Pembahasan soal Seni daerah murni adalah bentuk seni yang memperhitungkan

 

Seni daerah murni adalah bentuk seni yang memperhitungkan

Seni daerah murni adalah bentuk seni yang memperhitungkan ….

 

A. Nilai estetika dan berdasarkan budaya lokal

B. Nilai praktis tanpa mempengaruhi nilai artistik

C. Nilai estetika dan nilai praktis dan regional

D. Nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat

 

Jawaban: A. Nilai estetika dan berdasarkan budaya lokal

 

Seni daerah murni adalah salah satu bentuk karya seni yang terikat erat dengan akar budaya serta tradisi suatu masyarakat. Bagi banyak masyarakat, seni bukan hanya soal keindahan semata, namun juga mencerminkan nilai-nilai berdasarkan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. 


Seni daerah murni diperlukan dalam melestarikan warisan budaya, sekaligus mempertahankan identitas lokal yang membedakan satu daerah dengan daerah lain. Dengan demikian, dalam menilai seni daerah murni, terdapat dua aspek utama yang selalu diperhitungkan yaitu nilai estetika dan keterikatan dengan budaya lokal. 


Inilah yang menjadi alasan mengapa jawaban yang paling tepat untuk memahami seni daerah murni adalah "A. Nilai estetika dan berdasarkan budaya lokal."

 

 

Nilai Estetika dalam Seni Daerah Murni

Seni daerah murni tidak hanya tentang fungsi sosial atau praktis semata, namun juga tentang nilai estetika yang dihadirkan melalui berbagai karya. Estetika dalam konteks seni daerah murni bisa dilihat dalam banyak bentuk seperti seni tari, musik, patung, tekstil, dan sebagainya. Keindahan yang ada pada karya seni daerah bukan sesuatu yang sifatnya sewenang-wenang, melainkan sesuai dengan budaya masyarakat setempat.

 

Contoh dapat ditemukan dalam seni tari tradisional seperti tari Saman dari Aceh. Tari ini tidak hanya mengandalkan keterampilan para penari, tetapi juga mengandung makna tentang persatuan dan nilai keagamaan masyarakat Aceh. Gerakan yang serba cepat dan ritmis, bersinergi dengan musik yang diiringi seruan bersama, menciptakan kesan visual yang harmonis, yang mencerminkan nilai estetika berdasarkan budaya Aceh.

 

Keindahan dalam seni daerah tidak hanya pada visual semata. Musik tradisional seperti gamelan Jawa juga menyuguhkan nilai estetika yang tak kalah mendalam. Instrumen-instrumen seperti gong, kenong, dan saron menghasilkan melodi yang berdasarkan budaya Jawa. Melalui seni gamelan, masyarakat Jawa mengekspresikan gagasan tentang keseimbangan, ketenangan, dan kedamaian nilai-nilai kehidupan mereka sejak masa lampau.

 

 

Budaya Lokal sebagai Dasar Seni Daerah Murni

Penting untuk dipahami bahwa seni daerah murni tidak hanya tentang aspek artistik, tetapi juga terkait dengan budaya lokal. Setiap seni daerah memiliki sejarah dan kebiasaan sosial masyarakat setempat. Oleh karena itu, seni daerah murni tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai budaya yang berlaku di suatu masyarakat.

 

Sebagai contoh, dalam seni ukir Bali, setiap motif ukiran yang ada memiliki makna simbolik berdasarkan kehidupan spiritual masyarakat Bali. Ukiran yang terlihat di pintu-pintu rumah, pura, atau bahkan pada perhiasan, semuanya berhubungan dengan cerita-cerita mitologis, ajaran agama Hindu, serta norma-norma sosial yang ada di Bali. Seni ukir di Bali tidak hanya sebagai benda dekoratif, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual kepada masyarakat.

 

Seni daerah murni di Indonesia, seperti batik dari Jawa, adalah contoh lain yang berdasarkan dengan budaya lokal. Motif-motif batik sangat beragam yang memiliki hubungan dengan nilai-nilai sejarah, sosial masyarakat. Batik bukan hanya sekadar pakaian atau kain untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga sebuah simbol budaya berdasarkan karakter dan identitas orang Jawa.

 

 

Pembandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

Sebelum memahami tentang pentingnya nilai estetika dan budaya lokal dalam seni daerah murni, mari kita bandingkan jawaban ini dengan pilihan lain yang tersedia.

 

B. Nilai praktis tanpa mempengaruhi nilai artistik

Jawaban ini tentu saja tidak tepat tentang seni daerah murni. Seni daerah bukan sekadar tentang fungsi praktis, seperti alat atau barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ada seni daerah yang memiliki tujuan praktis (seperti peralatan rumah tangga yang dihias dengan seni ukir atau seni tenun), esensi dari seni tersebut lebih dari sekadar fungsi kegunaan. Seni daerah murni berdasarkan nilai estetika, yang tidak dapat dipisahkan dari identitas budaya lokal.

 

C. Nilai estetika dan nilai praktis dan regional

Seni daerah murni memang memiliki nilai estetika penting, namun penekanan pada nilai praktis dan regional terlalu menyederhanakan pemahaman tentang seni daerah. Seni daerah murni lebih menekankan pada aspek budaya dan nilai estetika yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Seni daerah tidak hanya dilihat sebagai produk fungsional atau praktis, melainkan sebagai karya berdasarkan budaya lokal. Oleh karena itu, nilai praktis bukan tujuan utama dalam seni daerah murni.

 

D. Nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat

Jawaban ini hampir tepat, namun kurang lengkap. Seni daerah murni memang mengandung nilai-nilai budaya yang sangat penting, namun aspek estetika tidak bisa diabaikan. Seni daerah murni merupakan perpaduan antara keindahan (estetika) dan nilai-nilai budaya masyarakat. Tanpa nilai estetika yang jelas, sebuah karya seni daerah akan kehilangan daya tarik.

 

 

Estetika dan Budaya Lokal sebagai Esensi Seni Daerah Murni

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa seni daerah murni memperhitungkan nilai estetika budaya lokal yang melekat di dalam masyarakat. Karya seni ini tidak hanya dihargai karena keindahan visualnya, tetapi juga karena keterikatan dengan nilai-nilai tradisi, agama, dan norma sosial yang ada pada masyarakat setempat.

 

Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah A. Nilai estetika dan berdasarkan budaya lokal, sebagai sebuah karya berdasarkan identitas budaya masyarakat.

LihatTutupKomentar