Berikut yang bukan contoh dari konjungsi perbandingan adalah ...
A. Sama
halnya
B. Sejalan
dengan itu
C. Berbeda
dengan itu
D. Padahal
E. Seperti
Jawaban: D. Padahal
Penggunaan
konjungsi membantu menghubungkan kata, frasa, klausa, maupun kalimat agar ide
yang disampaikan menjadi runtut dan logis. Salah satu jenis konjungsi yang
digunakan dalam bahasa tulis maupun lisan adalah konjungsi perbandingan. Namun,
tidak semua kata penghubung dapat dikategorikan sebagai konjungsi perbandingan.
Dari soal diatas kata yang disalahartikan sebagai konjungsi perbandingan adalah
“padahal”.
Pengertian Konjungsi Perbandingan
Konjungsi
perbandingan merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk membandingkan dua
hal, keadaan, sifat, atau tindakan, baik yang menunjukkan kesamaan maupun
perbedaan. Dengan konjungsi ini, penulis atau pembicara dapat menunjukkan
sejauh mana dua unsur memiliki kemiripan atau ketidaksamaan.
Beberapa contoh konjungsi perbandingan yang digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain:
- seperti,
- sama halnya,
- bagaikan,
- layaknya,
- berbeda dengan itu,
- sejalan dengan itu.
Kata-kata
tersebut membantu pembaca memahami adanya hubungan perbandingan antara dua
gagasan.
Contoh kalimat:
- Wajahnya cantik seperti ibunya.
- Sama halnya dengan ayahnya, Dinda juga gemar membaca buku sejarah.
- Berbeda dengan itu, masyarakat desa lebih memilih hidup sederhana.
Dalam ketiga
contoh di atas, konjungsi digunakan untuk membandingkan dua hal, baik dalam
bentuk kesamaan maupun perbedaan.
Fungsi Konjungsi Perbandingan dalam Kalimat
Fungsi utama
konjungsi perbandingan adalah untuk:
Menunjukkan kesamaan sifat atau tindakan.
Contoh: Sama
halnya dengan tahun lalu, panen tahun ini juga melimpah.
Menunjukkan perbedaan atau kontras antara dua keadaan.
Contoh:
Berbeda dengan musim sebelumnya, kali ini cuaca terasa lebih panas.
Memberikan perbandingan yang bersifat kiasan atau analogi.
Contoh: Ia
berlari cepat seperti angin yang berhembus di padang pasir.
Dengan
penggunaan konjungsi perbandingan yang tepat, kalimat menjadi lebih mudah
dipahami oleh pembaca.
Makna dan Fungsi Kata “Padahal”
Berbeda
dengan contoh di atas, kata “padahal” bukan termasuk konjungsi perbandingan.
Kata
“padahal” tergolong konjungsi pertentangan (atau disebut juga konjungsi
adversatif), yaitu kata penghubung yang menyatakan kontras, perlawanan, atau
ketidaksesuaian antara dua hal.
Contoh penggunaan:
- Dia sudah belajar dengan tekun, padahal hasil ujiannya kurang memuaskan.
- Cuaca hari ini cerah, padahal semalam turun hujan deras.
Pada kedua
kalimat tersebut, kata padahal menunjukkan adanya pertentangan antara kenyataan
dan harapan atau dugaan. Fungsi semantik ini berbeda sama sekali dengan fungsi
konjungsi perbandingan yang menghubungkan dua hal untuk menunjukkan kesamaan
atau perbedaan sifat secara seimbang.
Perbandingan Pilihan Jawaban Lain
Berikut
penjelasan satu per satu pilihan jawaban dalam soal diatas:
A. Sama halnya
Termasuk konjungsi perbandingan karena menunjukkan kesamaan antara dua
hal.
- Contoh: Sama halnya dengan ibunya, Dina juga pandai menari.
B. Sejalan dengan itu
Termasuk konjungsi perbandingan karena memperlihatkan kesamaan
arah atau keadaan.
- Contoh: Sejalan dengan itu, pemerintah memperkuat sektor pendidikan.
C. Berbeda dengan itu
Masih termasuk konjungsi perbandingan karena menunjukkan
perbedaan.
- Contoh: Berbeda dengan itu, penduduk kota lebih sibuk dengan pekerjaan kantoran.
D. Padahal
Bukan konjungsi perbandingan, melainkan konjungsi pertentangan.
- Contoh: Dia sudah berusaha keras, padahal hasilnya belum memuaskan.
E. Seperti
Termasuk konjungsi perbandingan karena menunjukkan kemiripan.
- Contoh: Raut wajahnya seperti ayahnya.
Di antara
berbagai jenis konjungsi, konjungsi perbandingan digunakan untuk menyatakan
kesamaan atau perbedaan antara dua unsur kalimat. Namun, tidak semua kata
tergolong dalam jenis ini.
Kata
“padahal” berfungsi untuk menunjukkan pertentangan atau ketidaksesuaian antara
dua keadaan, sehingga bukan merupakan konjungsi perbandingan.

