‘Sinta, lu doain ya gue bisa naik gaji bulan depan’ Dewi
berujar ke rekan kerjanya dengan mata berbinar. ‘Iya gue doain, makanya lu
tunjukin dong kemampuan lo ke si bos’ Jawab Sinta sambil ngemil French Fries.
Dewi hanya menjawab sambil tersenyum tipis penuh makna
‘Tenang aja, gue lagi pedekate nih ke si bos biar hatinya meleleh hehehe’
Si Sinta langsung keselek French Fries deh.
Nah, mental yang kayak sinetron gini jangan ditiru ya,
apalagi dipelihara. Gak baik buat kesehatan jiwa dan raga. Kalau mau sukses
dalam karir, tunjukkan kemampuan dong, bukannya pakai cara ga baik bin centil
gak jelas gitu.
Biar kamu gak ketularan, nih 6 mental negatif yang harus
kamu waspadai dan bukan gak mungkin bakal mentalin dari kata sukses.
Pengecut
Gak ada yang positif dari arti kata pengecut. Pengecut di
sini bukan yang takut sama hantu ya.
Melainkan…, suka lari dari masalah dan tanggungjawab
pekerjaan. Gak berani mengakui kesalahan dan mengambil tanggungjawab. Atau
takut menjalani konsekuensi dari kesalahan yang dilakukan.
Kerjaan belum kelar, kabuuurrrr
Contohnya, ada pendingan kerjaan yang belum selesai ya harus
lapor bukan malah kabur-kaburan dari si bos. Emangnya kalau kabur kerjaan bisa
selesai dengan sendirinya?
Hal lain adalah gak berani mengutarakan pendapat dengan alasan takut salah kasih ide, takut
dianggap gak cerdas dan lainnya. Bukan gak mungkin punya sikap kayak gini juga
bisa bikin kamu jauh dari kata maju
Suka Bergosip
Siapa bilang yang suka ngegosip itu cuma emak-emak? Karyawan
kantoran juga banyak tuh. Beda di bahan gosipnya saja.
Kalau emak-emak biasa bergosip soal tetangga yang habis beli
mobil baru. Nah, kalau karyawan kantoran suka bergunjing mulai dari rekan-rekan
sekerja, kebijakan baru perusahaan sampai kepo soal atasan.
Kebanyakan gosip, kedikitan kerjaan
Tahu kan kalau gosip itu sesuatu yang faktanya diragukan.
Semisal menyebar cerita tentang akan adanya PHK besar-besaran hanya karena
sepintas kilas mendengar HRD sedang diskusi soal PHK. Bayangin betapa bakal
panik karyawan yang mendengarnya.
Ya jelas kamu gak bakalan pernah sukses diangkat naik
jabatan. Orang kamu suka bikin orang di kantor kalang kabut dengan gosip? Kayak
virus, deh!
Baper
Baper di sini tuh lebih ke mudah tersinggung atau kelewat
sensitif. Dikasih kritikan soal hasil report yang kurang rapih atau ide-ide
yang kurang greget, eh malah mikirnya ke yang negatif.
Yang atasan sentimen lah, nyari-nyari kesalahan lah dan
pikiran negatif lainnya. Intinya, bawa perasaan sensitif sih…
Punya perasaan sehalus kulit bayi
Padahal kalau memang murni soal pekerjaan mah harusnya bisa
lebih profesional menerima setiap kritikan. Anggap sebagai sebuah perhatian
supaya kinerja kita jadi lebih baik ke depannya.
Gimana mau dipromosiin jabatan dengan tanggungjawab lebih
tinggi kalau baper akut?
Terlalu cuek
Sikap profesional saat berada di lingkungan kerja itu emang
wajib hukumnya. Tapi, ini bukan berarti gak peduli sama rekan kerja yang lain.
Bukan berarti pedulinya yang penting diri sendiri. Yang penting Kerjaan atau
job desc sendiri selesai.
Rekan lain yang minta bantuan atau minta diajarin gak
digubris walau sebenarnya bisa. Gak peduli sama keadaan rekan yang lain semisal
ada yang lagi dirawat di rumah sakit atau kena musibah.
Kerja sendiri, gak mau diganggu, pulang aja mendingan
Merasa itu bukan urusannya, gak terlalu penting dan sikap
gak peduli lainnya. Datang ke kantor kayak robot, kurang bersosialisasi dan
berinteraksi sama rekan kerja yang lain.
Jangan gitu ya. Seorang pemimpin yang baik itu musti peka
dengan keadaan sekitar. Kamu mau sukses naik jabatan kan?
Angkuh
Contohnya, merasa diri punya level yang tinggi alhasil
paling bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat dan baik. Keangkuhan
juga biasanya bikin orang meremehkan rekan kerja yang lain dan selalu merasa
punya opini serta solusi paling benar.
Kamu bukan siapa-siapa, saya yang berkuasaaa
Semua orang harus setuju dengan pendapatnya dalam setiap
meeting. Merasa kontribusinya paling besar buat perusahaan.
Wah, hari gini kok masih mempertahankan sikap merasa paling
hebat masbro! Ingat, di atas langit masih ada langit loh. Jangan ketinggian
angkuhnya, kalau jatuh lebih sakit!
Caper
Caper alias cari perhatian. Bukan caper ke gebetan,
melainkan caper sama atasan dengan tujuan naik gaji, naik jabatan dan lainnya.
Gak peduli dengan anggapan yang lain, prinsipnya asal bos senang dan posisi
aman.
Mental yang satu ini bahaya banget kalau dianggap sebagai
sesuatu yang wajar. Bukannya meningkatkan kemampuan diri biar kinerja kerja
makin kinclong. Malah ambil jalan pintas dengan cara menjilat atasan. Gak
banget deh mbaksis dan masbro!
Entah caper atau penjilat..
Dunia kerja memang penuh dengan persaingan, tapi ini gak
berarti kita berhak melegalkan sikap negatif demi pencapaian karir pribadi.
Masih banyak cara jadi sukses yang jauh lebih baik. Jadi beneran menjadi yang
terbaik di pekerjaan.
Bersaing lah dengan sehat. Kreatif dong ah. Majulah ke depan
tanpa harus menyikut atau menjegal orang lain!