Penggolongan limbah organik yang berdasarkan kondisi wilayahnya kecuali ...
a.
Pegunungan
b. Pertanian
c.
Perusahaan
d. Perkotaan
Jawaban: c. Perusahaan
Limbah
organik menjadi salah satu isu lingkungan yang memerlukan perhatian serius,
terutama dalam pengelolaan dan klasifikasinya. Secara umum, limbah organik
adalah material sisa dari organisme hidup, seperti sisa makanan, daun, atau
kotoran hewan, yang mudah terurai secara alami.
Penggolongan
limbah organik bisa dilakukan untuk membantu memahami karakteristiknya,
sehingga pengolahan dapat dilakukan secara lebih efektif sesuai dengan
kebutuhan lingkungan dan sumber daya yang tersedia. Salah satu cara
penggolongan limbah organik yaitu berdasarkan kondisi wilayah
tempat limbah tersebut dihasilkan.
Namun, dari
pertanyaan penggolongan limbah organik berdasarkan kondisi wilayahnya, ada satu
kategori yang tidak sesuai, yaitu perusahaan. Jawaban tersebut tidak sesuai
dengan kriteria penggolongan karena perusahaan tidak merujuk pada suatu kondisi
geografis melainkan pada entitas bisnis atau aktivitas industri.
Penggolongan Limbah Organik Berdasarkan Kondisi Wilayah
Untuk
memahami mengapa perusahaan tidak termasuk dalam penggolongan limbah organik
berbasis wilayah, kita perlu memahami tiga wilayah utama yang sesuai:
Pegunungan
Wilayah
pegunungan menghasilkan limbah organik yang didominasi oleh sisa-sisa vegetasi,
seperti daun kering, ranting, dan sisa tanaman. Aktivitas agraris di daerah ini
juga berkontribusi pada limbah organik berupa kotoran hewan ternak dan limbah
hasil panen. Karena pegunungan menjadi kawasan konservasi atau tempat
sumber daya alam yang dilindungi, pengelolaan limbah di wilayah ini fokus pada
metode alami, seperti komposting untuk mengembalikan nutrisi ke dalam tanah.
Pertanian
Kawasan
pertanian memiliki limbah organik yang khas, seperti jerami, kulit padi, ampas
tebu, dan sisa hasil panen lainnya. Limbah ini memiliki potensi untuk diolah
menjadi pupuk organik yang berguna untuk mendukung sistem pertanian
berkelanjutan. Pengelolaan limbah organik di wilayah pertanian melibatkan
proses bio-konversi, seperti fermentasi untuk menghasilkan biogas atau pupuk
cair.
Perkotaan
Di wilayah
perkotaan, limbah organik sebagian besar berasal dari rumah tangga, restoran,
dan pasar. Jenis limbah ini meliputi sisa makanan, kulit buah, dan sayuran.
Tantangan dalam pengelolaan limbah di perkotaan adalah volume limbah yang besar
dan campuran dengan limbah anorganik, sehingga memerlukan sistem pengelolaan
terintegrasi seperti bank sampah atau teknologi pengolahan modern.
Mengapa Perusahaan Tidak Termasuk ?
Perusahaan
tidak bisa digolongkan berdasarkan kondisi wilayah karena perusahaan tidak
merepresentasikan lingkungan geografis tertentu. Sebuah perusahaan dapat berada
di kawasan industri, perkotaan, atau bahkan di daerah pedesaan, tergantung pada
jenis operasinya. Limbah yang dihasilkan oleh perusahaan, terutama limbah
organik, juga bervariasi tergantung pada sektor usahanya. Sebagai contoh:
- Perusahaan pengolahan makanan
menghasilkan sisa bahan pangan yang dapat diolah kembali.
- Perusahaan manufaktur umumnya
menghasilkan limbah anorganik dan berbahaya, yang berbeda dari limbah
organik berbasis wilayah.
Lebih lanjut
lagi, pengelolaan limbah di perusahaan diatur berdasarkan regulasi terhadap
sektor industri, seperti Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
Perbandingan Pilihan Jawaban
Pegunungan (a)
Sangat
sesuai karena mewakili karakteristik geografis yang memengaruhi jenis limbah
organik yang dihasilkan.
Pertanian (b)
Relevan,
mengingat limbah organik yang dihasilkan di wilayah ini berkaitan erat dengan
aktivitas agraris.
Perkotaan (d)
Tepat,
karena perkotaan sebagai wilayah dengan aktivitas penduduk yang padat
menghasilkan limbah organik dalam jumlah besar dari aktivitas domestik dan
komersial.
Perusahaan (c)
Tidak
sesuai, karena perusahaan adalah entitas ekonomi dan bukan wilayah geografis.
Fokus penggolongan limbah organik berbasis wilayah tidak mencakup karakteristik
spesifik yang diwakili oleh perusahaan.
Penggolongan
limbah organik berdasarkan kondisi wilayahnya bertujuan untuk memahami
karakteristik limbah yang dihasilkan di berbagai kondisi geografis, seperti
pegunungan, pertanian, dan perkotaan. Perusahaan, meskipun menghasilkan
limbah organik, tidak dapat dimasukkan dalam klasifikasi ini karena tidak
merepresentasikan wilayah tertentu.
Pemisahan yang jelas penting untuk memastikan bahwa strategi pengelolaan limbah organik dapat dirancang secara efektif, sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing. Dalam menghadapi tantangan pengelolaan limbah organik, penting untuk selalu mempertimbangkan aspek lokalitas dan kapasitas ekologis setiap wilayah, serta melibatkan peran serta masyarakat dalam proses tersebut.

