Semangat patriotisme dalam era globalisasi dewasa ini adalah ...
a. Mengikuti
pola hidup dri luar yang disenangi
b.
Mempertahankan tradisi yang hampir punah
c. Menolak
masuknya budaya asing
d. Menerima
budaya asing yang baru
e. Menyaring
pengaruh budaya asing
Jawaban: e. Menyaring pengaruh budaya asing
Globalisasi
membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari teknologi, ilmu
pengetahuan, hingga gaya hidup dan nilai-nilai budaya. Dalam situasi ini,
semangat patriotisme menjadi semakin penting sebagai acuan bagi masyarakat agar
tetap memiliki identitas dan tidak kehilangan jati diri.
Patriotisme
tidak lagi hanya dimaknai sebagai kesiapan membela negara, tetapi juga
kemampuan menjaga nilai-nilai nasional pada perubahan global. Oleh karena itu,
sikap yang paling tepat dalam menggambarkan semangat patriotisme pada era
globalisasi adalah menyaring pengaruh budaya asing.
Makna Patriotisme di Era Globalisasi
Patriotisme pada masa sekarang tidak bersifat kaku. Dalam konteks globalisasi, patriotisme diwujudkan melalui:
- Kecintaan terhadap budaya dan identitas bangsa, serta upaya mempertahankan dari pengaruh buruk.
- Keterbukaan terhadap kemajuan, tanpa kehilangan prinsip dan nilai yang menjadi karakter bangsa.
- Kemampuan menyeleksi nilai-nilai baru, mengambil hal positif demi kemajuan bangsa, dan menolak nilai yang bertentangan dengan moral dan budaya Indonesia.
- Peningkatan daya saing, karena patriotisme menuntut bangsa agar sejajar dengan negara lain di kancah global.
Dengan
demikian, patriotisme tidak dapat dipahami hanya sebagai penolakan terhadap
budaya asing. Sebaliknya, patriotisme menuntut sikap bijak untuk memilah
pengaruh luar.
Mengapa Menyaring Pengaruh Budaya Asing adalah Wujud Patriotisme?
1. Globalisasi Tidak Bisa Dihindari
Teknologi
komunikasi dan transportasi membuat informasi semakin terbuka. Budaya asing
masuk melalui media sosial, musik, film, fashion, teknologi, hingga kebiasaan
sehari-hari. Karena itu, upaya untuk menolak budaya asing (seperti pada pilihan
c) tidak tepat.
2. Menyaring Adalah Sikap Kritis dan Bijak
Semangat
patriotisme mengajarkan masyarakat untuk mendukung hal positif seperti:
- etos kerja,
- teknologi baru,
- wawasan global,
- manajemen modern,
- sistem pendidikan yang maju.
Namun, pada saat yang sama, masyarakat juga harus menolak hal negatif seperti:
- budaya kekerasan,
- narkoba,
- pergaulan bebas,
- nilai individualis,
- gaya hidup konsumtif.
3. Menjaga Identitas Budaya Bangsa
Budaya lokal
adalah kekayaan identitas nasional. Menyaring budaya asing berarti memastikan
nilai-nilai lokal tetap menjadi pegangan utama, meskipun masyarakat tidak
menutup diri dari perkembangan zaman.
4. Mendukung Kemajuan Tanpa Kehilangan Jati Diri
Patriotisme
masa kini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memanfaatkan
globalisasi untuk kemajuan bangsa. Mengadopsi hal positif mendukung peningkatan
kualitas sumber daya manusia, sementara menolak hal negatif menjaga stabilitas
moral dan sosial.
Pembahasan Pilihan Jawaban Lain
a. Mengikuti pola hidup dari luar yang disenangi
Sikap ini
menunjukkan ketidakmampuan memilah pengaruh luar. Mengikuti pola hidup asing
tanpa seleksi dapat menyebabkan:
- hilangnya identitas budaya,
- budaya konsumtif,
- perilaku hedonistik.
Ini bukan bentuk patriotisme.
b. Mempertahankan tradisi yang hampir punah
Meskipun mempertahankan tradisi merupakan bagian dari patriotisme, tetapi dalam konteks globalisasi, ini tidak cukup. Patriotisme harus bersifat adaptif, bukan sekadar konservatif.
c. Menolak masuknya budaya asing
Sikap ini tidak mungkin diterapkan karena globalisasi membuka semua akses informasi. Penolakan total justru membuat bangsa tertinggal dari perkembangan.
d. Menerima budaya asing yang baru
Sikap ini
juga tidak mencerminkan patriotisme karena menerima tanpa seleksi dapat
menghilangkan nilai-nilai luhur bangsa.
Semangat
patriotisme memerlukan kecerdasan dan keteguhan untuk tetap menjaga identitas
bangsa tanpa menghambat kemajuan. Oleh karena itu, sikap yang paling tepat
adalah, Menyaring pengaruh budaya asing (Jawaban: e)
Dengan sikap
selektif, bangsa Indonesia dapat berkembang secara modern, terbuka terhadap
ilmu pengetahuan, tetapi tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budaya.

