Perbedaan Aljabar klasik Dan Aljabar Modern

 
Perbedaan Aljabar klasik Dan Aljabar Modern

Tidak dapat dipungkiri bahwa aljabar merupakan pembahasan yang sangat bagus di dalam ilmu matematika.baik itu dari segi asal mulanya maupun dalam aplikasinya. Inilah salah satu bukti penemuan yang sangat luar biasa dari Al-Khawarizmi. kamu bisa membaca artikel saya yang sebelumnya mengenai sejarah permulaan aljabar. Setelah itu, kalian bisa membaca Aljabar Klasik VS Aljabar Modern.

 

Aljabar dapat didefiniskan sebagai manipulasi simbol-simbol. Secara historis aljabar dibagi menjadi dua periode waktu, dengan batas waktu sekitar tahun 1800. Aljabar yang dibicarakan sebelum abad ke-19 disebut “Aljabar Klasik”, sedangkan aljabar sesudah abad ke-19 hingga sekarang disebut “Aljabar Modern” atau “aljabar abstrak”.

 

Aljabar Klasik

 

Teknik memasukkan uatu simbol, misalnya x untuk melambangkan (mewakili) suatu bilangan yang tidak diketahui di dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sudah diketahui sejak zaman Yunani kuno. simbol tersebut dapat dimanipulasi sebagai simbol-simbol aritmatika hingga diperoleh suatu solusi yang diinginkan. Aljabar klasik mempunyai karakteristik “Setiap simbol yang dimaksud selalu mempunyai pengertian suatu bilangan tertentu”. bilangan yang dimaksud adalah bilangan bulat, bilangan real atau bilangan kompleks. Oleh karenanya, pada abad ke-17 dan abad ke-18, para ahli metematika tidak memahami benar tentang akar pangkat dua dari bilangan negatif. Hal tersebut berlangsung hingga abad ke -19 dan pada Aljabar modern awal barulah diperoleh penjelasan yang baik tentang bilangan kompleks.

 

Tujuan dari aljabar klasik adalah menggunakan manipulasi aljabar untuk menyelesaikan persamaan polinom. Aljabar klasik memberikan algoritma-algoritma (aturan-aturan) untuk menyelesaikan semua persamaan polinom satu variabel dengan derajat tidak lebih dari empat. Hal tersebut telah ditunjukan oleh Niels Henrik Abel (1802-1829), dengan menggunakan metode-metode aljabar modern, bahwa hal tersebut tidak selalu dapat dipakai untuk menyelesaikan suatu persamaan polinom berderajat lima atau lebih dalam suku-suku akar ke-n. Aljabar klasik juga mengembangkan metode-metode untuk menguraikan persamaan-persamaan linier yang memuat banyak variabel, tetapi hanya sedikit keterangan/penjelasan tentang solusi dari persamaan-persamaan tidak linier.

 

Aljabar klasik memberikan suatu metode yang sangat tepat untuk memecahkan persoalan tentang beberapa rumus perhitungan, dan secara konsep diperlukan untuk mengerjakan rumus-rumus perhitungan di kemudian hari. selain itu, aljabar klasik juga telah memberikan suatu metode yang banyak digunakan dalam sains, teknik, dan ilmu pengetahuan sosial, yaitu suatu metode untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan-persamaan linier seperti yang dibicarakan pada aljabar linier.

 

Aljabar Modern

 

Pada abad ke-19, secara berangsur-angsur ternyata bahwa simbol-simbol matematika tidak perlu menyatakan suatu bilangan, pada kenyataannya symbol-simbol tersebut dapat berupa bentuk apa saja. dari kenyataan tersebut munculah apa yang disebut dengan aljabar modern atau aljabar abstrak.

 

Sebagai contoh, simbol-simbol tersebut dapat melambangkan kesimetrian dari suatu benda/bangun, dapat melambangkan posisi dari suatu jaringan, dapat melambangkan intruksi terhadap suatu mesin, atau dapat melambangkan suatu rancangan/desain dari sebuah eksperimen statistik.

 

Simbol-simbol tersebut dapat digunakan untuk memanipulasi sebarang aturan-aturan dari bilangan-bilangan. misalnya, polinom 3x2 + 2x – 1 dapat dijumlahkan dan dikalikan dengan polinom-polinom lainnya, tanpa menginterpretasikan bahwa x sebagai suatu bilangan.

 

Aljabar modern mempunyai 2 kegunaan mendasar. Kegunaan pertama untuk menentukan rumus-rumus atau kesimetrian di dalam kehidupan sehari-hari serta di dalam ilmu matematika.

 

Misalnya, untuk menentukan perbedaan formasi Kristal dari suatu substansi kimia dan dapat menentukan kesesuaian antara jaringan sirkuit listrik dengan aljabar himpunan. Kegunaan kedua dari aljabar modern yaitu perluasan sistem-sistem bilangan untuk digunakan untuk konsep-konsep lainnya.

 

Demikianlah artikel  mengenai Aljabar Klasik VS Aljabar Modern. Semoga artikel yang sederhana ini bisa memberi inspirasi bagi para pemikir-pemikir matematika untuk mengembangkan penemuan baru dalam bidang matematika khususnya Aljabar. Kami tunggu hasil dan kreativitas dari para generasi bangsa ini. Terima kasih telah mengunjungi blog yang sederhana ini. Salam buat semua, jangan lupa kunjungi artikel lainnya.

LihatTutupKomentar