Lebar kolam pembenihan ikan konsumsi disesuaikan dengan ….
a.
Pekarangan
b. Panjang
ekor induk
c. Panjang
kakaban
d. Jumlah
benih ikan
e. Umur ikan
Jawaban: d. Jumlah benih ikan
Budidaya ikan konsumsi menjadi salah satu aktivitas ekonomi yang terus berkembang, terutama dalam memenuhi kebutuhan protein hewani yang semakin meningkat. Salah satu aspek penting dalam budidaya ikan adalah desain dan ukuran kolam pembenihan, yang harus memenuhi kriteria tertentu agar mampu mendukung pertumbuhan optimal bagi benih ikan.
Di antara berbagai faktor yang harus
diperhatikan, lebar kolam pembenihan paling efektif disesuaikan dengan jumlah
benih ikan. Namun, mengapa demikian, dan bagaimana pilihan jawaban lain tidak
tepat untuk menjawab soal diatas.
Menyesuaikan Lebar Kolam dengan Jumlah Benih Ikan
Jumlah benih ikan dalam kolam sangat memengaruhi ekosistem yang terbentuk di dalamnya. Jika jumlah benih terlalu banyak untuk ukuran kolam, kualitas air akan menurun dengan cepat akibat peningkatan limbah organik seperti amonia dan karbon dioksida.
Sebaliknya, kolam yang terlalu luas untuk jumlah benih yang sedikit
cenderung tidak efisien dari segi biaya perawatan dan pemanfaatan sumber daya.
Oleh karena itu, perhitungan lebar kolam harus mempertimbangkan keseimbangan
antara ruang gerak ikan, sirkulasi air, dan distribusi makanan.
Sebagai contoh, menurut data dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Indonesia, lebar kolam pembenihan ikan konsumsi seperti lele dan nila diatur berdasarkan rasio kepadatan benih ikan, yang idealnya berkisar antara 50 hingga 100 ekor per meter persegi.
Dengan demikian, kolam pembenihan dengan jumlah benih ikan
sebanyak 5.000 ekor akan memerlukan luas kolam sekitar 50 hingga 100 meter
persegi. Penyesuaian ini membantu menjaga pertumbuhan ikan yang optimal tanpa
risiko stres atau penyakit akibat kepadatan berlebih.
Mengapa Pilihan Jawaban Lain Tidak Tepat ?
Pekarangan
Menyesuaikan lebar kolam dengan pekarangan tempat tinggal peternak mungkin tampak praktis, tetapi tidak sesuai dalam penerapan pembenihan ikan yang efisien. Pekarangan hanya menjadi pertimbangan tambahan, terutama dalam skala kecil atau pembenihan rumah tangga.
Dalam budidaya skala besar, luas pekarangan bukan faktor utama
karena kebutuhan kolam harus berdasarkan kapasitas biologi dan ekologi ikan,
bukan batasan lahan yang tersedia.
Panjang Ekor Induk
Panjang ekor
induk ikan tidak memiliki korelasi langsung dengan lebar kolam pembenihan. Ekor
induk ikan lebih berkaitan dengan estetika, kemampuan berenang, atau status
kesehatan ikan, tetapi tidak memengaruhi dimensi kolam yang ideal. Pada tahap
pembenihan, fokus utama adalah pada kebutuhan ruang benih ikan, bukan
karakteristik fisik induk.
Panjang Kakaban
Kakaban
digunakan dalam proses pemijahan ikan tertentu, seperti ikan mas atau nila,
untuk menempelkan telur. Panjang kakaban memang sesuai dalam menentukan ukuran
area pemijahan, tetapi tidak berpengaruh pada lebar kolam pembenihan. Setelah
proses pemijahan selesai, kakaban diangkat, dan kolam harus disesuaikan untuk
mendukung pertumbuhan larva dan benih ikan.
Umur Ikan
Umur ikan
menjadi pertimbangan dalam pemeliharaan, tetapi tidak secara langsung
menentukan lebar kolam pembenihan. Sebagai contoh, larva dan benih ikan yang
masih muda membutuhkan ruang lebih kecil dibandingkan ikan dewasa. Namun, dalam
untuk pembenihan, jumlah benih lebih menentukan kebutuhan ruang dibandingkan
dengan faktor umur semata.
Pentingnya Penyesuaian Berdasarkan Jumlah Benih Ikan
Menentukan lebar kolam berdasarkan jumlah benih ikan tidak hanya mengoptimalkan ruang, tetapi juga mendukung efisiensi sumber daya seperti air, pakan, dan oksigen. Kolam yang terlalu sempit meningkatkan risiko penyakit dan kematian ikan akibat kompetisi sumber daya.
Sebaliknya, kolam yang terlalu luas tanpa memperhatikan kepadatan benih bisa membuang sumber daya dan mengurangi keuntungan ekonomis. Lebar kolam juga berkaitan dengan sirkulasi air, yang penting untuk menjaga kualitas air.
Kolam dengan dimensi yang tepat berdasarkan jumlah benih mempermudah manajemen oksigen, pH, dan parameter lingkungan lainnya, sehingga menciptakan kondisi ideal bagi ikan untuk tumbuh.
Mengapa Jumlah Benih Ikan Adalah Jawaban Tepat ?
Jumlah benih ikan memberikan data kuantitatif yang berkorelasi dengan kebutuhan ruang dan sumber daya di dalam kolam. Semakin banyak benih, semakin besar pula kebutuhan kolam agar ikan dapat tumbuh dengan sehat dan efisien.
Penyesuaian ini juga
penting untuk menjaga carrying capacity kolam, yakni jumlah maksimum organisme
yang dapat hidup dalam suatu habitat tanpa merusak ekosistemnya.
Studi yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian Perikanan Universitas Gadjah Mada menunjukkan
bahwa kolam yang diatur berdasarkan jumlah benih ikan memiliki tingkat
keberhasilan panen hingga 85% lebih tinggi dibandingkan kolam yang diatur hanya
berdasarkan faktor lain seperti pekarangan atau umur ikan.
Dalam pembenihan ikan konsumsi, menentukan lebar kolam adalah langkah yang memerlukan perhitungan matang. Jumlah benih ikan menjadi faktor paling sesuai karena memengaruhi kesehatan dan produktivitas ikan.
Dibandingkan dengan pilihan
jawaban lain seperti pekarangan atau panjang kakaban, jumlah benih memberikan
dasar yang lebih ilmiah dan terukur untuk menentukan dimensi kolam.
Dengan mengacu pada praktik yang telah terbukti dan data yang valid, para peternak ikan dapat memastikan keberhasilan pembenihan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan.