Nasihat tentang keuangan bukan hanya bisa didapat lewat
kursus maupun seminar. Dalam kehidupan sehari-hari, selalu saja ada pelajaran
yang bisa kita petik.
Ketika mengelola keuangan, banyak hal baru yang bisa diambil
sebagai pelajaran setelah “kena batunya”. Misalnya malas membuat perencanaan
keuangan.
Ternyata, gaji sebulan terus-terusan habis buat hal yang gak
diperlukan. Akibatnya, kebutuhan pada masa depan belum bisa terpenuhi, seperti
beli rumah atau mobil.
Kalau sudah seperti itu, baru langsung sadar. Tobat. Tapi,
kadang penyesalan itu datang terlambat.
Karena itulah kita mesti jeli dalam melihat situasi.
Pelajaran soal keuangan bisa datang dari berbagai macam situasi. Namun,
pelajaran itu gak hanya berlaku dalam kurun waktu tertentu saja.
Berikut ini 5 nasihat soal keuangan yang gak bakal lekang oleh zaman:
1. Pekerjaan adalah investasi terbesar kita
Pada saat ini, banyak yang mengeluh susah cari kerja. Tapi,
ada pula malah males-malesan saat bekerja. Sudah begitu, masih mengharapkan
naik gajilah, mengeluh gaji minimlah, dan seterusnya.
Masih banyak orang jadi pengangguran di luar sana. So,
syukuri deh apa yang kamu dapat sekarang
Hingga tiba saatnya datang “surat cinta” dari bos yang
mengatakan: Anda dipecat! Pada saat itulah baru terpikirkan, “Kenapa kok dulu
saya gak kerja dengan tekun, ya.”
Pekerjaan ini gak hanya soal menjadi pegawai kantoran. Apa
pun pekerjaanmu, dari buruh sampai pekerja lepas, itulah investasi masa depan
yang paling besar. Termasuk para wirausahawan.
Tanpa pekerjaan, akan susah mendapatkan kepastian masa
depan. Kecuali kalau kamu adalah anak raja yang bisa ongkang-ongkang kaki
karena nantinya mendapat warisan feodal dari ayahanda.
2. Banyak uang gak selalu berarti banyak kebahagiaan
Memang, uang terbukti bisa membeli kebahagiaan. Jalan-jalan
ke luar negeri sebulan penuh, misalnya. Kalau gak punya banyak uang, paling
hanya bisa seminggu.
Namun, jumlah uang gak seiring sejalan dengan kebahagiaan.
Gak sedikit orang yang hidupnya diliputi kekhawatiran akan kehilangan uang yang
tertumpuk di rekeningnya. Akhirnya, mudah curiga dan cemas.
“Happiness is real only when share.” Yang artinya adalah….
Yang lebih membuat bahagia adalah kepiawaian mengontrol
keuangan. Karena itulah rencana keuangan sangat dibutuhkan demi hidup lebih
bahagia.
Jika punya uang banyak tapi pengeluaran gak terkontrol,
bukan mustahil dalam waktu dekat segala kekayaan itu sirna. Sebab, gak ada
batasan yang dipakai dalam pengeluaran.
3. Tahan nafsu
Melihat teman punya handphone atau kendaraan baru dipajang
di Facebook, langsung pengin beli yang sama. Atau malah lebih bagus.
Kebiasaan ini yang bikin fondasi finansial jebol. Utamakan
logika dan hati di atas nafsu. Biarkan saja mereka punya barang mahal dan baru
kalau punya kita masih berfungsi bagus.
Toh, kita gak tahu mereka beli itu pakai uang siapa. Atau
malah mereka beli pakai kartu kredit yang tagihannya sudah ditunggak
berbulan-bulan. Mau niru mereka?
4. Pinjam kalau mampu bayar
Meminjam dana ketika terdesak atau demi keperluan yang
produktif memang sah-sah saja. Tapi ketika terdesak dalam hal keuangan, kita
tetap kudu memakai logika dan kepala dingin.
Gepokan warna merah gini kadang suka bikin puyeng
Di luar sana memang banyak fasilitas pinjaman seperti kredit
tanpa agunan (KTA) yang bisa kita akses dengan mudah. Tapi gak semuanya masuk
akal dalam soal pemberian bunga.
Kita mesti selektif dalam memilih kredit tanpa agunan
terutama soal bunga. Jangan sampai kita pinjam lantas gak sanggup melunasinya.
Semestinya, kita hitung dulu kemampuan bayar kita tiap
bulan. Angka ideal utang per bulan adalah 30% dari total penghasilan. Misalnya
gaji Rp 5 juta, berarti paling gak kita bisa nyicil Rp 1,5 juta per bulan.
Jika tanpa perhitungan, bisa-bisa utang itu malah menumpuk.
Lalu, terjadilah gali lubang tutup lubang.
Selain itu, kita harus memilih pinjaman yang paling lunak,
misalnya bunganya kecil. Tak lupa juga kita pastikan lembaga yang memberi
pinjaman bisa dipercaya, bukan rentenir.
5. Pasti kita bisa lebih baik!
Kata-kata ini sangat digemari motivator. Sebab, memang
tujuannya untuk memotivasi.
Dalam pelajaran soal keuangan, motivasi ini bisa kita pakai
untuk lebih baik dalam bekerja dan menata finansial. Tujuannya, untuk kebaikan
masa depan.
Semua bakal indah pada waktunya, asalkan ada usaha bro
Apalagi jika kita sudah berkeluarga. Gak hanya masa depan
sendiri yang kita tanggung, tapi juga pasangan dan anak, bahkan sampai cucu dan
cicit.
Itulah 5 nasihat bijak soal keuangan yang gak akan lekang
oleh zaman. Semuanya akan terus relevan buat hidup kita sehari-hari.
Sekarang semuanya terserah kepada kita. Mau mengambil
pelajaran itu atau gak. Apa pun pilihannya, kita mesti siap menghadapi risiko
yang menyertainya.
Terimakasih buat kalian semua yang telah berkunjung di blog
kami, sampai jumpa di artikel lainnya.