah
memperkirakan biaya perekrutan di masa depan, langkah selanjutnya adalah
mengalokasikan dana untuk setiap jenis biaya. Hal ini dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan persentase dari total anggaran rekrutan yang ingin Anda
alokasikan untuk setiap jenis biaya.
Pantau dan kelola anggaran
Penting
untuk memantau dan mengelola anggaran rekrutan secara berkelanjutan. Hal ini
dapat dilakukan dengan melacak pengeluaran rekrutan secara real time dan
membuat penyesuaian pada anggaran sesuai kebutuhan.
Tips tambahan:
- Libatkan semua pemangku
kepentingan dalam proses perencanaan perekrutan, termasuk manajer lini,
departemen sumber daya manusia, dan perwakilan karyawan.
- Gunakan data dan analitik untuk
menginformasikan keputusan perekrutan Anda.
- Tetap up-to-date dengan tren
perekrutan terbaru.
- Buat proses perekrutan yang adil
dan transparan.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk menemukan karyawan yang tepat untuk perusahaan Anda.

