Jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra adalah ...
a. Konifer
b. Lumut
c. Anggrek
d. Kaktus
e. Kurma
Jawaban: b. Lumut
Bioma tundra merupakan salah satu ekosistem darat yang ditandai oleh suhu yang sangat rendah, musim dingin yang panjang, curah hujan yang rendah, serta lapisan tanah yang sebagian besar membeku secara permanen.
Kondisi lingkungan yang keras
membuat hanya sedikit jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup
di wilayah ini. Dari berbagai jenis vegetasi yang ada, lumut menjadi salah satu
tumbuhan yang dapat hidup di bioma tundra.
1. Ciri-Ciri Umum Bioma Tundra
Bioma tundra
secara harfiah berasal dari kata dalam bahasa Finlandia “tunturi,” yang berarti
dataran tanpa pohon. Ciri utama bioma ini adalah minimnya vegetasi tinggi
karena lapisan tanah yang membeku sepanjang tahun, dikenal sebagai permafrost.
Beberapa
karakteristik penting bioma tundra antara lain:
- Suhu sangat dingin: rata-rata suhu tahunan berkisar antara -12°C hingga -6°C.
- Musim tanam pendek: hanya sekitar 50 hingga 60 hari dalam setahun.
- Curah hujan rendah: umumnya kurang dari 250 mm per tahun, sebagian besar berupa salju.
- Tanah beku: hanya lapisan tipis di permukaan yang mencair pada musim panas singkat.
- Kekurangan unsur hara: akibat pembusukan organik yang lambat.
Kondisi ini
menjadikan bioma tundra sebagai habitat yang sangat menantang bagi sebagian
besar jenis tumbuhan.
2. Adaptasi Vegetasi di Bioma Tundra
Vegetasi
yang hidup di tundra memiliki kemampuan adaptasi luar biasa terhadap suhu
dingin dan kekurangan nutrisi. Adaptasi tersebut meliputi:
- Bentuk tanamann kecil: untuk mengurangi paparan angin dingin dan melindungi diri dari suhu ekstrem.
- Sistem akar dangkal: karena tanah beku mencegah pertumbuhan akar yang dalam.
- Proses fotosintesis cepat: memanfaatkan waktu singkat saat suhu mencair pada musim panas.
- Dapat menyimpan air: mengatasi ketersediaan air yang terbatas akibat lapisan es.
- Daya tahan terhadap radiasi ultraviolet: karena atmosfer di kutub lebih tipis.
Dari seluruh
jenis tumbuhan yang ada, lumut dan liken (lumut kerak) merupakan contoh dapat
beradaptasi di bioma tundra.
3. Lumut sebagai Vegetasi Utama di Bioma Tundra
Lumut
(mosses) menjadi vegetasi yang paling banyak dijumpai di tundra. Jenis tumbuhan
ini tidak memiliki akar sejati, batang, dan daun yang sempurna, tetapi dapat
menyerap air dan nutrisi dari udara atau lapisan tanah tipis di permukaan es.
Beberapa
alasan mengapa lumut dapat bertahan hidup di tundra antara lain:
- Tahan terhadap suhu rendah: Lumut dapat tetap hidup bahkan saat suhu di bawah titik beku.
- Kemampuan dormansi: Saat kondisi beku ekstrem, lumut dapat “tidur” dan kembali aktif ketika suhu mencair.
- Pertumbuhan cepat di musim panas: Begitu suhu naik, lumut segera melakukan fotosintesis dan berkembang biak.
- Tidak bergantung pada tanah subur: Lumut dapat tumbuh di batu, es, atau permukaan lembap lainnya.
Jenis lumut
yang sering ditemukan di tundra antara lain Polytrichum juniperinum dan
Sphagnum sp.
4. Perbandingan dengan Vegetasi Bioma Lain
Untuk
memperjelas mengapa lumut adalah vegetasi khas tundra, penting membandingkannya
dengan tumbuhan khas bioma lain:
Alasan pilihan lain salah:
- a. Konifer: Tumbuhan ini tumbuh di bioma taiga (hutan konifer), bukan tundra.
- c. Anggrek: Tumbuh di daerah tropis yang hangat dan lembap.
- d. Kaktus: Hidup di bioma gurun yang panas dan kering, bukan dingin seperti tundra.
- e. Kurma: Berasal dari daerah gurun kering dan panas, tidak tahan suhu beku.
Dari tabel
tersebut terlihat bahwa lumut hanya mampu tumbuh optimal pada lingkungan tundra
yang memiliki suhu rendah dan tanah beku, sedangkan bioma lain memiliki
vegetasi berbeda sesuai kondisi iklimnya.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lumut merupakan jenis vegetasi yang
dapat hidup di bioma tundra karena memiliki kemampuan adaptasi terhadap suhu
yang sangat rendah, tanah yang beku, serta musim tanam yang singkat.
Sementara
itu, tumbuhan lain seperti konifer, anggrek, kaktus, dan kurma tidak dapat
bertahan di bioma tundra karena membutuhkan suhu yang lebih hangat, tanah yang
lebih subur, atau kelembapan tertentu yang tidak tersedia di daerah beku
tersebut.

