Salah satu prinsip ergonomis dalam pembuatan produk kerajinan adalah ....
a. kegunaan
b.
Kelangkaan
c.
Ketersediaan bahan
d.
Keterjangkauan Harga
Jawaban: a. kegunaan
Pembuatan produk kerajinan merupakan sebuah proses kreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan karya seni yang indah, tetapi juga berguna.
Ketika mendesain produk kerajinan, prinsip ergonomis menjadi pertimbangan penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya indah dipandang, tetapi juga nyaman, aman, dan bermanfaat bagi pengguna.
Dari berbagai prinsip yang mendasari
ergonomi dalam pembuatan produk kerajinan, kegunaan menjadi salah satu aspek
yang paling mendasar.
Kegunaan sebagai Bagian Ergonomi
Ergonomi pada produk kerajinan, mengacu pada ilmu yang memastikan produk sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kenyamanan. Prinsip kegunaan menyatakan bahwa produk harus memiliki nilai kegunaan.
Dengan kata lain, produk kerajinan tidak hanya
dibuat untuk memenuhi aspek keindahan, tetapi juga harus memiliki kegunaan yang
membantu kehidupan sehari-hari penggunanya.
Sebagai contoh, sebuah kursi rotan buatan tangan terlihat indah secara visual, tetapi jika tidak dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan duduk, maka produk tersebut gagal memenuhi prinsip kegunaan.
Sebaliknya, kursi yang dirancang
dengan bentuk yang sesuai dengan postur tubuh akan memberikan nilai tambah,
baik secara kegunaan maupun keindahan.
Deskripsi Prinsip Ergonomis Lainnya
Meskipun
kegunaan menjadi salah satu prinsip utama dalam ergonomi, ada prinsip lain yang
bisa dipertimbangkan dalam pembuatan produk kerajinan. Berikut ini adalah
penjelasan dan perbandingan antara prinsip kegunaan dengan pilihan jawaban
lain:
b. Kelangkaan
Kelangkaan bahan baku bisa juga menjadi pertimbangan dalam pembuatan kerajinan, tetapi hal ini lebih terkait dengan faktor ekonomi daripada ergonomi. Sebuah kerajinan yang dibuat dari bahan langka seperti kayu jati atau batu permata memang memiliki nilai eksklusivitas tinggi.
Namun, kelangkaan tidak menjamin bahwa
produk tersebut memenuhi prinsip ergonomis. Misalnya, sebuah guci dari bahan
batu giok bernilai tinggi, tetapi jika terlalu berat untuk dipindahkan atau
tidak tahan suhu ekstrem, maka kegunaannya terbatas.
c. Ketersediaan Bahan
Ketersediaan bahan adalah faktor penting dalam proses produksi kerajinan, terutama bagi pengrajin yang mengandalkan bahan lokal. Namun, ketersediaan lebih berkaitan dengan efisiensi logistik pada proses pembuatan. Sebuah kerajinan dari bahan yang mudah diperoleh, seperti bambu atau tanah liat, memungkinkan produksi dalam jumlah besar dengan biaya rendah.
Meski demikian, ketersediaan bahan
tidak cukup untuk memastikan produk tersebut ergonomis. Jika kerajinan tidak
dirancang sesuai prinsip kegunaan, bahan yang melimpah tidak akan mengubah
persepsi pengguna terhadap kualitas produk.
d. Keterjangkauan Harga
Keterjangkauan harga adalah aspek penting bagi daya saing produk kerajinan. Produk yang terlalu mahal dapat kehilangan pembeli potensial, sedangkan produk yang terlalu murah bisa dianggap kurang berkualitas. Namun, harga tidak secara langsung mencerminkan kepatuhan pada prinsip ergonomis.
Sebagai contoh, sebuah meja kayu
dengan harga terjangkau bisa lebih hemat tentunya, tetapi jika meja tersebut
ukurannya terlalu rendah atau tidak stabil, maka nilai ergonomisnya rendah,
terlepas dari harganya.
Mengapa Kegunaan Menjadi Prioritas ?
Pada setiap
desain produk kerajinan, kegunaan adalah aspek untuk menciptakan produk yang
dapat bertahan lama dan memberikan manfaat. Sebuah produk yang tidak berguna
bagi pengguna berisiko kehilangan manfaat, bahkan jika produk tersebut memiliki
nilai keindahan atau bahan yang langka.
Contohnya, produk kerajinan seperti lampu meja. Jika lampu tersebut dirancang hanya dengan memperhatikan bentuk visual tanpa memperhatikan pencahayaan yang memadai, maka produk tersebut kehilangan nilai ergonomis.
Namun, jika lampu dirancang dengan
ketinggian yang tepat, pencahayaan yang ideal, dan tombol kontrol yang mudah
dijangkau, maka produk tersebut mencerminkan prinsip kegunaan dengan baik.
Data dan Fakta Pendukung
Studi oleh
International Ergonomics Association (IEA) menunjukkan bahwa 70% dari pengguna
lebih cenderung membeli produk yang ergonomis dan berguna dibandingkan dengan
produk yang hanya mengedepankan keindahan. Hal itu menegaskan bahwa pengguna
menghargai produk yang memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaannya.
Selain itu,
laporan dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
menyebutkan bahwa produk ergonomis dapat mengurangi risiko kelelahan dan cedera
pada pengguna hingga 30%. Hal ini membuktikan bahwa prinsip kegunaan tidak
hanya penting untuk kenyamanan, tetapi juga untuk kesehatan pengguna.
Dalam
pembuatan produk kerajinan, prinsip ergonomis adalah aspek utama untuk
menciptakan produk yang berguna bagi masyarakat. Di antara prinsip-prinsip
lain, kegunaan menjadi pertimbangan karena menentukan sejauh mana sebuah produk
memberikan manfaat kepada pengguna.
Meski
kelangkaan, ketersediaan bahan, dan keterjangkauan harga bisa dipertimbangkan,
prinsip-prinsip tersebut lebih berfokus pada aspek ekonomi dan teknis. Hanya
dengan menempatkan kegunaan sebagai prioritas, sebuah produk kerajinan dapat
memenuhi tujuan desain ergonomis.