Pembuatan keramik dengan cara pijit tekan memiliki istilah lain yaitu ...
a. Coil
b. Slab
c. Pinch
d. Press
Jawaban: c. Pinch
Salah satu
teknik dasar dalam pembuatan keramik yang menggunakan cara pijit tekan adalah
metode yang dikenal dengan istilah pinch. Teknik ini sangat populer, terutama
bagi pemula, karena hanya mengandalkan tangan sebagai alat utama.
Namun, untuk mengetahui lebih lanjut, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan metode ini, bagaimana proses berlangsung, dan mengapa teknik ini mendapatkan istilah tersebut.
Selain itu, penting untuk membandingkan metode pinch dengan
teknik-teknik pembuatan keramik lain seperti coil, slab, dan press, yang juga
bisa diterapkan untuk membuat kerajinan keramik.
Memahami Teknik Pinch dalam Pembuatan Keramik
Metode pinch secara literal berarti "mencubit". Ketika membuat keramik, teknik ini melibatkan penggunaan jari-jari tangan untuk membentuk tanah liat menjadi bentuk yang diinginkan. Prosesnya dimulai dengan membuat bola tanah liat, yang kemudian ditekan secara perlahan di bagian tengah dengan ibu jari, membentuk rongga seperti mangkuk.
Selanjutnya, pembuat keramik mencubit dan memutar tanah
liat secara perlahan untuk memperbesar rongga atau menciptakan bentuk tertentu.
Teknik ini membutuhkan kesabaran dan kepekaan terhadap tekstur tanah liat,
karena tekanan yang terlalu kuat dapat merusak bentuk.
Kelebihan teknik pinch:
- Tidak memerlukan alat tambahan, sehingga sangat ekonomis.
- Memberikan kebebasan berkreasi secara langsung dengan tangan.
- Cocok untuk menciptakan bentuk-bentuk organik yang unik.
Membandingkan Pilihan Lain: Coil, Slab, dan Press
Untuk
memperkuat pemahaman, penting untuk membandingkan teknik pinch dengan tiga
metode lain, yakni coil, slab, dan press, yang masing-masing memiliki
diterapkan berbeda dalam membuat keramik.
1. Coil
Coil adalah
teknik pembuatan keramik dengan cara menggulung tanah liat menjadi panjang
seperti tali. Gulungan kemudian ditumpuk melingkar untuk membangun dinding
keramik. Setelah itu, setiap lapisan ditekan dan dirapikan agar lebih kuat dan
halus.
Kelebihan coil:
- Memungkinkan pembuatan bentuk keramik yang tinggi atau besar.
- Cocok untuk desain dengan detail tekstur pada dinding keramik.
Namun,
dibandingkan dengan pinch, coil membutuhkan lebih banyak waktu dan keterampilan
dalam menyusun gulungan tanah liat secara rapi.
2. Slab
Slab
melibatkan penggunaan tanah liat yang digiling hingga rata seperti lembaran.
Lembaran kemudian dipotong dan disusun menjadi bentuk yang diinginkan, misalnya
kotak atau tabung. Teknik slab bisa diterapkan untuk membuat keramik dengan
bentuk geometris atau datar.
Kelebihan slab:
- Ideal untuk membuat bentuk keramik dengan sudut tajam atau garis lurus.
- Memungkinkan pembuatan keramik berukuran besar tanpa retak.
Namun,
teknik ini tidak semudah pinch dan membutuhkan alat seperti roller untuk
menggiling tanah liat.
3. Press
Teknik press
melibatkan penggunaan cetakan untuk membentuk tanah liat. Tanah liat ditekan ke
dalam cetakan, sehingga hasilnya akan menyerupai bentuk cetakan tersebut.
Metode ini diterapkan dalam produksi keramik dengan jumlah banyak.
Kelebihan press:
- Efisiensi tinggi dalam menghasilkan bentuk keramik yang seragam.
- Cocok untuk produksi keramik dalam jumlah besar.
Namun,
dibandingkan dengan pinch, teknik press kurang fleksibel, karena terbatas pada
bentuk cetakan.
Teknik pinch merupakan salah satu metode paling dasar dalam pembuatan keramik. Dengan hanya menggunakan tangan, metode ini memungkinkan seniman menciptakan bentuk-bentuk unik dan organik yang tidak dapat dibuat oleh alat atau cetakan.
Meskipun sederhana, pinch memerlukan kreativitas dan kepekaan terhadap media yang digunakan. Di sisi lain, teknik coil, slab, dan press memiliki teknik yang berbeda, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan teknik bergantung pada tujuan dan preferensi pembuat keramik. Namun, dengan teknik pijit tekan, istilah yang paling sesuai yaitu pinch.